part 22

1.9K 253 10
                                    

Budayakan Vote dan Comment.
Gomawong!

# Happy Reading #

🌸🌸🌸

Pukul 15.00 KST.

"Seokjin-a," panggil Yoongi. Yang kini keduanya sudah berada di mobil sport milik Seokjin.

Mereka baru saja menyelesaikan rapat kecil bersama dengan beberapa orang yang ia panggil. Dan sekarang mereka tengah berada di perjalanan menuju basecamp. Yang katanya di sana sudah ada anak - anak Bangtan yang lainnya. Pun dengan Soobin yang di ajak oleh Hoseok. Karena anak itu tidak ingin remaja jangkung itu sendirian di Apartemen. Jadi Hoseok membawa Soobin bersamanya.

Sedangkan seseorang yang duduk di balik kemudi ini hanya berdehem sebagai balasannya. Tidak mungkin ia menoleh ke samping untuk menanggapi panggilan Yoongi.

"Sepertinya aku tahu apa yang sedang kau sembunyikan dari kami?"

Kedua alis saling bertautan. Seokjin melirik sekilas sosok Yoongi dari ujung mata. "Apa maksudmu? Aku menyembunyikan apa?"

"Tentang Ibu Soobin."

Kini Seokjin terbungkam. Mulutnya terkatup rapat. Seperti dirinya memang sedang menyembunyikan sesuatu dari mereka semua, terutama pada Soobin. Manik matanya hanya terfokus pada jalanan yang cukup ramai di depan sana. Jam 3 siang ini jalanan memang terlihat ramai karena memang sudah terbiasa seperti ini.

Yoongi melirik sahabat tertuanya dari ujung matanya. "Diam pertanda kau memang sedang menyembunyikan sesuatu dari kami."

"....."

Seokjin sama sekali tak menjawab. Raut wajah berubah dingin dan moodnya mulai memburuk. Maka dari itu Yoongi harus ekstra berhati - hati untuk mengeluarkan sepatah dua kata padanya. Karena dirinya mengetahui perubahan moodnya dari ekspresi wajah Seokjin.

Oke. Sepertinya Yoongi akan diam saja sampai Seokjin terbuka dengan sendirinya. Lagipula ia tidak mungkin membongkar rahasia ini ke semua orang, apalagi ke Soobin. Tapi apabila Seokjin memang tidak ingin mengatakannya, ia tak mempersalahkan hal itu. Karena ia tahu ini adalah privasi Seokjin.

Mobilpun kini menjadi terasa sunyi dan sedikit canggung. Hanya terdengar musik mp3 yang terputar di radio pada dashboard mobil Seokjin.

Hingga dua menit kemudian Seokjin memecah keheningan dengan nafas yang dihembuskan kasar. "Jihyun Imo menghilang dan aku belum menemukannya di manapun."

Akhirnya Seokjin membuka rahasianya pada sang sahabat. Ini yang Yoongi mau sebenarnya. Tapi bukan ini yang ia inginkan. Kabar buruk yang terlontar dari bibir sang sahabat tertuanya. Ia langsung menoleh, menatap kaget pada wajah Seokjin yang masih fokus dalam mengemudi.

"Mwo? Bagaimana bisa Jihyun Ahjumma menghilang? Apa terjadi sesuatu padanya?"

Sekali lagi Seokjin menghela nafas. Ia melirik ke kaca spion di luar mobil sisi kiri dan tiba - tiba ia menepikan mobilnya di pinggir jalan. Hal ini membuat bingung penumpang yang duduk dinsamping kursi kemudi. Namun ia hanya mampu terdiam dan menunggu sahabat tertuanya melanjutkan ceritanya.

Begitu menepi, Seokjin menghembus nafas dan menyandarkan punggungnya kasar. Mata itu terpejam dan terus menerus menarik nafas lalu membuangnya. Seperti ada beban berat yang menimbun paru parunya hingga rasanya terasa sesak untuk bernafas. Sedangkan Yoongi hanya menatap lekat wajah Seokjin dalam diam. Terlihat jelas betapa rapuhnya seorang Kim Seokjin saat ini. Yang tak pernah sekalipun ia tunjukkan pada siapapun. Baru Yoongi yang melihatnya.

The Twins ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang