18

23K 400 18
                                    

Selesai masak, aretha pergi ke kamar ben dan clara untuk membangunkannya. Kini umur clara sudah 4 bulan, sehingga ia bisa tidur tanpa avaro dan juga aretha.

Ceklekk.. Aretha masuk ke dalam. Clara yg sdh bangun daritadi hanya mengoceh dengan bahasa bayinya. Aretha yg mendengar clara suara clara langsung pergi ke box bayinya lalu menggendongnya.

"Clara udh bangun? Uhh.. Anak bunda pinter banget nih, bangunin abang yukk"

Aretha menguyel pipi tembam clara lalu pergi ke kasur ben sambil menggendong clara. Ia menaruh clara di samping ben, berharap ben dapat bangun.

"Ben, bangun yuk udah pagi nih, ben.."
"Hmm.."

Anak sama ayah sama saja, itu yg dipikirkan oleh aretha. Sama seperti papanya, ben susah sekali dibangunkan. Akhirnya aretha menggendong ben yg sedang tidur di tangan kanannya, sedangkan clara di tangan kirinya. Lalu aretha pergi ke kamarnya untuk membangunkan avaro.

"Mas, ayo mas bangun. Pake baju dulu ya"

Aretha menaruh ben dan juga clara di samping avaro. Clara merangkak ke badan avaro lalu menguyel wajah avaro, seakan menyuruh avaro untuk segera bangun.

"Hmm.. Clara udh bangun?"
"Akhirnya mas udah bangun, cepet ganti bajunya mas. Malu sama anak2 papanya telanjang"

Avaro segera duduk, lalu mencium clara. Setelah itu ia pergi ke kamar mandi dengan selimut yg menutupi seluruh tubuhnya.

"Ben, bangun yuk nak"
"Hmm.. Bunda.."

Aretha segera menggendong ben agar ia bisa mengumpulkan nyawanya. Avaro selesai memakai bajunya, ia lalu pergi menggendong clara.

"Yuk mas sarapan dibawah, aku udah masak"
"Yuk sama papa yuk"

-------
Mereka selesai sarapan. Ben dengan avaro sekarang sedang menyusun puzzle kartunnya, sedangkan clara berlompat - lompat di baby bouncer nya.

"Yeayy selesai"
"Cium papa dong, kan papa bantuin ben"

Ben mencium pipi avaro. Lalu ia  membalas ciuman ben ke pipi putihnya.

Aretha pergi ke tempat bermain mereka sambil membawa apel yg sdh ia potong2 untuk avaro dan ben.

"Ben makan buah yuk, Aaa.."
"Aaa.. Hmm.. Enyakk.."

-------
"Ben mau berenang sama papa nggak?"
"Mauuu"
"Yuk pake baju berenang kalo gitu"

Aretha sekarang sedang melihat avaro dengan ben berenang sambil menggendong clara. Avaro dan ben bersenang - senang di dalam air, mumpung hari ini avaro libur.

"Bunda, berenang yuk ama ben"
"Kayaknya nggak deh sayang, bunda lagi jagain clara"
"Nggak apa2 aretha, clara berenang sama kita aja juga"
"Tapi mas.."
"Ayolah bun, pliss.."

Ben memunculkan mata anjing nya. Aretha tak bisa berkutik, lalu menghembuskan nafas. Segera ia pergi ke kolam berenang sambil menggendong clara yg sdh dipakaikan ban.

"Mas, aku udahan ya. Kasihan sama clara, nanti dia tenggelam"
"Nggak apa2 aretha, kamu parnoan banget sih, dia kan udh dipakein ban"
"I-iya mas"

-------
Sudah 1 jam mereka berenang, avaro dan aretha memutuskan mengeluarkan ben dan clara dari kolam. Bagaimanapun mereka masih kecil, mereka bisa sakit jika terlalu lama berenang.

Ben yg tidur di sofa, sedangkan clara tidur di box bayinya. Aretha yg sudah menidurkan clara terkejut dengan panggilan avaro.

"Aretha, sini sebentar!"
"Iya mas?"

Aretha menyusul avaro ke dalam kolam. Tiba2 avaro menggendong aretha lalu menciumnya. Aretha membalas ciuman avaro sambil memegang lehernya.

Avaro menggendong aretha ke pinggir kolam lalu melepas ciumannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Avaro menggendong aretha ke pinggir kolam lalu melepas ciumannya.

Avaro menggendong aretha ke pinggir kolam lalu melepas ciumannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka melakukan eye contact. Manik mata avaro melihat bibir sexy aretha lalu melumatnya lagi sambil memainkan bokong aretha.

"Ghhh.. Mashhh.. Udah mashhh.. Ahh.."
"Kenapa?"
"Nanti anak2 liat mashh.. Ahhh.."
"Mereka kan tidur, boleh ya?"

Aretha mengangguk. Avaro membawa aretha ke gazebo sambil menggesekkan penisnya di vagina aretha. Aretha membusungkan payudaranya karena penis avaro, hingga payudaranya berada di dagu dan mulut avaro.

Avaro menaruh aretha ke gazebo kasar. Ia sudah tak tahan karena payudara aretha yg mengenai mulutnya daritadi. Aretha kesakitan, lalu berjalan mundur. Ia takut avaro akan memperlakukannya kasar.

Aretha sudah tak bisa berjalan mundur lagi, ia mengenai tembok dan langsung duduk. Avaro menelan salivanya. Ia mencium aretha ganas sambil memeras bokongnya. Aretha meremas seprei gazebo itu sambil menangis diam.

Avaro menyudahkan ciumannya. Ia memegang wajah aretha yg sedang menangis lalu menyuruhnya membuka baju berenangnya.

"Buka bajumu"
"..."
"Cepat!"
"T-tapi mas-"

Avaro kesal dengan aretha. Ia memegang dagu aretha kasar. Aretha tambah kesakitan lalu menangis. Avaro merobek baju renang aretha, alhasil seluruh badan aretha terekspos.

Aretha menangis meminta avaro untuk berhenti, namun avaro tak peduli. Ia mengeluarkan penisnya dari celana renangnya dan memasukkannya pada vagina aretha dalam satu hentakan.

Dadanya membusung, matanya seperti mau keluar, vaginanya sakit. Aretha lemas, sedangkan avaro menggenjotkan penisnya.

Kini avaro melepas penisnya kembali entah sdh yg ke berapa kali. Ia menepati perjanjiannya untuk tidak mengeluarkannya di dalam.

Avaro menyuruh aretha segera berpakaian. Terpaksa aretha berjalan sambil telanjang karena baju renangnya di robek oleh avaro. Avaro membereskan kekacauan tadi lalu pergi ke kamar mandi.

Bersambung..
Mian baru upload, vote ya!

Avaro & ArethaWhere stories live. Discover now