Chapter 27

4.9K 577 14
                                    

Mereka berjalan ke kedalaman hutan dan berhenti tidak jauh dari daerah tanah hisap.

"Buat pesona, jarak 100 meter dari tanah hisap."

An Shu Xuan maju, dia mengucapkan mantra lalu membentuk pesona di depan mereka.

"Jangan ada yang mendekati pesona, sebagian racunnya akan di hisap oleh tanah hisap dan yang lainnya akan mengambang di udara." Setelah menyelesaikan kalimatnya, Mei Ling menggerakkan tangannya, tubuh Ming You mengambang. Dia membawa tubuh Ming You masuk ke pesona.

Setiap langkahnya di atas tanah hisap diikuti dengan lapisan energi spiritual di bawah kakinya.

Dia membiarkan tubuh Ming You mengambang di tengah-tengah tanah hisap.

Dia membentuk beberapa gerakan halus dengan tangannya, bibirnya bergerak pelan mengucapkan mantra. Sulur-sulur energi spiritual keluar dengan deras dari tangannya mengelilingi seluruh bagian tanah hisap. Sulur-sulur energi spiritual terjulur membentuk pilar energi spiritual.

Itu bergerak cepat, dalam tiga puluh menit telah menyelesaikan lima pilar. Setiap pilar mengalirkan sulur energi spiritual ke pada Ming You yang berada si tengah-tengah pilar.

Mata orang-orang di luar pesona melebar ngeri. Mereka orang-orang dengan pengetahuan yang dalam tentang energi spiritual. Untuk mengeluarkan energi spiritual sebanyak yang Mei Ling lakukan, mereka takut kekuatan spiritual tingkat ungu mungkin tidak sanggup.

Setelah berjam-jam kekuatan spiritual masih di alirkan. Setiap dua jam Mei Ling akan memberi pil detoksifikasi pada Ming You. Ini sudah empat jam, Mei Ling memberikan Ming You pil detoksifikasi terakhir.

"Hati-hati dengan dia." tatapan An Shu Xuan sangat serius saat memandang Mei Ling.

Mereka mengangguk mendengar perkataan An Shu Xuan. Mereka paham di dunia ini ada orang yang tidak boleh di singgung.

Mei Ling masih fokus pada Ming You. Darah hitam terus mengalir jatuh ke tanah hisap. Udara di dalam pesona seperti kabut yang semakin pekat seiring waktu.

Di tengah fokusnya, Mei Ling tiba-tiba tersentak. Dia mendongak hanya untuk menyadari malam itu adalah malam bulan purnama.

Darah di tubuhnya mulai menghangat, rasa sakit di tulang-tulang nya mulai menjalar.

"Satu jam lagi." Mei Ling bergumam pelan.

Jika itu bulan biasanya dia hanya akan menahan siksaan rasa sakit dari darahnya yang mendidih dan tulang ngulang nya yang di remukkan, dagingnya seperti di sayat. Dia bisa menahannya.

Tetapi saat ini, dia mengeluarkan energi spiritual dalam jumlah tidak normal. Sedangkan untuk menahan kambuhnya dia butuh banyak energi spiritual. Jika dia menghentikan prosesnya, itu akan mencelakai dirinya sendiri.

"Pu."

Mereka tersentak melihat Mei Ling memuntahkan darah, wajahnya berubah pucat.

"Pu."

Mei Ling memuntahkan darah dua kali sebelum mengirim Ming You terbang keluar dari pesona.

Mei Ling langsung mengambil posisi lotus. Dia menyerap kembali energi spiritual nya. Sulur-sulur energi bergegas menyerbu Mei Ling.

"Pu."

Darah kembali di muntah kan setelah semua energi spiritual di serap dengan tergesa-gesa. Energi mengalir dengan cepat di tubuh Mei Ling.

Rasa sakit yang di timbulkan, tiga kali lebih kuat dari kambuh yang sebelumnya.

