21. Insiden di Sekolah

152 51 2
                                    

Pagi hari sepulang dari cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari sepulang dari cafe. Aku bergegas mandi di rumah dan memakai seragam. Bersiap berangkat ke sekolah.

Seharusnya aku sudah berangkat ke sekolah sejak satu jam lalu, tapi perdebatan alot dengan Jisung tak kunjung berakhir hingga terjadilah hal yang tak diinginkan.

Aku terlambat ke sekolah -meski jam masuk masih lama, hanya terlambat jalan pagi- dan Jisung melarikan diri. Pergi begitu saja karena aku melarangnya ikut ke sekolah.

Aku juga tak tahu kenapa Jisung terus memaksa untuk ikut ke sekolah bersamaku. Aku pun bukannya melarang Jisung, aku hanya tidak ingin Jisung bertemu dengan hantu jahat di sekolah nanti. Apalagi hantu yang ada di bekas ruangan lab biologi.

Walau aku tak tahu bagaimana wujud hantu itu, aku tetap tidak ingin Jisung sampai berhubungan dengannya.

Sampai di sekolah, sudah ada beberapa murid yang datang. Ini karena aku telat berangkat dari jadwal biasa aku pergi sekolah.

Aku menghela napas. Tidak apalah. Setidaknya bel masuk masih lama berbunyi.

Di tengah perjalanan menuju kelas, aku melihat Hena dan Heni berlarian ke arahku. Wajah mereka terlihat sangat takut.

Aku bingung apa yang terjadi pada mereka sampai akhirnya aku memutuskan bertanya.

"Ada apa? Kenapa kalian ketakutan?" tanyaku.

Beberapa murid yang melihatku memberikan tatapan aneh. Aku sih tidak masalah. Selama mereka tidak menggangguku.

"Renjun. Gawat! Ini gawat!"

"Ada apa?"

Heni menggerakkan tubuhnya ke kanan kiri. Hantu itu terlihat kebingungan untuk menyampaikan apa yang terjadi.

Pandanganku beralih ke Hena. "Kenapa Hena? Apa yang terjadi?"

Hena sama ketakutannya dengan Heni. Wajah hantu itu terlihat panik, seakan tidak bisa menyampaikan semuanya.

"Hena." Aku mendesak. Mencoba memaksa.

"I-itu. Hantu di lab biologi menghilang."

"APA?" Aku kaget setengah mati.

Pasalnya dari kabar yang beredar di kalangan para hantu, sosok memyeramkan di dalam lab biologi tidak pernah mau keluar dari sana. Sosok itu lebih betah berada di dalam lab dibandingkan keluyuran tak jelas.

Aku juga tahu kalau sosok itu bukan sosok hantu baik seperti Hena, Heni, atau Felix. Hantu penunggu lab biologi lebih menakutkan dan menyeramkan dari semua hantu di sekolah.

Aku memang tak pernah melihat wujudnya tapi aku selalu mendengar gosip para hantu sekolah yang selalu takut dengan si penunggu lab biologi. Mungkin hantu inilah yang membuatku tidak ingin Jisung datang ke sekolah. Aku takut terjadi apa-apa pada Jisung.

"Hei, Renjun. Kamu sudah gila? Berbicara sendiri. Hahahhaa." Terdengar kalimat ejekan dari seorang siswa yang berdiri tak jauh dariku.

Aku tidak ambil pusing. Lebih tepatnya tidak peduli akan apapun yang dikatakan oleh siswa tadi. Aku lebih memilih berbicara dengan Hena dan Heni.

The 7th Sense | HRJ x You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang