part 21

2K 251 19
                                    

Budayakan Vote dan Comment.
Gomawong!

# Happy Reading #

🌸🌸🌸

Cafe XX, 11.10 KST

Kini di ruang VVIP sebuah Cafe terdapat Yoongi, Jonghyun, Jaehwan dan Joongi. Mereka ada di sini karena di panggil Seokjin agar berkumpul. Namun sayangnya yang mengajaknya berkumpul belum datang. Tujuannya untuk membahas tentang surat pengalihan Perusahaan yang disimpan Changryuk entah di mana. Meski yang menyimpan surat itu sedang hilang tanpa kontak. Juga mereka harus segera mencari bukti kuat mengenai pembunuhan 14 tahun yang lalu.

"Yoongi-ya." panggil Jaehwan.

Merasa dipanggil, Yoongi mendongak dan mengalihkannya dari laptop yang ada di depannya. Lalu menatap Jaehwan yang duduk di sisi meja lainnya.

"Kenapa Seokjin lama sekali? Dia akan datang bukan?" tanya Jaehwan. Sedangkan yang ditanya mengangguk malas lalu menjawab, "Kau diamlah. Seokjin tidak mungkin tidak datang. Lagipula dia sendiri yang memanggil kita."

Yoongi hanya menghela nafas lelah. Lalu melanjutkan pekerjaannya di laptop, tak menghiraukan orang - orang yang menatapnya lekat.

"Bagaimana kalau kalian pesan minumam terlebih dahulu?" tanya Joongi.

Kedua orang lainnya tidak mengangguk dan tidak juga menggeleng. Masih terlihat bimbang untuk menjawab. Keduanya saling bertatapan.

"Kalian tidak perlu merasa tidak enak padaku. Anggap saja aku Paman kalian jika di luar Kantor Kepolisian." kekeh Joongi. Lalu beralih menatap Yoongi yang tak meresponnya. "Kau tidak memesan minuman, Yoongi-ya?" Namun ia mendapatkan balasan gelengan dari Yoongi.

Joongi mengangguk mengerti. "Kalian berdua pesanlah sambil menunggu Seokjin datang." titahnya.

"Ne." jawab mereka singkat.

Setelahnya Jaehwan dan Jonghyun menekan tombol untuk memanggil seorang pelayan ke ruangan mereka. Barulah mereka akan memesan minuman setelah salah seorang pelayan datang masuk ke ruangan itu.

Dalam waktu bersamaan saat pelayan itu keluar, seseorang memasuki ruangan dengan wajah dinginnya. Jaehwan langsung menatapnya tajam. Setelah tahu siapa yang baru saja masuk.

"Yak! Seokjin-a!! Kau ke mana saja eoh? Tumben sekali kau terlambat! Biasanya juga paling awal yang datang." omelnya.

Namun Seokjin hanya menghendikkan bahunya acuh. Kakinya melangkah, membawa dirinya duduk di sebelah kursi Yoongi yang kosong. Lantas Seokjin menatap Yoongi. "Apa kau sudah mendapatkan jadwal keberangkatan Changryuk dan Nana ke Busan?" tanyanya.

Lelaki berparas pucat yang masih sibuk berkutat di laptopnya hanya menganggukkan kepalanya saja. Meski matanya sibuk menatap layar laptop, indera pendengarannya masih berfungsi dengan baik.

Seokjin memiringkan badan untuk mengintip layar laptop Yoongi. Yang menunjukkan sesutau hal yang tidak Seokjin mengerti. Hanya sahabat esnya inilah yang mengerti akan hal peretas.

Kepala Yoongi terangkat, lalu memutar laptopnya menghadap orang - orang di depan dan di sisi meja lainnya. Menunjukkan jadwal Kereta keberangkatan Changryuk dan Nana kepada mereka. "Aku sudah mendapatkannya. Besok jam 2 siang, mereka akan berangkat ke Busan. Menggunakan Kereta KTX." lapornya.

Seokjin mengangguk. "Bagus. Nana pasti akan membatalkan keberangkatan mereka ke Busan." monolognya menyeringai.

Keempat pria yang sedang bersamanya reflek menoleh. Mengerutkan kening mereka bingung setelah mendengar perkataan Seokjin barusan.

The Twins ✓Where stories live. Discover now