Rasa sakit menyerang selama tiga jam, Mei Ling memulihkan energinya selama satu jam setelah siksaan berhenti.

Dia terbang keluar dari pesona dan lansung runtuh.

An Shu Xuan menahannya. Dia merangkulnya, dari telapak tangannya aliran energi mengalir hangat ke tubuh Mei Ling.

"Tidak perlu. Aku hanya perlu kembali untuk istirahat." Suara Mei Ling sangat lemah.

An Shu Xuan masih mengalir energinya, dia mencoba memulihkan energi Mei Ling.

"Itu tidak akan berhasil."

"Kenapa?" Kening An Shu Xuan berkerut.

"Tubuh ku tidak menerima energi asing."

"Saya tidak pernah mendengar ini sebelumnya."

Mei Ling diam-diam menyeringai samar. Tentu saja dia menolak energinya bukan tubuhnya.

"Energi anda akan habis jika terus melakukannya. Sebaiknya bantu aku kembali untuk mendapatkan istirahat."

Mei Ling akan menggunakan bahasa sopan untuk merunjuk pada mereka yang di hormati tetapi saat merunjuk pada dirinya itu selalu sombong. Bahkan dengan seorang wangye dia selalu menyebut dirinya dengan sombong.

"Kita kembali." An Shu Xuan memberi perintah.

Mei Ling melirik Ling Qian sekilas. Ling Qian menangkap isyarat Mei Ling.

"Wangye, hamba akan mengurus sisa racunnya." An Shu Xuan mengangguk, mereka melesat pergi.

Ling Qian mendekati pesona. Dia mengucapkan beberapa mantra lalu menyentuh pesona dan pergi.

"Saya akan mengatur beberapa orang untuk mengurus kebutuhan anda sebelum Ling Qian kembali." An Shu Xuan menatap wajah pucat Mei Ling yang baru berbaring di tempat tidurnya.

"Tidak perlu."

"Anda yakin?"

"Mmm." Mei Ling hanya berdeham, An Shu Xuan berdiam cukup lama di dalam kamar Mei Ling. Dia memandang wajah pucat cukup lama lalu pergi.

Keesokan harinya An Shu Xuan datang ke paviliun bulan perak.

Dia masuk ke kamar Mei Ling setelah mendapat persetujuan.

"Ling Qian belum kembali?"

"Dia butuh waktu lama untuk menekan racun yang sudah bercampur dengan udara." Mei Ling bangkit dari tempat tidurnya. "Ada apa?"

"Anda sudah pulih?"

"Masih butuh memulihkan energi."

"Makan pil ini." An Shu Xuan membuka botol pil yang dia bawa. Aroma herbal menguar di udara.

Bibir Mei Ling tersenyum samar. Dari baunya saja dia sudah tahu itu adalah pil buatannya.

"Tidak perlu, aku akan berkultivasi saja lagi pula pil yang ada di tangan wangye pasti berharga."

"Ini pil ghost doctor, saya bisa membelinya saat ada pelelangan lagi."

"Tidak perlu, berkultivasi sudah cukup."

An Shu Xuan menyerah. "Baiklah, kalo begitu ikut saya." An Su Xuan meraih tangan Mei Ling untuk membantu nya keluar dari kamarnya.

"Kemana?"

"Berkultivasi."

Mereka menuju halaman utama. Pengawal di kediaman selalu merasa terkejut ketika melihat wangye mereka bersama perempuan apalagi memegang tangan seperti yang dilakukan pada Mei Ling.

Mereka telah melihat wangye mereka dekat dengan wangfei beberapa kali tetapi mereka tetap belum terbiasa.

Saat An Shu Xuan melewati mereka dengan tangan nya yang menggenggam tangan Mei Ling menuntun berjalan, mereka hanya bisa tegang bahkan tidak berani bernapas dengan keras.

Legend of An's WangfeiWhere stories live. Discover now