03

48.3K 678 9
                                    

Kemudian aretha pergi ke kamar mandi tempat suaminya mandi. Ia mengetuk pintu kamar mandi. Avaro yg mengetahui itu istrinya pun membukakan pintu. Hampir setiap hari, aretha harus memandikan avaro sebagai hukuman baginya. Hukuman avaro sangat bervariasi, tapi itu semua melelahkan.

Aretha memasuki kamar mandi itu. Avaro sudah bertelanjang dada dan hanya memakai boxer. Aretha melepas boxer itu dan menurunkannya. Pahanya sakit karena aretha harus menunduk. Kemudian ia mengambil sabun dan mengusapnya.

Avaro tinggi sekali, ya walaupun aretha juga tergolong tinggi, tapi kepalanya saja hanya sebatas dagu avaro. Ia harus berjinjit jika ingin mengusap shampoo di rambut suaminya.

Ketika aretha sedang berjinjit mengusap rambutnya, ia melihat muka aretha juga badannya. Selama ini ia tak tahu suaminya itu memandang dirinya ketika ia membantunya mandi. Aretha sangat cantik. Mata hazelnya yg bulat dengan lipatan kelopak mata, bentuk mukanya yg berbentuk V, hidungnya yg tinggi tapi tipis, rambut hitam panjangnya yg berkilau, dan seluruh tubuhnya yg berwarna putih sexy membuat semua pria pasti melihatnya, hanya saja ia tak tahu kalau dirinya secantik itu.

"Apa kau belum mandi?"

Aretha terkejut mendengar avaro yg tiba2 membuka suara. Ia takut karena avaro memang tak suka orang yg berbau badan.

"I-iya, ta-tapi aku akan mandi setelah mas mandi"
"Apa?! Kau! Lepaskan pakaianmu!"

Aretha takut sekali. Kepalanya menunduk. Ia langsung membuka seluruh pakaiannya dan memperlihatkan perut buncitnya.

Avaro memegang perut aretha. Ia tak tahu daritadi perut aretha sedang menegang. Aretha memejamkan matanya, takut avaro mendorongnya. Ternyata avaro mengendongnya dengan lembut dan menaruhnya di sofa kamar mandi. Ia duduk bersujud di perut aretha dan menempelkan mukanya di perutnya.

"Maafin saya aretha, maaf. Maafin papa ya nak, papa selalu mengabaikan kamu"

Jantung aretha berdegup kencang. Tak ia sangka, suami dinginnya bisa seperti ini.

Kemudian avaro memandang mata hazel aretha, kemudian ia mencium bibir aretha sambil menunduk. Ia mendorong dengan lembut badan aretha ke sofa yg besar itu. Ia menindih dan mencium aretha.

"Ahh..shh..ma-mas udahshh.."

Segera avaro menyudahinya dan membantu aretha duduk kembali. Ia mengambil gagang shower dan memandikan aretha.

-------
Selesai mandi, mereka berganti baju. Setelah itu avaro duduk di sofa depan tv di kamarnya bersama aretha. Aretha memakai krim strech marknya, skincare, dan bodycare yg lain.

Avaro tidur di samping aretha dan tertidur pulas. Segera setelah melihat avaro tidur, ia membuka laci di sebelah kasurnya dan mengambil sebuah bingkai foto disana. Foto itu bergambar foto ibunya. Lalu ia memeluk foto itu.

"Mah, mama apa kabar? Aku disini baik mah. Mama tau nggak, tadi mas avaro mandiin aku loh. Aku bahagia disini kok ma. Aku kangen sama mama" tanpa sadar ia menitihkan air mata dan buru2 menyimpan bingkai foto ibunya itu dan tertidur.

-------
Di pagi hari, avaro bangun ketika aretha sdh selesai mandi. Ia pun bergegas mandi. Ketika ia selesai, ia langsung turun kebawah dan duduk di sofa sambil menonton tv.

Aretha pun keluar kamarnya ketika ia sdh selesai memakai bodycare dan skincare nya.

Ketika ia akan menuruni tangga, ia meminta tolong pada avaro tetapi avaro tdk mempedulikannya.

"Mas, tolong papah aku mas. Perutku keram lagi"
"Turun aja sendiri"
"Tapi mas perutku lagi keram"
"Ck, bisa tdk sih kamu diem aj! Sehari aj kamu nggak bawel, pasti hidup saya bahagia! Apa aku harus kasih lift disini?! Dasar pemalas!"

Aretha sakit hati mendengar apa yg dikatakan suaminya. Kemarin malam, ia masih lembut padanya. Sekarang.. Aretha pun turun dengan tangan kirinya yg menopang pinggangnya dan tangan kanannya menopang perutnya.

Segera setelah ia sampai di lantai satu, ia mulai memasak. Setelah itu ia menghidangkannya di meja makan utk sarapan mereka berdua.

"Mas, ayo makan"
"Iya bawel!"

Sekali lagi dadanya sesak. Ia sakit hati atas perkataan suaminya itu. Avaro yg duduk di depannya hanya fokus makan tanpa mempedulikannya. Aretha makan sambil menahan tangisannya.

Selesai makan, aretha menyiapkan bekal suaminya. Ia mengambil jas snelli itu dan memakaikannya pada avaro. Avaro pun mengambil bekalnya dan bergegas ke mobil, lalu pergi.

Bersambung..
Vote ya!

Avaro & ArethaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang