25. Usaha Kembali

151 47 1
                                    

Jiwa tanpa ragaku berlari kencang menembus beberapa pejalan kaki di trotoar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jiwa tanpa ragaku berlari kencang menembus beberapa pejalan kaki di trotoar. Aku terlalu takut akan ragaku yang bisa saja diisi lebih dulu oleh roh jahat seperti Jaemin. Aku tidak mau membuat y/n berada dalam bahaya karena hal itu.

Secepat yang aku bisa, aku berlari, tidak peduli berapa banyak benda dan makhluk hidup yang kutabrak. Toh mereka tidak akan bisa merasakan kehadiranku.

Tin. Tin.

Suara klakson mobil terdengar bersautan dari arah jalan raya. Aku tak terlalu memusingkan, sebab yang ada di pikiranku hanyalah cepat sampai ke tempat dimana ragaku sedang berada.

"Huang!"

Langkahku terhenti. Suara yang baru saja memanggilku seperti suara Mark.

Kutolehkan kepala ke kanan dan kiri, mencari keberadaan Mark.

"Aku di sini." Mark tiba-tiba muncul di depanku, wajahnya berada sangat dekat denganku.

Mark mengangkat alis. "Oh ayolah, Huang. Kenapa kamu suka sekali keluar dari ragamu?"

Aku melambaikan tangan. "Bukan begitu, hyung. Aku sedang mencari dimana ragaku sekarang. Hyung tahu?"

"Ragamu? Kenapa bertanya padaku?"

"Ragaku sedang bersama y/n, hyung."

"Loh, kok bisa?"

"Ceritanya panjang. Aku jelaskan nanti, hyung harus membantuku dulu untuk sekarang atau kalau tidak roh jahat akan mengisi tubuhku?"

"Kenapa roh jahat akan mengisi tubuhmu?"

Aku berdecak kesal. Mark benar-benar menguji kesabaranku. "Aku tidak bisa cerita sekarang. Aku harus mengejar waktu."

Mark memiringkan kepala. Matanya memicing. "Kamu tidak berbohong padaku kan?"

Senyum paksa kuulas di bibir. "Apa aku terlihat sedang berbohong? Ayolah hyung, kalau hyung ingin membantu setidaknya cepat bantu aku. Kalau tidak mau yasudah, aku bisa mencari y/n sendiri."

"Baiklah baiklah aku ikut cari."

Kali ini aku tersenyum tulus. "Terima kasih."

___The 7th Sense___

Aku berlarian mengikuti Mark yang terbang di depan sana menuju suatu tempat. Entahlah Mark mau kemana, yang pasti aku mengikutinya terus.

Tidak terasa, kami sampai di sebuah gedung apartemen. Mark menembus masuk ke dalam gedung. Aku pun hanya bisa mengikutinya.

Arwah Mark masuk ke dalam lift ketika ada orang yang juga masuk ke sana, dia menyuruhku mengikutinya. Sebenarnya Mark bisa saja menembus langit ruangan, terbang ke atas menuju lantai yang Mark ingin datangi. Tapi Mark tahu aku tak bisa mengikutinya jika dia melakukan itu, makanya Mark menaiki lift.

The 7th Sense | HRJ x You ✔Where stories live. Discover now