21. Jenguk

36 7 24
                                    
















"Iya Buk. Assalamualaikum."

Jeje menyimpan kembali ponsel. Habis menghubungi ibunya kalau nanti pulang telat karena mau menjenguk Sung.

Setelah kemarin Sung nggak masuk dan katanya di rumah sakit. Jeje sama Chan sudah sepakat buat menjenguk makhluk Tuhan yang nggak neko-neko itu. Diikuti Jepon, Jae, Jun dan Chen.

Kenapa baru menghubungi sekarang? Kemarin sore Jeje di chat sama Chan yang bermaksud mengajak Jeje buat menjenguk Sung. Tapi belum ada kesepakatan Chan udah off.

Setelah ditanya kenapa kemarin off, jawabnya adalah ...















"Aku di kon ngeterne jamu mbek ibuk Je!".
(Gue di suruh mengantar jamu sama Ibu Je)

Jeje maklum aja. Memang dia udah tahu kalau keluarganya Chan itu punya usaha jamu tradisional yang cukup legendaris dan terkenal di daerah sini. Sebenarnya udah ada karyawan tapi mungkin karena orangnya spesial jadi Chan yang disuruh nganterin.

Nggak usah kelamaan flashback, sekarang mereka berenam udah di jalan.

Tujuannya satu : ke rumah Jepon. Kok malah ke rumah Jepon?

Rumah sakit itu jauh dan buat sampai di sana mereka perlu kendaraan atau paling nggak kol, dan biasanya kol nge-tem di sekitaran rumah Jepon.

"Naik kol aja biar seru," kata Jeje.

Kol itu semacam angkot. Jeje nggak ngerti juga perbedaan keduanya apa, yang penting sama-sama dibutuhkan. Sebenarnya nggak sering juga naik kol, biasanya Jeje di jemput sama ibunya kalau nggak ayahnya waktu pulang sekolah.

"Gue suruh jemput bokap gue aja ya!" Jeje yang jalannya di depan bareng Jepon langsung noleh ke arah Chen yang barusan ngomong. Di depan ada Jeje sama Jepon, dibelakangnya ada Chan, Jae sama Chen dan belakangnya lagi ada manusia super santuy—Jun.

"Kelamaan dodol!" Jae menjitak kepala Chen, lagian rumahnya itu jauh dari sini.

"Alah nanti juga pasti mampir ke rumah Jepon dulu!" belanya.

"Nggak usah! Lagian kan lebih murah lebih seru juga," kata Jeje

Chen diam aja, nggak papa biar nanti dia di marahi bapaknya karena naik kol dan panas-panasan. Demi konco aku selenco.

Presdir Chen Angles mah gitu

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Presdir Chen Angles mah gitu.













Setelah tadi pagi mereka nanya-nanya di rumah sakit mana Sung dirawat sama Bu Lita a.k.a walas— wali kelas. Ternyata Sung di rawat di salah satu rumah sakit swasta di sini.

Waktu mereka sampai di meja resepsionis aja di pandang aneh gitu sama mbak-mbak resepsionisnya.

Gimana nggak orang mereka berlima masih memakai seragam batik lengkap dengan tas juga wajah-wajah kucel khas anak pulang sekolah. Biasa, berangkat kayak ratu pulang jadi babu.

One Class | LengkapKde žijí příběhy. Začni objevovat