[Tamat]
11 anak remaja dipaksa oleh orang tuanya untuk tinggal di sebuah desa demi kebaikan mereka masing-masing.
"kamu harus belajar dewasa"
"momyyyy kangen"
"janji ya mah pulang dari sini langsung beliin aku tiket konser bities"
Warning: mengandun...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sudah seminggu setelah kejadian lisa putus dengan MANTANnya,namun gadis ini masih gelisah karna tak kunjung dapat melupakan nya. Dia sempat berfikir untuk mengajak balikan lagi,namun mawar langsung melarangnya. Karna bagaimanapun lisa akan tetap merasakan sakit yg sama,dia tidak ingin lisa terkekang lagi dan selalu menutupi kesedihannya didepan banyak orang. Jadi,akhir-akhir ini mawar,jessica,dan juga jiya sering mengajaknya untuk sekedar keliling kampung. Supaya lisa dapat cepat melupakan mantannya itu.
Hari ini jiya sedang jogging bersama jun dan juan,mereka berangkat jogging dari jam 6 pagi. Jun dan juan tampak tidak kelelahan sama sekali,padahal jalanan yg mereka lewati cukup banyak yg menanjak dan menurun. Maklum,desa ini berasa tepat dibawah kaki gunung.
"istirahat aja dulu deh,kasian jiya keknya cape" ucap jun dan jiya mengangguk,mereka bertiga pun duduk dibawah pohon yg cukup rindang
Jiya meminum air yg dia bawa di botol minum tadi,jun dan juan meluruskan kakinya sambil mengatur nafas
"udah jam 9,abis ini balik aja" juan melihat kearah jam tangan yg dia pakai
"bilang aja mau jalan ama sindi" celutuk jun
"kok lu tau anjrit?"
"heh tompel,kan semalem pas lu ngajak sindi jalan ada gw"
"astagfirullah,gw lupa hehe. Tapi jangan bilang-bilang bocah"
"gw denger" saut jiya,mereka berdua hampir melupakan kehadiran jiya yg sedang meminum air mineral tepat disamping jun. Juan puan sedikit terkejut dan langsung meminta untuk menjaga rahasianya kepada jiya.
Suasana dirumah oren,siang ini sedikit membosankan. Karna tidak ada tugas ataupun kerjaan yg ujang berikan kepada mereka. Lisa masih bersama mawar yg duduk di teras,sudah hampir seminggu gadis berponi ini jadi jarang berbicara dan cenderung menjadi cuek
"war,gw pinjem gitar lu lagi ya" ucap jefran yg membawa gitar milik mawar sambil memakai sendalnya,sudah 3 hari laki-laki itu keluar rumah dan meminjam gitar miliknya. Namun dia biarkan,daripada jefran harus mengganggu nya setiap hari dan membuat tekanan darahnya menjadi naik.
"eh nanti malem jadi bakar-bakar kan?" tanya mawar dan dapat anggukan dari lisa,tadi pagi ujang mengantarkan ayam yg sudah dipesan jessica semalam. Karna mereka merencakan untuk bakar-bakar pada malam ini.
"lu masih mikirin bowo?" tanya mawar lagi,dan lisa langsung menghela nafasnya
"sori lis,kalo kemaren gw udh ngelarang lu buat balikan sama dia. Ta—"
"gausah minta maaf,lu gasalah kok. Lagian emang bener semua omongan lu,gw cuma lagi butuh waktu buat ngelupain semuanya" potong lisa
"jangan merengut mulu dong,kangen jamet gw yg dulu tau" ledek mawar sambil memeluk tubuh lisa,gadis tersebut hanya tersenyum. Setidaknya dia masih mempunyai sahabat yg selalu mendukungnya.
