19. Menyalahkan Diri

159 51 1
                                    

Semenjak kejadian dimana Irene nuna harus merelakan kehilangan calon suaminya, aku terus-menerus menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa mencegah kecelakaan itu terjadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semenjak kejadian dimana Irene nuna harus merelakan kehilangan calon suaminya, aku terus-menerus menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa mencegah kecelakaan itu terjadi.

Ryujin bahkan sudah berkali-kali mengingatkanku kalau kecelakaan itu bukanlah salahku. Tapi tetap saja, aku merasa gagal karena tak bisa menghentikan Eunmi nuna mencelakai orang.

Kalau saja aku bisa memberikan solusi atas masalah yang terjadi antara Eunmi nuna dan Jaewoo hyung ketika Eunmi nuna bercerita padaku, mungkin akhirnya tidak akan begini.

"Huang Renjun bodoh!" Aku memukul kepalaku. Entah sudah berapa banyak aku memaki diri sendiri. Rasanya semua makian itu sangat cocok untukku.

"Renjun, mau sampai kapan menyalahkan diri sendiri begitu?"

Aku tidak menghiraukan suara yang menegurku itu. Tanganku masih terus memukuli kepala sendiri.

"Yak! Huang Renjun!"

Sebuah tangan dingin menahan pergerakan tanganku yang ingin memukul kepala lebih keras lagi. Tangan dingin itu menarik tanganku, menahannya dengan cara mengunci di depan dada.

Kepalaku tertoleh ke samping, melihat sosok Felix yang sejak tadi menemaniku di kelas. Dia tidak meninggalkanku sendirian dan membuatku terus menyalahkan diri. Felix terus duduk di sampingku, berusaha menghentikanku dari menyakiti diri sendiri.

"Kamu tahu itu bukan salahmu, Ren. Keinginan kuat balas dendam dari para hantu itu tidak bisa dicegah olehmu. Kamu bukan Tuhan, Ren."

Air mata menggenang di kedua mataku.

"Renjun. Kamu tidak bisa menghentikan apa yang memang akan terjadi. Kalau memang hantu itu ingin balas dendam, maka biarkan saja. Itu urusannya, dia sendiri juga kan yang menanggung beban dosa atas pembalasan dendam itu. Jadi kamu tidak perlu seperti ini."

Semua omongan Felix itu ada benarnya. Aku memang tidak bisa mengubah keinginan hantu untuk balas dendam, tapi paling tidak aku bisa mencegah hal itu supaya tidak terjadi.

Namun aku tetap tidak sanggup melakukannya. Aku membiarkan Eunmi nuna menjadi arwah jahat dan pergi dengan menanggung dosa besar.

"Ren, ayolah. Ini semua bukan salahmu." Felix terus mencoba menghiburku.

"Aku tahu, Lix. Aku hanya merasa gagal saja. Seharusnya Jaewoo hyung masih hidup sekarang."

"Haish. Buat apa sih mengharapkan orang jahat itu hidup. Biarkan saja dia mati dan menanggung semua kejahatannya."

"Felix!" Aku sedikit menaikan suara, tanda menyuruh Felix berhenti berbicara hal yang tak seharusnya.

"Iya-iya maaf." Felix memanyunkan bibir. Dia tahu kalau aku paling tidak suka melihat hantu menjadi pendendam.

Mungkin itu juga alasan kenapa Felix masih terjebak di alam manusia dan tidak bisa kembali ke tempat yang seharusnya. Aku menyuruh Felix untuk tidak membalas dendam walau ia ingin.

The 7th Sense | HRJ x You ✔Where stories live. Discover now