Chapter 29

4.6K 541 5
                                    

"Saya mohon." Hai Yue lagi-lagi memohon.

"Kalian orang danau es selatan paling di takuti, ahli racun dan tentu saja pembunuh paling mematikan." Suara Mei Ling terdengar halus.

"Kepala peri danau es selatan memohon seperti ini padaku..." suara di akhir kalimat dengan sengaja dia pelankan, "takutnya ada yang benci."

Tatapan Mei Ling di arahkan pada seorang nona dengan aura hitam di sekelilingnya.

"Kami akan patuh pada anda." seorang peri utama langsung bersujud.

"Tapi mereka tidak." Mei Ling menggerakkan tangannya dengan anggun untuk memblokir serangan tiba-tiba dari mereka.

Tiga orang tertahan di udara oleh Mei Ling.

Tatapan seluruh orang di aula fokus pada tiga orang di udara.

Mereka bertiga berjuang melawan cengkraman Mei Ling.

Tatapan Hai Yue berubah tajam saat mereka bertiga menggunakan energi spiritual nya.

Dia berkata dengan tajam. "Mereka bukan orang-orang dari danau es selatan."

Ada kepastian dalam suaranya. "Energi spiritual kami memiliki aura yang berbeda."

Orang-orang danau es selatan berkultivasi dengan bantuan Lotus Air Suci, energi spiritual mereka tentu saja berbeda. Lotus Air Suci menghasilkan energi spiritual yang lebih murni, danau es selatan merupakan satu-satunya tempat dengan energi spiritual paling murni di benua ini. Kekuatan mereka juga lebih kuat dari yang lain, inilah salah satu penyebab mereka berada di atas, paling ditakuti dan di hormati. Karena energi spiritual yang di hasilkan oleh Lotus Air Suci dan cuaca danau es selatan yang dingin, di dalam energi spiritual mereka akan ada sulur-sulur energi berwarna biru yang samar yang hanya bisa di lihat oleh ahli tingkat tinggi tetapi setiap warga danau es selatan bisa melihatnya.

Krakkk
Krakkk
Krakkk

Warga danau es selatan tidak tahu apa yang sedang terjadi. Mereka hanya tahu setelah Mei Ling melayangkan tiga pil ke mulut tiga orang itu, suara retakan tulang terdengar memenuhi kesunyian di aula.

Jeritan kesakitan terus bersahutan dengan suara retakan tulang di udara.

Warga danau es selatan melirik Mei Ling dengan takut, tubuh mereka dibanjiri keringat dingin dalam cuaca dingin di danau es selatan.

Mei Ling tersenyum miring, "Kalian jatuh ke tanganku, siapapun tuan kalian aku tidak peduli. Bawa mereka ke penjara danau es selatan kalian."

Mereka bergegas menangani sesuai perintah.

"Bahkan jika mereka ingin mati, selama aku mengatakan tidak maka mereka tidak akan mati." Mei Ling mengatakan nya setelah mereka bertiga di bawa pergi.

"Aku mengatakan nya sekarang agar mereka punya harapan yang tidak bisa mereka capai."

Kalimat nya menjawab kebingungan mereka. Dia benar-benar membiarkan tiga orang itu terus berusaha dengan penuh kepercayaan diri untuk lari tetapi pada kenyataannya mereka bahkan tidak memiliki kesempatan sedikitpun. Wanita ini mempermainkan emosi lawan.

"Obat-obatan dari tanganku selain aku tidak ada yang akan bisa menanganinya."

Mereka sadar dengan racun yang mereka dapatkan. Racun dari wanita ini bahkan kepala peri mereka tidak bisa menanganinya. Mereka menggigil saat memikirkan nya.

"Pil yang mereka makan adalah pil peretak dan pemulih. Tulang mereka akan di retakan dalam tiga jam lalu di pulihkan dalam satu menit lalu di retakan lagi."

Saat mengatakan ini, warga danau es selatan melihat ekspresi tidak puas pada wajah Mei Ling. Apa dia tidak puas dengan siksaan yang dia berikan? Apa ini belum kejam? Mereka menjerit ngeri di dalam hati mereka saat memikirkan nya.

"Pil itu melindungi jantung mereka, walaupun mereka mati dalam penyiksaan mereka harus terima hidup kembali."

"Bukankan aku sangat baik? Aku memberi mereka 100 kehidupan eheheh."

Ada tawa gembira saat kalimatnya diselesaikan.

Jantungnya dilindungi? Bisa hidup kembali saat mereka menyerah pada penyiksaan? Warga danau es selatan terkenal kejam tetapi sekarang mereka bergetar ketakutan di bawah kata-kata Mei Ling. Apa yang baik memberi 100 kehidupan dalam penyiksaan?! Mereka menjerit di dalam hati.

Wanita ini adalah iblis dalam wujud kecantikan seperti peri.

"Duri telah di bersihkan, aku akan pergi."

"Tuan." Hai Yue memanggil dengan cemas.

Mei Ling berhenti pada langkahnya, tanpa berbalik dia berkata. "Kalian bisa melakukan apapun yang kalian mau tetapi selama aku memberi perintah kalian tidak bisa menolak." Dia menyelesaikan kalimatnya dengan tekanan di setiap kata yang memberi rasa takut untuk orang yang mendengarkan nya.

Mei Ling melepar botol kecil yang lansung di tangkap Hai Yue.

"Tuang itu pada sumber lotus, itu akan membentuk Lotus Air Suci yang baru." Dia menghilang setelah menyelamatkan katanya.

Hai Yue memberi hormat. Dia bergegas ke tempat Lotus Air Suci sebelumnya di ikuti para peri utama.

Dia menuangkan isi botol dan benar saja Lotus Air Suci yang baru terbentuk. Itu lansung memulihkan keadaan danau es selatan.

Wajah Kepala peri dan peri utama cerah saat kembali ke aula.

"Lotus Air Suci benar-benar tumbuh." Salah satu peri utama mengumumkan dengan suara cerah.

"Mendapatkan tuan sebagai tuan kita adalah suara keberuntungan luar biasa." Hai Yue membentuk senyum hormat.

Semua orang bersujud menyampaikan terimakasih pada Mei Ling.

"Kepala peri, energi spiritual yang dihasilkan lebih murni dari Lotus Air Suci yang sebelumnya." Mereka langsung mencoba energi spiritual di sekitarnya dan wajah mereka berseri-seri.

"Benar. Ini jauh lebih murni."

Di danau es selatan warganya sangat gembira karena danau mereka kembali bahkan lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan di Kediaman pangeran kelima begitu sunyi.

Mei Ling muncul di kamarnya saat haru sudah pagi.

Di ruang belajar An Shu Xuan, dua orang juga baru saja kembali.

"Bagaimana?"

"Menjawab wangye. Tidak ada jejak apapun, terakhir kali mereka muncul hanya saat penyerangan keluarga Jendral Yu. Seperti biasa mereka menghilang lagi." Wen Hao melapor dengan serius.

"Mereka berhubungan dengan keluarga Jendral Yu?"

"Menjawab wangye, tidak ada berita."

"Beberapa bulan belakangan, Paviliun An Qi terkenal paling akurat dalam mendapat informasi."

"Wangfei telah tiba."

Ming You yang menunggu di luar melaporkan kedatangan Mei Ling.

An Shu Xuan memberi isyarat pada Wen Hao. Wen Hao mengangguk mengerti lalu menghilang.

Legend of An's WangfeiWhere stories live. Discover now