Part 7

26.5K 2.3K 33
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget for vote and comment this story!
******

"Ratu Lusyta Brianna Ainsley adalah Ratu Kerajaan Arcandlez." ujar William. Xavier dan Lord Geordan yang mendengar nama kerajaan itu langsung membulatkan matanya.

"Bukankah kerajaan itu sudah hancur beribu tahun lalu?" Tanya Lord Geordan yang masih tidak percaya.

"Dia yang membawaku pergi meninggalkan ibu sendiri di pondok itu." ujar Crystal sambil menundukkan kepalanya dan menahan tangisnya agar tidak keluar. Tetapi Crystal melihat sendiri bagaimana penderitaan orang tuanya saat itu, membuat ia tidak bisa untuk menahan tangisnya. Bulir air mata pun langsung mengalir dari sudut mata gadis itu.

"Lanjutkan." titah Xavier sambil mencoba menenangkan Crystal.

"Anda pasti tahu jika Kerajaan Arcandlez adalah kerajaan sihir penyembuh yang sangat kuat. Ratu Lusyta memiliki dua elemen kekuatan di dalam dirinya. Kekuatan sihir penyembuh dari ayahnya dan kekuatan peri dari ibunya. Namun kerajaan itu tidak bisa bertahan karena Ratu Lusyta menikah dengan Raja Reymos dari kerajaan Phoenix secara diam-diam. Kehamilan Ratu Lusyta didengar oleh klan Vampire yang sangat ingin menguasai Kerajaan Arcandlez sehingga terjadi peperangan yang hebat. Ratu Lusyta yang tengah hamil untungnya dapat menyelamatkan dirinya hingga hutan perbatasan klan Wizard. Di sanalah Ratu Lusyta melahirkan putrinya yaitu Ratu Crystal."

"Baik aku mengerti sekarang." ujar Xavier memotong penjelasan William. Xavier kemudian meminta semua orang untuk keluar dari kamarnya. Saat ini ia ingin menenangkan istrinya yang pastinya sangat terkejut atas kenyataan ini. Namun saat ia melihat ke arah Crystal, ia melihat gadis itu tengah terdiam sambil menatap ke luar jendela.

"Ada apa Queen?" Tanya Xavier sambil mengelus puncak kepala gadis itu. Crystal mengalihkan pandangannya dan menatap wajah Xavier.

"Aku sangat bingung Xavier. Aku masih tidak mengerti dengan semua ini." lirih Crystal lalu menundukkan kepalanya.

Xavier menarik dagu Crystal memintanya untuk menatap kearahnya. Xavier mendekatkan bibirnya pada bibir Crystal lalu mencium gadis itu dengan lembut. Crystal memejamkan matanya dan membalas ciuman Xavier. Hingga akhirnya Xavier melepas pagutan mereka dan melekatkan keningnya pada kening milik Crystal sambil mengatur nafasnya kembali.

"Kau tidak perlu khawatir Queen. Cepat atau lambat kau akan mengerti semuanya. Kau tidak perlu memaksakan diri, aku akan selalu berada di sampingmu untuk mebantumu melalui ini semua."

Crystal tersenyum mendengar ucapan Xavier. Gadis itu langsung memeluk Xavier dengan sangat erat. Tangannya meremas baju yang dikenakan oleh Xavier untuk menahan agar dirinya tidak menangis.

Tiba-tiba pintu kamar mereka terbanting keras dan menampilkan Queen Caroline dengan raut wajah khawatir. Queen Caroline pun berjalan dengan cepat menghampiri mereka berdua. Crystal yang melihat kedatangan Queen Caroline langsung melepas pelukannya pada Xavier.

"Sayang kau baik-baik saja?" Tanya Queen Caroline dengan nada khawatir. Xavier segera beranjak dari tempat duduknya dan memberikan tempat untuk ibunya menemui Crystal.

"Aku baik-baik saja ibu." ujar Crystal dan tersenyum ke arah Queen Caroline. Caroline yang mendengar itu langsung menghela nafas lega. Setelah ia mendengar kejadian yang dialami Crystal, ia langsung berlari dari taman belakang menuju kamar mereka.

"Syukurlah, kalau begitu kau istirahatlah. Ibu akan menyuruh maid mengantarkan makanan kemari." ujar Queen Caroline lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamar.

I'm The Queen of Demon Kingdom || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now