22. Masih Jenguk Sung

28 7 33
                                    


"Turth or dare?"

"Truth."

"Apa pin ATM Lo?"

"Oke dare."

Chan langsung ngakak melihat muka melasnya Jae. Ceritanya mereka itu lagi main ToD dan yang kena Jae. Katanya buat mengusir bosen, udah dua jam-an mereka ada disini.

"Muka Lo langsung kayak anak ayam ditinggal induknya Dul!"

"Udah gue bilang jangan panggil gue Dul!"

"Eh gitu-gitu buatannya Mak Lo ya!"

"Alah biar keren si Abdul mah!"

Nyatanya teman, mengolok-olok nama itu enaknya nggak ada duanya.

"Lagian nama panjang-panjang," kata Chan.

"Suka nggak sadar diri ya Mas!" balas Jae. Bener aja, orang namanya lebih kecil daripada namanya Chan. Eummmm lebih sedikit maksudnya.

Mahendra Chandrawinata sama Abdul Jaelani Ibrahim.

Sudah-sudah nggak usah dihitung, udah kebukti kok.

"Udah jam empat oy! Gue mau balik," kata Chen tiba-tiba.

"Eh iya! Gue balik dulu Sung."

"Kita balik Sung, cepet sembuh."

"Iya, terima kasih."

Mereka berlima pada berdiri, sebenarnya mereka mah nggak bakalan langsung balik ke rumah mampir ke alun-alun dulu. Katanya nanti mau ada pasar malam, lumayan beli jajan bisa mengganjal perut.

"Lo gak pulang Je?"

Lima makhluk yang udah sampai di ambang pintu itu mau nggak mau noleh. Bener juga, mereka bareng Jeje. Masa Jeje diajak blangkrakan juga?

"Duluan aja, nanti gue dijemput," kata Jeje yang masih duduk disamping Sung. Dari tadi nggak gerak-gerak, jaga-jaga kalau Sung butuh bantuan. Baik dia mah!

"Atau mau gue anter aja. Nanti naik kol lagi terus gue ambil motor dan nganterin Lo pulang," tawar Jepon.

"Jangan mau Je! Pencitraan lagi si Jepon mah! Benernya cuma mau modus!" sembur Chan. Emang ya makhluk satu itu nggak bisa lihat temennya seneng. Eh?

"Nggak usah Jep. Pulang aja."

"Ya udah, balik yak. Assalamualaikum!"

"Waalikumssalam."








"Kamu sudah makan?"

Jeje yang awalnya nonton TV itu langsung melihat Sung. Benar aja, sekarang udah jam empat dan dia belum makan apa-apa tapi kok nggak laper.

"Nanti aja."

"Nantinya kapan? Kamu mau sakit seperti saya?"

"Ya elah Sung jangan nakut-nakutin napa!" Parno kan Jeje, biasanya dia juga sering dibilangin gitu sama ibunya. Nggak mempan juga, bilangnya nanti, iya, nyatanya nggak ngapa-ngapain.

"Belum salat?" tanya Sung, lagi. Kok dia jadi cerewet? Tadi aja waktu ada geng-nya Chan diem-diem baek.

"Eh iya!"

"Salat sana, saya juga mau salat." Sung mau berdiri tapi di bantu sama Jeje, takut jatuh.

"Sebenarnya Lo itu sakit apa sih?" Jeje dari tadi sebenarnya bingung sama penyakitnya Sung. Orangnya nggak apa-apa cuma lemes doang, sama di pelipisnya di perban. Eh?! Diperban?!

One Class | LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang