Chapter 24

5.1K 583 7
                                    

"Ini jade slip milikku, teteskan darahmu di atasnya saat butuh bantuan, mengerti?"

"Mengerti." Mei Ling berbalik dan berjalan lebih jauh dari posisi An Shu Xuan.

An Shu Xuan berharap menemukan tanaman yang dia cari secepat mungkin agar mereka segera kembali, Mei Ling telah memetik lebih dari sepuluh tanaman untuk ia periksa sedangkan mangkuk yang dia gunakan untuk memeriksa hanya tiga dan membutuhkan waktu masing-masing 30 menit sebelum menggantinya.

Mei Ling menarik senyum tipis saat dia menjauh dari An Shu Xuan. Daerah ini terasa aneh berbeda dari daerah yang dia lewati bersama An Shu Xuan, dia merasa ada pesona.

Mei Ling berjalan hati-hati sebelum dia berhenti lalu tersenyum mengejek. "Ada yang tinggal ternyata."

Di depan nya ada pesona, jika An Shu Xuan tidak menyadarinya pesona ini mungkin setingkat dengan pesona pegunungan Zhufu saat awal dia temukan.

Jika di hutan ini tidak bisa menggunakan kekuatan spiritual lalu apa? Mei Ling bahkan tidak peduli.

Dia menyembunyikan energi spiritual nya, lalu menyentuh dinding pesona didepannya.

"Hehehe." Dia tertawa riang saat pesona di buka, tawanya berubah sekejap menjadi senyuman miring.

"Banyak sekali orang, seperti nya milik suatu klan." Dia membuka kipasnya lalu mengipasi dirinya dengan pelan. Dia berjalan masuk ke pesona, di depannya di hadapkan dengan formasi, dia berjalan melewatinya dengan riang melihat kesana kemari tanpa berniat menghancurkan formasi.

"Ada wanita muda yang berani berjalan dengan santai di formasi ini."  Pria itu terkejut, dia bergegas ke sebuah ruangan yang luas dan megah seluruh tempat di hiasi warna gelap. Permata, giok, semua halnya berwarna gelap.

"Yang mulia." orang itu lansung membungkuk hormat.

"Biarkan, dia tidak menyerang."

"Yang mulia."

Yang di panggil mulia lansung memberi tatapan tajam, penjaga yang lain lansung maju dan menyeret penjaga yang berlutut.

'Yang mulia' itu tidak bisa di bantah, jika kamu ingin mempertanyakan keputusannya kamu hanya akan berakhir dengan kepala terpisah dari tubuh, upsss. Itu yang paling berbelas kasihan, jika tidak kamu akan di siksa sehingga memohon kematian dengan sangat buruk.

Mei Ling telah keluar dari formasi, suhu hutan ini tidak sedingin sebelumnya suhu di sini lebih ke sejuk.

"Ah! Tidak mengganggu. Terlalu ingin tau itu tidak baik." Dia mendesah, dia mengingatkan dirinya bahwa dia hanya penikmat di benua ini.

Di kehidupan sebelumnya dia sudah menikmati menjadi orang yang di hormati, terkenal, dan tentu saja di benci. Dia dokter khusu untuk mafia terkuat waktu itu semua pasien nya telah di atur olehnya, itu orang-orang penting yang menguntungkan. Beberapa orang menyalahkan namanya atas kematian orang mereka karena dia tidak mau menolongnya.

Kata dokter tidak cocok untuknya, itu hanya akan menodainya. Dia hanya alat penyembuah sebagai bisnis untuk orang yang selalu di sebut tuan oleh mereka.

Dia menyadari tuan tanah di dalam pesona sangat kuat, dia kembali ke formasi dan keluar dari pesona.

Dia kembali dengan beberapa tanaman. Saat An Shu Xuan melihatnya dia lansung menghampiri nya.

Dia telah pergi selama dua jam.

"Bagaimana?" Mei Ling lansung bertanya saat An Shu Xuan menyambutnya, dia menuntun nya dengan hati-hati.

"Tiga tanaman membuat air berubah tetapi tidak terlalu pekat."

"Biar kulihat." Mei Ling melihat tanaman yang An Shu Xuan maksud.

Mei Ling sudah memeriksa tanaman itu. Sebenarnya tidak ada yang perlu di periksa. Dia hanya ingin menjauh dari An Shu Xuan untuk memeriksa hal aneh yang dia temukan dan itu pesona tadi.

Pemeriksaan ini hanyalah alasan.

"Tanaman disini tidak memicu racunmu."

An Shu Xuan lansung menoleh pada Mei Ling.

"Tanaman ini, aku juga memeriksanya sambil memilih-milih tanaman yang lain, tidak ada perubahan."

"Maksudmu?" kening An Shu Xuan berkerut.

"Mereka telah menyiapkan ini. Mereka membuat ramuan pembangkit racun pembelit darah. Memasang segel di daerah ini sehingga saat kamu melewatinya tubuhmu bereaksi. Mereka menandai tubuhmu, bisa jadi menggunakan sisa darahmu di pedang lawan. Aku yakin tubuh mu tidak lemas tepat di daerah ini kan?"

An Shu Xuan menatap Mei Ling dengan serius. "Iya."

"Segel itu menarik mu jatuh ke daerah ini. Setelah kamu jatuh mereka lansung membuat formasi dan berkeliling untuk membangunkan segel air mengalir untuk membawa ramuan pembangkit mengelilingi mu sehingga racunmu kambuh."

"Segel air mengalir? Sepertinya aku pernah mendengar segel ini." An Shu Xuan berpikir keras tentang pemilik segel itu.

"Kamu seharusnya bisa mendeteksinya tetapi suhu hutan ini sangat dingin sehingga saat segel air mengalir mengelilingi mu, kamu tidak sadar tetapi karena tingkat kewaspadaanmu kamu menemukan ke anehan."

An Shu Xuan membenarkan setiap hal yang di katakan Mei Ling. Memang benar seperti ada suasana aneh saat mereka mengelilinginya lalu racunnya tiba-tiba bereaksi.

"Aku tau resep ramuan pembangkit nya, jika kamu akan menyelidik nya mulailah dari orang-orang yang memiliki kemungkinan bisa menguasai segel air mengalir."

An Shu Xuan melirik Mei Ling, wajahnya terlihat sangat dingin. "Lebih baik kita keluar sekarang, disini terlalu dingin."

An Shu Xuan meraih tangannya lalu merangkulnya.

Mei Ling hanya menurut, samping wajahnya menempel di dada bidang An Shu Xuan. Merasa sedikit hangat dia menenggelamkan seluruh wajah dinginnya, mencari kehangatan di dada An Shu Xuan.

An Shu Xuan mematung terkejut saat wajah Mei Ling bergerak di dadanya.

"Ayo cepat, astaga wajahku hampir membeku." Mei Ling mengeluh dia bersandar dengan nyaman pada An Shu Xuan.

An Shu Xuan tersadar dari keterkejutannya lalu membawanya dengan ringan melayang dan memantulkan kaki nya di beberapa dahan pohon.

Saat mereka keluar dari bagian hutan gelap. Mereka lansung menghilang di udara dan muncul di kamar Mei Ling.

"Akhirnya kita keluar dari hutan es itu."

Mereka sampai saat hari sudah hampir sore.

An Shu Xuan melihat wajah Mei Ling, dia mengarahkan tangannya padanya. Dia menangkup wajah halus itu lalu mengalir kan energi spiritual untuk mengembalikan kehangatannya.

Mei Ling membiarkannya melakukannya.

"Apa sudah tidak dingin?"

"Sudah. Aku ingin tidur. Jangan bangunkan untuk makan malam." Mei Ling berjalan ke ranjangnya dan berbaring.

"Makan dulu, kamu belum makan sejak pagi."

"Tidak apa, aku merasa sangat lelah."

"Baiklah."

Legend of An's WangfeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang