part 28

1.9K 242 13
                                    

Budayakan Vote dan Comment.
Gomawong!

# Happy Reading #

🌸🌸🌸

Apartemen Seokjin, 09.30 KST

"Song Uisa, bagaimana keadaan Seokjin?" tanya Jonghyun. Yang kini ia dan kelima pemuda lainnya berada di Apartemen Seokjin.

Saat masih berada di Gedung terbengkalai itu, Seokjin mengeluh sakit di bagian pinggang. Jonghyun memang sudah merasa ada yang tidak beres dan janggal dengan Seokjin. Maka dari itu Jonghyun segera melingkarkan tangan Seokjin ke tengkuk lehernya. Memapahnya dan berlalu begitu saja tanpa sepatah kata. Yang berakhir kelima sahabat Seokjin dan Jaehwan mengikuti Jonghyun keluar. Hoseok dan yang lain memang melihat ada yang janggal pada Hyung mereka. Maka dari itu mereka mengikuti ke mana Jonghyun akan ke mana ia membawa Seokjin pergi. Sehingga Jonghyun memilih pergi dari Gedung tadi. Yang ternyata membawa Seokjin pulang ke Apartemen.

Dokter Song bernama lengkap Song Yoona yang berstatus saudari sepupu Seokjin menghela nafas. Usai memeriksa keadaan Seokjin, Yoona langsung turun ke bawah dan duduk di sofa yang kosong.

"Sepertinya kalian belum mengetahui keadaan Seokjin yang sebenarnya?" tanya Yoona menatap satu persatu sahabat saudaranya.

Mereka saling tatap lalu menggeleng sebagai jawaban. "Memangnya ada apa dengan Seokjin?" tanya Yoongi mewakili.

"Sebenarnya Noona tidak ingin mengatakan rahasia ini pada kalian, karena ini privasi Seokjin. Tapi mengingat kalian merupakan sahabat baik Seokjin, Noona akan mengatakannya," tutur Yoona. Ia membasahi bibirnya yang basah terlebih dahulu sebelum berkata jujur. Meski dadanya mulai sesak dikala mendengar Seokjin sudah tak sadarkan diri saat sampai di Apartemen. "Ada satu fakta yang Seokjin rahasiakan dari kalian. Sebenarnya..."

Yoona menjeda. Tak kuasa untuk berkata - kata. Melirik meminta bantuan pada Jonghyun yang menghela nafas kemudian. "Seokjin hanya memiliki satu organ ginjal yang menjadi penopang hidupnya selama ini," sahut Jonghyun.

Deg

Mata mereka terbelalak sempurna. Terkejut akan pernyataan yang terlontar dari bibir Jonghyun. Sungguh. Perasaan bersalah itu semakin besar setelah mendengar kebenaran itu. Mereka semua tertunduk menyesal.

"Alasannya? Dia mendonorkan satu ginjalnya untuk Nyonya Kim, karena dulu Nyonya pernah mengalami kerusakan oada satu ginjal. Akibatnya Nyonya Kim butuh pendonor Ginjal jika dia ingin sembuh. Seokjin ingin mendonorkan ginjalnya, tapi takut Nyonya Kim menolak. Karena hanya ginjal Seokjin yang cocok untuk Nyonya Kim. Sehingga ia berencana tetap mendonorkan dan merahasiakan identitasnya sebagai pendonor. Dari sejak saat itulah Dokter menyarankan pada Seokjin agar tidak kelelahan dan banyak pikiran, karena Seokjin akan mudah terserang penyakit. Seperti demam dan flu. Aku takut Seokjin tidak bertahan dengan satu ginjal saja. Apalagi anak itu sudah merasakan sakit di Ginjalnya yang tersisa," jelasnya. Jonghyun menelan salivanya kasar.

"Sudah beberapa kali ini aku memergoki dia kesakitan dan tak sadarkan diri di Apartemen. Dia terlalu memaksakan diri untuk mengurus ini dan itu tanpa memikirkan kesehatannya. Tubuhnya butuh istirahat. Bahkan dia suka terlambat dan jarang sekali makan jika Hyung lihat," lanjutnya.

Jonghyun menghela nafas berat. Sesak mengingat pengorbanan Seokjin selama ia hidup. Apalagi anak itu memiliki penyakit bawaan. Hemofilia. Saat itu saja Seokjin hampir meregang nyawa karena penyakit itu. Beruntung Tuhan masih memberi kesempatan Seokjin hidup. Sehingga ia masih bisa bernafas sampai sekarang.

The Twins ✓Where stories live. Discover now