28

37.5K 651 52
                                    

"Mas, ini bekalnya"

Avaro mengambil kotak bekal itu dari aretha. Ia mencium pipi ben dan clara yg sibuk bermain dengan mainan mereka.

Aretha lalu mengantar avaro sampai di depan gerbang, lalu mengecup pipi avaro.

"Mas hati - hati ya di jalan"
"Hmm, kamu mengkhawatirkan saya ya?"

Avaro menggenggam dagu aretha seraya menggodanya, namun dengan cepat aretha memalingkan wajahnya, berusaha menutupi wajahnya yg sdh merah.

"Nggak, aku cuman takut menjanda aja"

Avaro kembali mengangkat dagu aretha, mempertemukan manik mata keduanya. Cukup lama mereka sambil bertatapan, avaro mulai mendekatkan wajahnya.

5 centi.. 4 centi.. 3 centi.. 2 centi.. 1 centi..

Cupp.. Bibir itu bersentuhan kembali. Avaro melumat bibir aretha sensual, membuat aretha membalas ciumannya.

Aretha mengalungkan kedua tangannya di leher avaro setelah mereka selesai saling berciuman. Ia menatap manik avaro, lalu mencium bibir avaro.

Aretha melepas ciumannya, lalu memalingkan wajahnya malu. Avaro tersenyum smirk, lalu mengendus leher jenjang aretha.

"Bersiaplah, kita akan melanjutkannya nanti malam"

Mendengar ucapan avaro, aretha memukul perut avaro dengan sikunya. Ia berlari ke arah pintu sambil menutup wajahnya.

Brakk.. Pintu tertutup. Avaro tersenyum senang bisa menggoda istrinya itu. Sedangkan di dalam, aretha masih menutupi wajahnya.

"Bunda, bunda kenapa? Sakit?"

Aretha menoleh pada ben. Anaknya itu mengingatkan ia pada pria itu lagi.

Ggghhh.. Mengapa aku tak bisa melupakan kejadian barusan? Kamu bodoh aretha- batinnya.

"E-enggak kok sayang, bunda nggak kenapa2. Ben mau sesuatu?"

Aretha berjongkok, menjejerkan tingginya dengan anak laki2 itu. Ben menggeleng, lalu lanjut bermain di samping clara, saudaranya.

Aretha menyusul ben duduk di samping clara. Ia mengamati setiap gerak - gerik yang anak - anaknya lakukan.

"Bunda"
"Iya sayang?"
"Bunda lupa ya kalau hari ini hari ulang tahun papa?"

Aretha tersentak. Ia lupa kalau ia harus membuat kue untuk suaminya itu. Ini semua gara - gara avaro yang tiba - tiba romantis !

"Nggak kok, bunda nggak lupa. Ben sama clara mau ikut bunda bikin kue?"
"Mau"

Aretha bergegas menuju dapur dan mempersiapkan bahan - bahan untuk membuat kue. Di tengah - tengah kegiatan mereka, clara tidak sengaja menumpahkan tepung, alhasil tepung - tepung itu berserakan di lantai.

Ben mulai memainkan aksinya. Ia berposisi terlentang di tepung itu. Clara pun mengikuti abangnya itu. Aretha kewalahan mengurusi kedua anaknya, serta mengurusi kue nya yg belum jadi daritadi.

Akhirnya kue yang mereka buat selama 7 jam itu jadi. Aretha mengelap keringat di pelipisnya. Ia harus mengulang membuat kue 2 kali karena kue yang pertama gosong, sedangkan kue yang kedua hancur karena ben yang menyenggolnya.

Sebelum memulai membuat kuenya yg ke 3, aretha memandikan ben dan clara yang kotor karena tepung tadi. Sekarang mereka sedang berada di kamar mereka, membuat kartu ucapan untuk avaro.

"Huff.. Akhirnya jadi juga.."

Aretha mengatur nafasnya. Tak mudah membuat kue bersama anak - anak yang masih kecil ternyata. Ia mulai membereskan kekacauan di dapur besar itu.

Tak terasa sekarang jam menunjukkan pukul 3 sore. Aretha bergegas untuk mandi, karena biasanya 2 jam lagi avaro akan pulang.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, aretha pergi ke kamar buah hatinya. Disana, ben dan clara masih sibuk membuat kartu ucapan untuk ulang tahun papa mereka.

"Ben, clara, masih blm selesai?"
"Blm bun, tinggal tempel bintangnya kok"

Aretha tersenyum, lalu menghampiri kedua anaknya. 2 kartu ucapan buatan ben dan clara sudah jadi. Memang buatannya tidak terlalu bagus, namun sebagai ayah mereka, avaro pasti akan terharu dengan apa yg dibuat oleh anak - anaknya.

Kini jam menunjukkan pukul 17.30 WIB. Aretha, ben, dan juga clara bersembunyi dibalik kamar tamu dekat pintu masuk, tak lupa ia membawa kue yg sdh ia buat tadi. Selang beberapa menit, orang yg mereka tunggu2 datang juga. Avaro membuka pintu, namun ia tak melihat aretha yg selalu menyambutnya.

"Aretha, aretha!"

Avaro membuka sneli nya, lalu menaruhnya ke sofa di dekatnya asal. Ia duduk di sofa, lalu mengetik nama aretha untuk menelfonnya. Namun kegiatan itu ia urung, setelah melihat aretha dan kedua anaknya. Aretha yg membawa kue, dan ben yg menggandeng clara sambil membawa kartu ucapannya.

"Happy Birthday to you, Happy Birthday to you, Happy Birthday dear Papa, Happy Birthday to you"
"Sebelum ditiup, doa dulu ya harapannya apa"

Avaro mengangguk, lalu berdoa. Setelah itu, ia meniup lilin2 di kue itu. Clara melentangkan tangannya tanda meminta gendong pada avaro. Segera avaro membawa clara pada gendongannya, lalu mencium pipi tembam clara.

"Makasih ya sudah kasih kejutan buat saya"
"Hmm sama2, ben dan clara katanya mau kasih hadiah buat papa?"

Ben mengangguk, lalu memberi kedua kartu ucapan itu pada avaro. Avaro tersenyum, ia membawa ben dalam gendongan sebelahnya, membawa mereka ke sofa diikuti oleh aretha di belakang mereka setelah menaruh kue.

Vote ya! Mian baru update 😊😊

Avaro & ArethaWhere stories live. Discover now