36. Teman Sejati

278 87 8
                                    

Aku tak tahu kalau hari di mana aku membantu Felix untuk berbicara dengan teman-temannya akhirnya tiba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku tak tahu kalau hari di mana aku membantu Felix untuk berbicara dengan teman-temannya akhirnya tiba. Dia mendadak datang padaku semalam, memintaku untuk meminjamkan tubuh agar dia bisa berbicara dengan temannya.

Sejak awal, aku sudah bersedia jika Felix ingin meminjam tubuhku, tapi dia selalu saja menolak dengan alasan bahwa dirinya belum bisa mengumpulkan keberanian menemui mereka.

Tidak kusangka hari ini akhirnya datang. Saat di mana Felix berani menemui teman-temannya lewat aku.

Aku sendiri merasa harus membantunya kali ini, karena Felix sudah terlalu sering bersikap baik padaku selama dia di sampingku. Jadi sebagai balas budi, aku akan membantunya.

Aku bahkan lupa kalau Ryujin sudah melarangku untuk membiarkan arwah lain memakai tubuhku begitu saja. Kupikir, tak ada salahnya membantu, apalagi setelah mendengar alasan Felix meminta bantuanku.

"Aku sudah dengar semuanya Renjun, aku tahu kalau arwah yang sudah 365 hari terus berada di dunia manusia, maka dia akan berubah menjadi iblis. Dan besok adalah hari ke 365 aku meninggal. Aku tidak mau menjadi iblis saat aku bisa pergi ke alam lain dalam wujud diriku sendiri."

"Jadi, kuharap kamu mau membantuku untuk yang terakhir. Biarkan aku menemui teman-temanku dan berbicara ke mereka lewat dirimu. Setelah itu, aku akan langsung pergi dari sini."

Tidak ada alasan menolak bagiku, apalagi untuk Felix. Dia seharusnya sudah meminta bantuanku sejak lama, tapi dia terus menolak, dan ketika akhirnya saat ini datang, aku langsung saja bersiap membantunya. Entah apa efek samping yang akan terjadi padaku nanti, yang pasti aku harus membantu Felix lebih dulu.

"Kamu tidak apa kan, Ren?"

Aku menggeleng, mencoba meyakinkan Felix kalau aku akan baik-baik saja.

"Kapan kamu mau bertemu mereka?" tanyaku.

"Besok. Aku ingin bertemu mereka di lapangan indoor sekolah. Aku akan meminjam tubuhmu sebentar untuk berbicara dengan mereka."

Aku mengangguk. Setuju dengan perkataan Felix.

"Aku akan membantumu."

___The 7th Sense___

Esok harinya saat jam istirahat sekolah. Aku mencoba berbicara dengan Jeno, salah satu teman Felix sekaligus musuhku.

Entah keberanian dari mana sampai aku memutuskan berbicara dengan orang itu lebih dulu. Respon yang dia berikan pun sangat jauh dari apa yang aku harapkan.

Seperti biasa, Jeno hanya memandangku kesal karena menganggu waktunya. Dia bahkan sempat menghinaku.

Ah, kalau bukan karena Felix, mana mau aku mulai berbicara dengan Jeno lebih dulu. Aku mungkin tidak akan pernah mau lagi berurusan dengan Jeno setelah hari ini.

The 7th Sense | HRJ x You ✔Where stories live. Discover now