26. Kalimat Tak Terduga

161 50 2
                                    

Aku sudah pasrah dengan semuanya, kupikir, inilah akhir dari cerita kehidupanku

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Aku sudah pasrah dengan semuanya, kupikir, inilah akhir dari cerita kehidupanku. Semuanya selesai saat aku membiarkan tubuhku dimasuki arwah jahat.

Tidak pernah aku merasa seputus asa ini untuk hidup, bahkan ketika semua perlakuan ayah menyakitiku, aku masih tetap bertahan hidup. Lalu sekarang, melihat bagaimana ragaku diambil alih sosok arwah jahat, keinginan hidupku malah sirna. Padahal seharusnya aku berjuang lebih banyak untuk mengambil alih ragaku.

Ah sudahlah, semua sudah terjadi. Selamanya, aku akan berada di alam arwah, bersama Jisung, Felix, dan Jaemin.

Huft, mengingat mereka membuatku merasa bersalah. Padahal seharusnya aku membebaskan mereka, tapi sekarang aku malah ikut terjebak di dunia yang belum saatnya aku tinggali.

"Renjun."

Suara yang memanggil namaku terdengar di telinga. Aku seperti tak asing dengan suara ini. Rasanya, aku sudah sering sekali mendengar suara itu.

"Hei, Renjun."

Lagi-lagi, aku mendengar suara yang sama. Saat itu, aku baru mengalihkan pandanganku lagi ke depan setelah sebelumnya menunduk. Dahiku mengernyit ketika tubuhku di atas kasur tengah menatap ke arahku.

"A-apa yang ...?" Pertanyaanku menggantung ketika sepersekian detik, tubuhku kembali jatuh tak sadarkan diri.

Aku melotot saat melihat Mark keluar dari tubuhku dengan tatapan tajam.

"Tunggu apa lagi? Masuklah sebelum arwah jahat itu kembali!" Mark berdecak kesal setelahnya, dia sedikit gemas dengan aku yang tak kunjung bertindak.

Otakku seperti butuh waktu lama untuk memproses kejadian yang baru saja terjadi.

"Renjun! Kenapa kamu pingsan lagi setelah mengatakan sesuatu yang tidak jelas. Renjun, bangun!"

Kali ini terdengar suara y/n, gadis itu sangat panik ketika melihat tubuhku kembali jatuh pingsan.

"Cepat masuk, Huang Renjun!" Mark berseru seraya mendorong arwahku ke arah kasur, tempat dimana ragaku berada.

Aku akhirnya sedikit mengerti ketika melihat tubuhku yang masih memejamkan mata. Tadi, Mark telah menyelamatkanku. Mark memasuki tubuhku agar arwah jahat tak menguasinya.

Astaga. Aku harus berterima kasih pada Mark setelah ini.

Dan tanpa menunggu lama, aku segera masuk ke dalam ragaku. Setelah itu, aku tidak tahu apa yang terjadi karena semuanya perlahan menghitam dan aku kembali jatuh tak sadarkan diri.

___The 7th Sense___

"Renjun?"

Samar-samar, aku mendengar suara memanggilku.

"Hei, kamu sudah bangun?"

Telapak tanganku seperti digenggam oleh sebuah tangan. Terasa hangat dan bahagia disaat bersamaan.

The 7th Sense | HRJ x You ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें