23

21.4K 423 28
                                    

"Hahh.. Huff.. Hahh.."

Aretha bangun dari mimpi buruknya. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Avaro yg sedang fokus menyetir tiba2 menoleh ke arah aretha yang ada di sampingnya.

"Kamu kenapa aretha?"
"Anak2 mana mas!"
"Itu dibelakang lagi tidur, kamu kenapa?"

Jawaban itu sukses membuat aretha merasa lega. Ternyata ia hanya mimpi buruk, buruk sekali.

"Kita kemana tadi?"
"Kita kan tadi ke butik, masa kamu lupa sih? Kamu kenapa? Sakit?"
"Nggak, cuma mimpi buruk aja"
"Mimpi apa?"
"Aku tadi mimpi anak2 diculik mas, aku takut"
"Kan cuma mimpi, gausah takut. Kamu tidur lagi aja"
"Hmm.."

Aretha melanjutkan tidurnya sampai ke rumah. Avaro membangunkan aretha yg sedang tidur. Untungnya aretha mudah untuk dibangunkan, jika tidak mungkin ia akan menggendongnya sendiri.

"Aretha, bangun udah sampe"
"Hmm.. Udah sampe ya? Aku bawa clara ya mas"
"Hmm.."

Aretha menggendong clara, sedangkan avaro menggendong ben yg masih tidur.

-------
Selesai memasak, aretha mengatur piring di meja makan untuk makan malam.
"Aretha"
"Ya mas?"
"Papa sama mama mau kesini besok, katanya pengen main sama ben dan clara"
"Terus?"
"Ben sama clara boleh nggak nginep sama papa mama? Cuma satu hari aja kok"
"Ya boleh lah mas. Denger ya, nggak usah minta ijin sama aku kalau mau bawa anak2, kan mereka anak kamu jg"
"Hmm.. Makasi"

-------
Keesokan paginya, ben dan clara dijemput oleh papa mama avaro. Akhirnya aretha bisa terlepas dari kedua anak nya. Ya walaupun ia terkadang kangen ben dan clara, namun ia merasa bahagia hari ini.

Hari ini hari minggu dan tepat dimana hari avaro libur. Akhirnya ia mempunyai kesempatan berduaan dengan avaro, walaupun avaro cuek terhadap dirinya.

"Aretha"
"Ya mas?"
"Mau pergi jalan2 nggak?"
"Kemana?"
"Amusement park mau nggak? Ada yg baru buka deket sini"
"Boleh tuh mas, kalau gitu aku siap2 dulu ya mas"

Skipp
"Aretha, udah belum? Lama banget sih! Ganti baju aja!"
"Iya2 mas"

Segera aretha keluar dari kamarnya dan menuruni tangga menuju avaro. Gaya pakaian mereka sangat kekinian. Orang2 pasti tak akan tahu dengan mereka yg sdh punya anak, karena umur mereka yg masih begitu muda.

            ( Gaya pakaian Avaro )

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

            ( Gaya pakaian Avaro )

            ( Gaya pakaian Aretha )

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

            ( Gaya pakaian Aretha )

"Yuk mas berangkat"
"Hmm"

Segera mereka berangkat dengan avaro yg menyetir. Sesampainya disana, aretha langsung berlari sambil menggandeng tangan avaro.

"Mas, mas, naik roller coaster yuk"
"Hmm, kamu nggak takut?"
"Nggak lah, yuk naik"

Avaro dan aretha menikmati seluruh wahana2 disana. Avaro juga membelikan aretha gula kapas karena permintaannya.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul enam sore. Amusement park itu akan segera ditutup, aretha pun bersiap untuk pulang.

Tiba2 avaro menarik tangan aretha dan memeluknya. Aretha membalas pelukan itu sebagai tanda terima kasih.

"Makasih ya mas udah mau jalan2 bareng"
"Hmm"
"Yuk pulang, amusement park nya udh mau tutup. Tinggal kita berdua nih"
"Kamu mau ke bianglala?"
"Mauu, tapi kan udah tutup, besok2 lagi aja mas"
"Aku udh bayar tempat"
"Hah?! Kapan?! Kenapa mas bayar buat hal nggak berguna lagi sih!"

Avaro tersenyum lalu mengecup kening aretha. Ia menarik tangan aretha sambil berlari ke arah bianglala itu. Petugas sudah menunggu mereka disana. Tanpa basa - basi mereka duduk di situ.

Anehnya tempat itu terdapat dua steak beserta minuman. Aretha bingung apa yang terjadi, namun ia tetap duduk di sana.

"Mas ini buat apa?"
"Buat dinner"
"Kalau naik bianglala emang dapet ini ya mas? Soalnya aku nggak pernah naik"
"Nggak, aku bayar"
"Mas, kenapa sih mas selalu buang2 duit karena hal yg nggak berguna?"
"Udah kamu makan aja"

Aretha senang dengan keromantisan avaro sekarang. Ia mengira avaro sudah mulai mencintainya. Selesai makan, avaro dan aretha menikmati petasan di langit, yang sudah dipersiapkan oleh avaro.

Mata aretha berbinar melihat petasan berwarna - warni itu. Aretha terkagum - kagum melihatnya, sedangkan avaro cuek dengan yang ada di hadapannya.

Bianglala yg dinaiki mereka turun kebawah, mereka turun lalu langsung pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, mereka mengganti bajunya, lalu duduk di sofa sambil menonton.

"Makasi ya mas udah bawa aku jalan2"
"Hmm"
"Mas mau minum nggak? Aku bikinin"
"Kopi biasa, tapi jangan terlalu panas"
"Oke mas tunggu sebentar"

Aretha segera membuatkan kopi itu. Ketika avaro meminum seteguk kopi itu, byurr.. kopi itu muncrat karena terlalu panas. Avaro menjatuhkan gelas mahal itu hingga pecah, lalu memegang bahu aretha kasar sampai ke tembok.

"Kamu kira saya siapa hah?! Kamu sengaja ya?! Jawab jalang!"

Darah avaro mendidih, ia sangat marah. Sudah berapa kali ia bilang bahwa ia tak suka kopi yang masih panas. Ia menghempaskan aretha kasar sampai ke lantai. Aretha menangis karena perlakuan kasar suaminya itu. Badannya lecet karena tergesek oleh lantai.

"Hikss.. Maafin aku mas.. Hikss.."

Avaro mengambil dagu aretha kasar sehingga ia berdiri, lalu ia hempaskan tubuh aretha lagi.

Bersambung..
Vote ya! Maaf 2 hari baru update 😊

Avaro & ArethaWhere stories live. Discover now