Part 27

14.7K 1.5K 16
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget for vote and comment this story!
******

"Jangan mengatakan omong kosong Derix, tidak mungkin putriku yang masih ada di dalam kandungan bisa menjadi matemu." ujar Xavier dengan menatap tajam ke arah pria itu.

Derix yang mendengar ucapan Xavier hanya mampu menghela nafas berat saat pria itu tidak mempercayai ucapannya. Namun ia juga masih tidak menyangka juka ini bisa terjadi. Ia mampu mengenali matenya walaupun mereka belum bertemu dan bahkan matenya masih di dalam kandungan ibunya.

Xavier yang melihat Derix hanya tertunduk diam akhirnya beranjak dari tempatnya dan berjalan keluar dari penjara itu meninggalkan Derix sendirian. Namun langkah pria itu terhenti saat ia berada di ambang pintu.

"Jika itu benar maka aku tidak akan membiarkan putriku memiliki mate sepertimu." ujar Xavier dingin membuat Derix membulatkan matanya.

"Kau tidak bisa memisahkanku dengan mateku sialan!" teriak Derix membuat rahang Xavier seketika mengeras.

"Apa kau tidak lupa bagaimana kau dan ayahmu memisahkanku dengan Jennifer dan membuatku kehilangan dirinya?!" Derix terdiam, ia tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan Xavier. Tentu saja ia masih mengingat semua kejadian itu.

"Dan satu lagi, bukan aku yang membunuh matemu. Jika aku mengatakan siapa orangnya, kau pasti tidak akan menyangkanya." lanjutnya membuat Derix membulatkan matanya. Tangan pria itu mengepal dengan kuat saat mendengar ucapan Xavier. Ia tidak mungkin percaya dengan ucapan pria itu.

"Siapa orangnya?! Katakan sialan!" Xavier tersenyum menyeringai saat melihat Derix yang terlihat sangat marah.

"Kau bisa bertanya dengan adikmu sendiri, bukan begitu Edward?" Tubuh Edward seketika menegang saat mendengar ucapan dari Xavier. Saat itu juga ia melihat Derix menatap nyalang ke arahnya, sedangkan Xavier tersenyum menyeringai melihat ketakutan pria itu.

Edward menundukkan kepalanya saat melihat tatapan dari kakaknya, bahkan tubuh pria itu telah bergetar ketakutan saat kembali mengingat kejadian masa lalu yang bahkan telah ia lupakan.

"Kau tahu semuanya tapi kau menutupi semua ini padaku Ed?" tanya Derix dengan nada dingin. Bahkan pria itu telah mengeluarkan suara Alpha tone'nya yang berarti amarah telah menyelimuti pria itu.

Edward yang mendengar ucapan Derix hanya terdiam dengan wajah ketakutan. Bahkan ia tidak mampu untuk mengeluarkan suaranya saat merasakan aura yang mengintimidasi dari Derix.

"JAWAB PERTANYAANKU EDWARD RENSFORD!" teriak Derix membuat dinding penjara bawah tanah itu sedikit bergetar.

Xavier tersenyum menyeringai melihat pertengkaran yang ada di hadapannya. Bahkan ia tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya untuk melihat pertunjukkan itu. Xavier berjalan menuju penjara tempat dimana Edward di kurung lalu ia mensejajarkan dirinya di hadapan Edward dengan senyum seringai di wajahnya.

Xavier dapat melihat tubuh Edward yang bergetar hebat. Bahkan pria itu tidak berani untuk mengangkat kepalanya.

"Apa aku yang harus mengatakannya Edward?" tanya Xavier membuat Edward mendongakkan kepalanya menatap ke arah pria itu.

"Maafkan aku kak, aku benar-benar menyesal." lirih Edward dengan suara yang bergetar.

Derix mengepal tangannya kuat saat mendengar ucapan adiknya. Jika bukan karena wolfbane yang masih berada di perut pria itu, sudah di pastikan Felix, wolf pria itu telah mencabik tubuh adiknya sendiri.

"Katakan Ed atau aku akan membunuhmu sekarang juga!" Edward menatap penuh penyesalan ke arah Derix. Ia sangat menyesal karena tidak berani untuk mengatakan hal yang sebenarnya pada kakaknya sendiri. Ia juga tidak punya pilihan lain, karena saat itu ia merasa sangat terancam.

I'm The Queen of Demon Kingdom || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now