Chapter 22

5.1K 590 8
                                    

"Wangfei."

"Mmm..."

Mei Ling menikmati udara pagi dengan Ling Qian di halaman paviliun.

"Wang Yi dan Wen Hao, menunggu kehadiran wangfei."

Penjaga itu menunduk dengan hormat di belakang Mei Ling.

"Lalu?"

"Tidakkah wangfei akan ikut?" penjaga itu bertanya sedikit bingung.

"Aku? Pergi? Hahahah..." Mei Ling tertawa renyah. "Tidak."

Mei Ling pergi ke kursi santai nya dan berbaring nyaman setelah mengatakannya.

"Untuk apa masih disini? Anda tidak dengar apa yang dikatakan wangfei? Pergi." Ling Qian mengusir penjaga itu.

Tidak lama setelah penjaga itu muncul, An Shu Xuan datang. Dia memerintahkan Ling Qian pergi.

Mei Ling menunggunya berbicara tetapi dia hanya berdiri di samping dengan tatapan tajam mengarah padanya.

"Kenapa?" Dia memutuskan bertanya terlebih dulu, dia merasa kasihan pada mata An Shu Xuan yang di atur sedemikian tajam hanya untuk melihatnya.

"Kamu masih berbaring disini?"

"Kenapa?"

"Bukankah kamu mengatakan akan memeriksa daerah itu?"

"Tidak. Itu kata Wang Yi dan Wen Hao."

"Kamu setuju untuk pergi?"

"Kapan?" Mei Ling tetap menjawab dengan santai, ekspresi nya bahkan tidak berubah saat udara disekitarnya menurun.

"Mereka ingin pergi, apa aku harus mengatakan tidak?" Mei Ling mendengus.

"100.000 emas."

Mei Ling lansung bangun dari kursi, dia meraih lengan An Shu Xuan. "Setuju. Ayo."

An Shu Xuan melirik tangan yang menggenggam lengannya. Pandangannya beralih ke wajah Mei Ling. Dia menenangkan dirinya saat melihat kain penutup matanya, dia tidak suka disentuh.

Mereka muncul dari udara di depan kediaman An Shu Xuan.

"Wangye."

"Wangfei."

Para penjaga menyambut dengan hormat.

"Ayo."

An Shu Xuan membantu Mei Ling naik ke gerbong kereta yang sama dengan dirinya. Para penjaga menundukkan pandangan nya, Mei Ling adalah orang pertama yang satu kereta denga An Shu Xuan.

"Kenapa menggunakan kereta?" Mei Ling bertanya saat An Shu Xuan masuk.

"Kita akan ke kota awan bulan terlebih dulu."

Mei Ling mengangguk.

An Shu Xuan memperhatikannya dari samping. "Berpakaian lebih sederhana."

"Aa! Baik." Dia menggunakan spiritual untuk mengubah pakaiannya.

Mereka tiba di kota awan bulan, Negara awan suci saat matahari bersiap untuk beristirahat. Mereka segera ke penginapan saat masuk kota.

"Tuan. Kami akan memanggil nyonya untuk makan malam."

"Mmm..." An Shu Xuan hanya berdeham.

Penjaga itu kembali dengan Mei Ling yang di tuntun Ling Qian.

Mei Ling duduk di samping An Shu Xuan. Mereka makan dalam hening sebelum suara ribut di luar penginapan mengacaukan suasana.

An Shu Xuan mengisyaratkan pada penjaga untuk memeriksa.

Penjaga itu kembali lalu berbisik pada An Shu Xuan.

"Jangan sampai mereka merusak suasana hati ku." Mei Ling menaruh tangannya di atas meja dan menyanggah bagian samping kepalanya.

An Shu Xuan melirik Mei Ling untuk menyuruh nya kembali ke kamar, dia memberi perintah pada penjaga untuk menjaga kamarnya.

An Shu Xuan pergi setelah Mei Ling kembali ke kamar. Ia dan Wen Hao berdiri di atas atap salah satu bangunan di kegelapan malam, memantau keributan di tengah kota.

Orang-orang itu membuat keributan sengaja atas perintah seseorang, sepertinya perjalanannya ke kota awan bulan bocor.

"Selidiki."

Wen Hao memberi hormat lalu menghilang di udara.

Mei Ling duduk dengan santai, di tangannya ada buah apel. Dia menggigit apel dengan pelan saat dia berkata. "Ada tamu." lalu mengibaskan tangannya.

Tringgggg....

An Shu Xuan lansung menoleh ke arah penginapan saat mendengar suara itu. Ia kembali dalam diam, mengintai orang-orang berpakaian hitam yang diam-diam mengawasi penginapan.

Orang-orang berpakaian hitam baru datang tetapi Mei Ling telah memakai energi spiritual untuk menyentuh pesona yang di buat An Shu Xuan untuk memberi tanda pada An Shu Xuan.

"Wangye." Wen Hao kembali, berdiri di belakang An Shu Xuan menunggu perintah.

Sekelompok orang berpakaian hitam telah memeriksa seluruh penginap dan penginapan tempat An Shu Xuan adalah yang terakhir.

An Shu Xuan dan Wen Hao memperhatikan mereka dari kegelapan sampai mereka pergi tanpa hasil apapun.

Mei Ling berdecak dalam posisi nyamannya.

"Berapa banyak kekuatan tersembunyi di benua ini?"

"Tuan, di masyarakat kaisar adalah yang tertinggi tetapi klan keluarga yang berkuasa, selama keluarga itu memilik kemampuan mereka bisa mempengaruhi keputusan kaisar." Ling Qian menjawab.

"Menurutmu orang-orang itu dari mana?"

"Untuk mengincar An wangye, pastilah bukan sembarangan."

"Kalau aku mengatakan mereka orang-orang yang mendukung kaisar kerajaan Green Valley, kamu percaya?"

"Tentu."

Mei Ling tersenyum. Langkah kaisar terlalu menarik. Tidak bertindak di kerajaannya tetapi bertindak di daerah lain. Apa yang dia cari? An Shu Xuan saudara kekaisaran nya kan?

"Yu Mei Zi." suara An Shu Xuan terdengar di luar kamar.

Ling Qian membuka pintu, dia keluar dan membiarkan An Shu Xuan masuk.

"Kita pergi sekarang."

Sengaja berpergian dengan kereta. Memancing orang kaisar datang. Pergi diam-diam dari kota awan bulan ke hutan gelap, bukankah jarak dari kota awan bulan kesana lebih jauh? Apa orang-orang itu akan tertipu trik kecil ini?

"Mmm." Mei Ling memberi persetujuan.

An Shu Xuan merangkul pundak Mei Ling lalu membawanya menghilang di udara.

"Jangan gunakan kekuatan spiritual di hutan ini." An Shu Xuan mengingatkan saat mereka baru masuk ke hutan.

"Kenapa?"

"Hutan ini menyerap energi spiritual."

An Shu Xuan merangkul Mei Ling dan menggunakan Qinggong nya agar lebih cepat masuk ke dalam hutan.

Dia memang ahli. Teknik Qinggong nya sangat halus.

Mereka berdua melayang di antara pepohonan menuju daerah dimana racun An Shu Xuan tiba-tiba kambuh.

Legend of An's WangfeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang