Part 12

19.6K 1.9K 28
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget for vote and comment this story!
******

Setelah mereka sampai di istana, Xavier meninggalkan Crystal berdua dengan Veronica di taman istana sedangkan dirinya melangkah menuju ruang kerjanya. Sebenarnya saat mereka sedang berada di air terjun itu, ia menerima mindlink dari Darren jika ayahnya mencarinya dan menyuruhnya untuk segera kembali ke istana

"Ada apa ayah?" Tanya Xavier saat melihat ayahnya yang telah duduk di salah satu sofa yang ada di ruang kerjanya.

"Ayah ingin memberitahumu sesuatu." ujar Lord Geordan dengan nada serius.

Xavier menaikkan alisnya bingung saat mendengar ucapan dari ayahnya. Ia langsung melangkah mendekati Lord Geordan dan duduk di sofa yang ada di hadapannya.

"Ayah sudah mengetahui apa yang akan di rencanakan Charles," ujar Lord Geordan. Xavier yang mendengar itu hanya terdiam dan menunggu kelanjutan informasi dari ayahnya.

"Dia akan menyerang istana saat bulan purnama tiba." lanjutnya membuat Xavier membulatkan matanya.

"Bagaimana mungkin? Bulan purnama tinggal dua minggu lagi sedangkan aku harus mencari bunga itu untuk istriku." ujar Xavier.

"Karena itu ayah memberitahumu sekarang agar kau bisa lebih cepat pergi ke kerajaan Arcandlez." Xavier menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan ayahnya.

"Pergilah bersama tangan kananmu, ayah sendiri bisa memimpin kerajaan. Kalau begitu ayah pergi dulu." ujar Lord Geordan lalu melangkah meninggalkan ruangan Xavier.

Xavier memijit panggal hidungnya setelah kepergian Lord Geordan. Ia masih tidak habis pikir dengan pamannya yang selalu berbuat masalah dengan kerajaannya. Tentu masalah ini harus ia rencanakan matang-matang, karena ia tidak tahu apa yang di rencanakan oleh pamannya itu untuk menguasai kerajaannya. Saat itu juga Xavier langsung me-mindlink Darren untuk segera menghadap padanya.

Tidak butuh waktu lama ia mendengar ketukan pintu dan ia yakini itu adalah tangan kanannya, Darren. Xavier langsung menyuruh Darren untuk memasuki ruangannya.

"My Lord." hormat Darren sambil membungkukkan badannya dihadapan Xavier.

"Persiapkan dirimu, besok kita akan menuju kerajaan Arcandlez." titah Xavier membuat Darren sedikit terkejut. Namun saat itu juga ia kembali membungkukkan badannya. Pasalnya, mereka berencana untuk pergi lusa. Tetapi tiba-tiba Xavier merubah rencananya membuat Darren mau tidak mau harus mengikuti perintah pria itu.

"Yes My Lord." jawab Darren sebelum akhirnya meninggalkan ruangan tersebut.

Setelah kepergian Darren, Xavier melangkahkan kakinya menuju meja kebesarannya. Xavier menggumamkan sebuah mantra dan munculkan sebuah buku yang sangat tebal dan kuno di hadapannya. Buku itu seketika terbuka memperlihatkan sebuah halaman yang menjelaskan mengenai kerajaan Arcandlez tanpa ia menyentuhnya.

Xavier membaca setiap kalimat yang ada di dalam buku tersebut. Setidaknya ia mengetahui seperti apa kerajaan Arcandlez itu. Karena sampai saat ini belum ada yang bisa menemukan bekas berdirinya kerajaan Arcandlez. Semua makhluk immortal hanya mengetahui jika kerajaan itu hancur dan sudah menghilang dari muka bumi ini.

Namun tiba-tiba pintu terbuka dan memperlihatkan Crystal yang melangkah masuk ke dalam sana. Xavier yang melihat kedatangan Crystal langsung tersenyum dan meminta wanita itu mendekat padanya.

"Apa benar kita akan pergi besok?" Tanya Crystal to the point.

"Yes My Queen." ujar Xavier membuat Crystal sedikit merona. Crystal memalingkan wajahnya untuk menetralkan detak jantungnya saat ini. Sampai saat ini, ia masih saja merasa gugup di berhadapan dengan Xavier.

I'm The Queen of Demon Kingdom || COMPLETED ✔️Место, где живут истории. Откройте их для себя