09

32.5K 502 2
                                    

"Mas, bangun mas, udh jam 4 pagi"

Aretha membangunkan avaro yg hrs berangkat kerja. Aretha masih di pangkuan avaro, ia tdk bisa bangun karena dari malam avaro memeluk erat perutnya.

"Hmmm.. 5 mnt lagi..."

Aretha tersenyum tipis. Ia tahu benar kesulitan avaro dalam pekerjaannya. Ia harus menjadi dokter di umurnya yg masih muda. Ia juga harus membantu ayahnya memimpin perusahaan Chandra yg sangat besar di dunia itu. Perusahaan Chandra memang merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia. Orang2 pikir ia beruntung bisa menjadi menantu keluarga itu, tapi menurut aretha sendiri, ia tak butuh kekayaan. Ia sangat menginginkan rumah tangga yg harmonis sejak ia kecil, namun sekarang impian itu harus kandas.

Selama 5 mnt, ia menunggu avaro yg masih tertidur sambil memeluknya, kemudian membangunkannya lagi.

"Mas.. Udh 5 mnt mas, ayo bangun. Aku juga mau masak mas. Mas lepasin aku dulu, ntar kalau aku sdh masak, ntar bangunin mas lagi"
"Hmm.."

Avaro melepas tangannya. Aretha membenarkan posisi avaro sehingga ia tertidur dalam posisi terlentang. Kemudian ia memakai pakaiannya kembali karena sejak malam mereka bertelanjang.

Aretha membuka pintu, langit masih gelap, begitu juga rumahnya. Ia turun kebawah dan menyalakan lampu. Ctekk.. Rumah itu terang kembali. Kemudian ia memakai celemek dan memasak.

Jam sdh menunjukkan pukul 05.00 WIB. Aretha yg sedari tadi memasak, melepas celemeknya tanda sudah selesai. Ia pergi ke atas untuk membangunkan avaro.

Ceklekk.. Aretha membuka pintu. Ia masuk ke dalam kamarnya dan berdiri di samping kasur.

"Mas, bangun mas. Udh jam 5 nih, ntar mas telat lagi"
"Hmm.."

Avaro menepuk - nepuk kasur di sampingnya. Aretha bingung dan bertanya pada avaro.

"Mas, mas ngapain? Ayo mas bangun"
"Tidur sebentar di samping saya"
"Ta-tapi mas.."

Avaro menarik tangan aretha sebelum ia menyudahkan ucapannya. Aretha tiduran di sampingnya, menghadap avaro. Kini tangan dan perutnya ada di dada avaro, sedangkan avaro memeluk aretha sambil memijat pundaknya.

"Mas, ayo mas bangun. Gapapa kalau mas telat?"

Avaro masih tak mau membuka mulutnya dan terus menutup mata. Aretha kasihan pada suaminya yg selalu berangkat pagi pulang malam. Dalam larut kasihannya, tanpa ia sadari, ia memeluk kepala avaro. Avaro terkejut dan langsung wajah aretha yg sedang melihatnya, mereka pun melakukan eye contact.

Avaro mendekatkan bibirnya pada bibir aretha, begitu juga sebaliknya. Ketika bibir mereka tinggal berjarak 2 cm, ben menangis kencang sampai2 terdengar oleh mereka berdua.

Aretha segera sadar dan mendorong avaro. Ia segera berdiri dan menyuruh avaro utk bersiap, lalu pergi menuju kamar ben.

"Hua.. Hikss.. Hikss.."

Ceklekk..

"Bundaaa.."

Ben berlari menuju bundanya di depan pintu. Kemudian aretha menggendong ben dan menutup pintu, lalu ia menepuk - nepuk badan ben yg sedang ia gendong.

"Ben kenapa nak?"
"Ben takut bunda"
"Loh anak bunda kenapa takut? Kan ben anak paling berani"
"Ben mimpi mau digigit dinosaurus"

Aretha tersenyum, ia menghadapkan muka ben dengan wajahnya sambil menggendongnya.

"Kalau ben mau digigit, kenapa harus takut? Ben harus berani lawan dinosaurusnya. Ben nggak perlu takut lagi ya, kan ada bunda"
"Papa?"

Aretha terdiam sejenak, lalu kembali menjawab anaknya.

"Papa juga sayang. Yuk tidur lagi yuk"
"Tapi ben ngga mau tidur lagi bunda, ben mau main sama bunda"

Aretha berposisi tidur dengan anaknya. Ia sdh menepuk - nepuk bokongnya yg merupakan senjata andalannya jika ben tak mau tidur, tapi kali ini sia2.

"Bunda"
"Hmm.."
"Papa dmana?"
"Papa lagi siap2 ke kantor sayang"
"Kalau gitu, ayok kita bantu papa!"

Aretha mengangguk. Ia menggandeng tangan anaknya berjalan ke bawah. Di bawah, avaro sedang duduk bersantai sambil menonton televisi.

Ben berlari ke avaro. Avaro kaget melihat anaknya yg sdh bangun pagi sekali, ya walau sdh jam setengah enam pagi. Aretha menyiapkan makanan yg sdh ia masak ke meja makan. Setelah disiap, avaro dan ben pergi ke meja makan. Nasi, tumis kangkung, tempe orak - arik, dan ayam goreng terlihat di meja makan. Avaro segera memakan makanannya dan bersiap.

-------
Kini avaro sdh bersiap dan tinggal berangkat. Sebelum pergi, ia pamit pada ben juga anak dalam perut aretha. Memang kalau dalam suasana goodmood saat ingin berangkat, ia pasti mencium perut aretha, tapi kalau sedang badmood.. Ya kalian tahu lah apa yg ia buat. Ia pun berangkat dengan bekal yg sdh diberi aretha.

Bersambung..
Vote ya!

Avaro & ArethaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang