Chapter 16

5.3K 613 6
                                    

"Buku sastra." Ling Qian menatap pengawal itu dengan tangan melipat di dadanya.

"Saya akan mencarinya." penjaga itu menghilang.

Di minggu pertama mereka di kediaman pangeran kelima. Ling Qian berkata kepada penjaga pintu paviliun seperti berbicara pada angin.

"Buku-buku itu bukan yang biasa saya bacakan untuk nona, laporkan pada wangye. Saya akan mengganti buku sesuai selera nona, beri saya seseorang untuk di ajak keluar." Ling Qian lansung menutup pintu saat menyelesaikan kalimatnya. Itulah sebabnya ada pengawal yang mengikuti Ling Qian.

Dalam tiga bulan ini Ling Qian telah keluar untuk mencari buku sebanyak dua kali bersama seorang pengawal yang ditugaskan.

Kehidupan Mei Ling damai di paviliun bulan perak. Karena paviliun ini tidak memiliki nama, Mei Ling meminta Ling Qian mengatakan pada penjaga untuk memasang nama di pintu masuk paviliun. Seperti biasa Ling Qian hanya berbicara seperti pada angin di depan penjaga pintu yang seperti patung batu, lalu menutup pintu dan ke esok harinya nama paviliun sudah terpasang paviliun bulan perak.

Malam masih cukup awal itu sekitar jam sembilan malam. Ling Qian menuntun Mei Ling di teras depan berjalan menikmati angin malam.

Brukkk...

Aaaa...

Penjaga yang mengawasi mereka lansung muncul. Melihat orang dalam pakaian hitam yang tiba-tiba muncul dan menabrak Mei Ling dan Ling Qian adalah wangye mereka. Penjaga itu melihat wajah wangye mereka di penuhi keringat, penjaga itu membawa pangeran kelima ke halaman utama dengan cemas.

Dikamar pangeran kelima, dokter kepercayaan pangeran kelima terlihat sibuk.

"Wang Yi, bagaimana keadaan wangye?" Ming You orang kepercayaan pangeran kelima bertanya dengan cemas.

"Racun pembelit darah wangye kambuh, dari keadaan sebelumnya setelah orang tidak dikenal itu menekan racun wangye, racunnya tidak akan kambuh selama tidak dipicu. Kali ini aku menekannya dengan pil pembersih darah tingkat lima. Pil ini bisa menekan racun di dalam darah wangye tetapi aku hanya punya dua butir pil lagi.

"Selama masih bisa di tekan itu tidak masalah."

Suara itu membuat mereka menoleh ke tempat tidur. Pangeran kelima telah sadar.

"Wangye." Wang Yi dan Ming You menunduk hormat.

"Tetapi wangye, hamba tidak bisa menebak seberapa lama Pil pembersih darah tingkat lima ini bisa menekannya."

"Ming You dapatkan pil pembersih darah tingkat lima sebanyak yang kita bisa. Wang Yi meneliti penawar racun."

Ming You mengangguk lalu keluar dari kamar wangye untuk mencari pil sesuai perintah. Pil pembersih darah cukup jarang, tingkat lima itu bahkan sangat langka. Sejauh yang Ming You tahu tiga butir pil ada di Wang Yi dan tidak ada kabar tentang pil pembersih darah tingkat lima. Bahkan guru besar divisi alkimia di akademi tingkat satu, akademi Cai Hua, hanya mampu memperbaiki pil pembersih darah tingkat empat.

"Wangye, ada masalah lain." Wang Yi berkata serius setelah Ming You pergi.

"Bicara."

Wang Yi mengangguk setelah mendapat persetujuan pangeran kelima. "Hamba tidak tahu ada racun baru atau itu disebabkan oleh racun yang kambuh. Racun dalam darah dibagian tangan kanan wangye secara lambat semakin kuat, hamba tidak bisa menemukan bagaimana efek yang akan di hasilkan dari penguatannya."

"Kamu bisa pergi." Wang Yi melangkah mundur meninggalkan kamar wangye.

Sekitar lebih dari setengah tahun belakangan, Wang Yi telah meneliti penawar untuk racun pembelit darah tetapi belum menghasilkan apapun. Dia berjalan dengan pikiran tertekan keluar dari halaman utama.

"Tuan."

Suara itu menghentikan langkahnya, dia menoleh ke samping untuk melihat seorang pelayan wanita dan seorang wanita muda dengan mata tertutup kain.

Ini adalah pertama kalinya Wang Yi melihat ada wanita di kediaman pangeran kelima jadi dia mengerutkan keningnya sebelum mengingat kejadian tiga bulan yang lalu.

"Ah! Wangfei." Dia menundukkan sedikit kepalannya untuk menyapa wanita muda di depannya. Wang Yi mendapat penilaian yang bagus untuk wangfei ini saat pertam kali melihatnya. Kulitnya putih yang segar, untuk ukuran wanita berusia 17 tahun wangfei ini dihitung cukup tinggi. Dia memakai hanfu berwarna putih dengan sulaman bunga yang dengan lembut menyatu dengan kain hanfunya. Dia terlihat sederhana namun mulia, dalam pakaian putihnya dan hiasan rambut dalam warna senada dia terlihat seperti seorang dewi. Sayang sekali dengan matanya pikir Wang Yi.

"Wangfei ingin menemui wangye, apa bisa?" Ling Qian memanggil wangfei untuk merujuk pada Mei Ling. Dia akan mengganti panggilan untuk Mei Ling sesuai bagaimana orang itu melihat nonanya. Karena tuan ini memanggil nonanya wangfei maka dia menyebut nonanya dengan sebutan wangfei. Sebagai pelayan Mei Ling dia telah dilatih untuk menyesuaikan sikap dengan orang-orang yang mereka temui.

"Wangye tidak bisa bertemu siapapun."

"Aaa..." Ling Qian sedikit berseru seakan paham, "Kalau begitu tuan sebaiknya kembali menunggu wangye, racunnya mungkin bereaksi dalam satu jam kedepan." Setelah mengatakan itu Ling Qian menunduk sedikit kepada Wang Yi.

"Wangfei, mari kita kembali." Ling Qian menuntun Mei Ling untuk kembali.

"Tunggu, apa yang kamu bicarakan?" Wang Yi menatap tajam pada Ling Qian yang telah berbalik bersama Mei Ling.

" Yang pelayan rendahan ini bicarakan tentu saja racun pembelit darah wangye." Ling Qian berkata dengan suara rendah tetapi cukup untuk didengar oleh Wang Yi.

Wang Yi terkejut. "Bagaimana anda tahu?"

"Wangye tiba-tiba muncul di teras paviliun, dari gelagat nya itu seharusnya di racuni dengan racun pembelit darah." Suara Ling Qian rendah saat mengatakannya.

Ekspresi Wang Yi berubah sangat serius, orang-orang yang tahu tentang racun ini bukan sembarangan orang. Mereka mengenali racunnya hanya dengan melihat gejalanya, Wang Yi yakin orang yang menjadi pelayan wangfei ini bukan orang yang mudah.

"Wangfei silahkan ikut hamba." Wang Yi meminta dengan sopan lalu memimpin mereka menuju kamar wangye.

Mei Ling merasa sangat enggan sepanjang jalan untuk bertemu pangeran kelima. Dia menyadari wangye memiliki racun ditubuhnya  karena dia mendeteksi obat bubuk nya yang dia gunakan untuk menekan racun pria berpakaian hitam di hutan waktu itu. Wangye ini juga terkena darahnya saat belati ditangannya menggores punggun tangannya. Mereka tidak akan menemukan adanya racun walaupun mereka memeriksa sisa darahnya yang ada di belati tetapi sedikit darahnya yang mengenai tangan wangye akan meresap ke pembulu darahnya dan darahnya sangat beracun.

"Kami akan menunggu di teras. Kamu pergi melapor." Ini pertama kalinya Wang Yi mendengar suara wangfei. Suaranya lembut seperti citra seorang nona muda pertama kediaman jendral. Wang Yi mengira dia akan berbicara lemah lembut dan malu-malu seperti putri jendral lainnya tetapi wangfei berbicara dengan lembut tetapi kata-katanya diisi aura santai tanpa emosi lainnya.

Ling Qian menuntun Mei Ling ke meja bundar di teras depan kamar wangye setelah mendengar perkataannya.

Wang Yi melihat wangfei duduk dengan anggun tetapi itu santai dia menganggu dan pergi melapor ke Wangye.

Mei Ling tidak ingin ikut campur dengan urusan wangye ini karena itu akan merusak identitas nya sebagai nona muda yang biasa-biasa saja. Tetapi kerena dia secara tidak sengaja terkena darahnya, Mei Ling tidak bisa membiarkannya mati karena ketidak sengajaan kecil seperti itu karena pangeran kelima bukan orang sederhana. Lagi pula saat dia berada dalam bahaya karena di racuni di hutan Mei Ling juga membantunya menekan racun. Sekarang sepertinya Mei Ling ditakdirkan untuk membantunya mengobati racun.

"Takdir ini." Mei Ling mendesah pelan lalu menggunakan sebelah tangannya untuk menyangga kepalanya dengan malas.

Legend of An's WangfeiWhere stories live. Discover now