part 24

1.8K 246 7
                                    

Budayakan Vote dan Comment.
Gomawong!

# Happy Reading #

🌸🌸🌸

SOPA High School, 19.00 KST

Seorang lelaki pemilik hati bak malaikat putih kini tengah menunggu sahabat terkecilnya yang belum juga keluar dari Sekolah. Banyak siswa dan siswi tingkat akhir yang telah berhamburan keluar melalui gerbang Sekolah. Namun dirinya tak melihat presensi pemuda bermarga Jeon itu.

"Ck. Ke mana anak itu? Kenapa lama sekali?" gerutunya sambil menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan.

Kentara sekali pemuda ini tidak mampu bersabar menunggu anak yang ia tunggu. Jelas - jelas Sekolah baru saja usai dan tentu saja semua murid belum keluar dari Sekolah.

Pada akhirnya ia hanya bersandar di badan mobil dan meminum coffeenya dengan nikmat. Sembari menunggu si bongsor yang paling muda di antara mereka.

Namun 15 menit kemudian, lelaki remaja yang di tunggu akhirnya keluar. Bersama kedua sahabatnya sambil bergurau.

"Kookie-ya!!" panggilnya.

Langkah ketiganya terhenti dan otomatis memandang sosok pemuda yang memanggil Jungkook di daerah mobil. Senyuman terukir lebar sampai kedua giginya nampak menyembul.

"Kau di jemput Jimin Hyung, Kook?" tanya Mingyu.

Jungkook mengangguk. "Aku juga baru tahu jika Jimin Hyung yang menjemputku. Biasanya Hoseok Hyung."

"Ah! Aku jadi ingin bertemu dengan mereka," celetuk Jaehyun. Yang dibenarkan oleh Mingyu yang mengangguk. "Tak hanya kau saja. Aku pun juga."

Sedangkan Jungkook hanya terkekeh kecil. "Suatu saat nanti aku akan membawa kalian bertemu mereka." ujarnya tenang.

"Baiklah. Aku tunggu janjimu. Kalau begitu, kita pulang dulu. Titip salam untuk Soobin." ucap Jaehyun.

Jungkook mengangguk. "Oke. Nanti aku sampaikan salam kalian pada Soobin. Hati - hati di jalan!" teriaknya di akhir.

Tangan melambai dikala kedua sahabatnya menjauh dan memasukin mobil pribadi mereka. Lantas Jungkook berlari kecil menghampiri yang lebih tua. Sayangnya raut wajah Hyungnya tampak masam, seperti perempuan yang sedang PMS.

"Jimin Hyung, ada apa dengan wajahmu?" tanya Jungkook.

Pandangan serius tertuju pada Jungkook. "Kau lama sekali! Hyung sudah menunggumu selama 15 menit sendirian di sini kau tahu!"

Jungkook menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Maaf Hyung. Tadi aku harus piket kelas sebentar, jadi lama hehee.." cengirnya.

Mau tidak mau Jimin mengangguk pasrah. "Ya sudah kita ke basecamp. Di sana sudah ada yang lainnya."

Adik kecilnya ini malah mengangguk antusias. Bertingkah kekanakan seperti anak kecil yang baru saja di beri hadiah cokelat. Namun iris matanya tak sengaja menangkap sesosok orang berhoodie dan celana hitam di balik pohon besar sedikit jauh dari jarak pandangnya.

Kening Jimin mengerut. "Kau melihat apa Kook? Ada ap--"

Saat Jimin ingin membalikkan tubuh ke belakang, Jungkook malah menahannya. Hingga yang lebih tua kembali menghadap Jungkook. Membuat Jimin menatap yang lebih muda heran dan bingung.

Sedangkan Jungkook kembali memandang ke balik punggung Jimin. Tudung hoodie hitam itu bertengger apik di kepala dan menutupi sebagian wajahnya. Hingga Jungkook tak bisa mengenal dengan jelas wajah orang itu. Kedua belah mata Jungkook seketika membelalak dikala orang itu mengangkat salah satu tangannya. Dengan jari jemari menggenggam erat sebuah pistol hitam dan menodongkannya ke arah,

The Twins ✓Where stories live. Discover now