17

24.2K 421 7
                                    

Sekarang clara sudah berumur 4 bulan. Memang penuh lika liku dalam pernikahan ini, namun aretha tetap melanjutkannya. Hari ini hari sabtu, yang artinya hari avaro libur.

"Mas, bangun mas"
"Hmm.."
"Udah jam 6 mas, bangun yuk"
"Hmm.. Nanti.."

Aretha menyatukan alisanya. Ia kesal melihat avaro yg bermalas - malasan. Ia pergi ke kasurnya dan duduk di samping avaro untuk membangunkannya.

"Mas, ayo bangun mas"

Tiba2 saja avaro berbalik badan dan langsung memeluk pinggang aretha. Aretha terkejut dan mencoba melepaskan dirinya, namun tak bisa.

Avaro membuka matanya dan tersenyum smirk. Kemudian ia duduk dan menempelkan kepala aretha ke sandaran kasur lalu menciumnya.

Avaro menyilangkan kedua kakinya di depan badan aretha. Aretha mencoba melepaskan diri namun tak bisa, kekuatan avaro lebih kuat.

Avaro memeluk pinggang aretha sambil meremas bokongnya. Perlahan aretha larut dalam permainan itu. Ia kenikmatan, sudah lama ia tak melakukan itu sejak 3 minggu yang lalu.

Aretha menggelantungkan kedua tangannya di leher avaro sambil berdesah kenikmatan.

"Shh.. Agghhh.. Ahh.."
"You look sexy babyehh"

Avaro menindih aretha sekarang. Ia bertatap mata dengan mata cantik aretha, lalu melumat bibirnya. Aretha menggelantungkan tangannya sambil memainkan rambut avaro.

Avaro semakin nafsu. Ia membuka pakaian dress aretha, lalu membuangnya di sembarang tempat. Avaro mengambil dasi di meja sampingnya lalu mengikat kedua tangan aretha karena tadi aretha berusaha menutupi tubuhnya.

Aretha sangat sexy. Walau sudah 2 kali ia melahirkan, ia tetap saja seperti wanita remaja. Apalagi dengan perutnya yang sekarang berbentuk karena ia rutin berolah raga.

Avaro menjilat leher aretha sensual. Aretha kenikmatan lalu berdesah.

"Ahh.. Shhh.. Masshh.."

Avaro membuka bh aretha lalu meremasnya lembut tanpa mengeluarkan susu dari payudaranya. Lalu ia membuka semua pakaiannya kecuali celana dalamnya.

Aretha tersipu malu melihat avaro walau ia sudah beberapa kali melihatnya. Badan avaro begitu kekar, apalagi dengan wajah tampannya, pasti orang2 yang melihat mereka berdua iri. Bagaimana tidak, aretha cantik nan sexy, sedangkan avaro tampah dan juga gagah.

Avaro membuka celana dalamnya lalu meminta ijin pada aretha.

"Boleh?"
"Hmm.. Tapi jangan.. Shhh.. Mas masukkan... Ahhh.. Spermamuhhh.. Shh.."

Avaro mengangguk tanda mengerti. Memang semenjak clara lahir, aretha meminta avaro untuk tidak memasukkan spermanya ke dalam rahimnya. Ia ingin fokus menjadi istri dan juga ibu yang baik pada mereka. Avaro setuju akan hal itu, tapi dengan satu syarat. Ketika clara sudah berumur 1 tahun atau lebih, permintaan aretha itu harus diakhiri.

Ia memasukkan penis besarnya ke vagina aretha.

"Ghhh... Ahhh.. Shhh.. M-mashh.."

Avaro tersenyum smirk. Ia mengeluarkan penis itu dalam 1 hentakan yang membuat aretha kesakitan.

"Aghhh... Udah mashhh.."

Avaro memasukkan kembali penisnya perlahan. Vagina aretha masih sempit, padahal ia sudah beberapa kali berbuat sex.

"Ghh.. Masukin semua massshhh.. Ghh"

Aretha kesakitan karena avaro memasukkan penisnya perlahan. Avaro melumat bibir aretha sambil memasukkan penisnya.

Jlebb.. Penis itu sudah masuk sepenuhnya. Avaro menggerakkannya di dalam. Aretha ingin orgasme, namun tak dibolehkan oleh avaro.

"Aghh.. Keluarshhh.."
"Jangan aretha, kalau kamu nggak mau lebih sakit, jangan keluarkan sekarang"
"Tapi mashhh.. Aghhh"

Avaro tersenyum smirk. Ia menekan perut bagian bawah aretha agar aretha dapat orgasme. Byurr.. Benar saja. Avaro mengeluarkan penisnya dan memasukkannya lagi dalam 1 hentakan.

Mereka sudah bermain cukup lama. Aretha sudah tak punya tenaga lagi, sedangkan avaro masih bersemangat. Ia hanya menerima apa yang avaro lakukan padanya. Ia membiarkan bagian bawahnya sakit, karena percuma jika ia menghentikan avaro.

Avaro mengeluarkan penisnya lagi dan menyemburkan spermanya ke perut aretha, lalu ia berbaring di sebelah aretha. Sesekali ia menjilat wajah aretha yang penuh dengan sperma. Lalu ia tertidur lelah bersama aretha.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Aretha bangun dengan kesakitan. Ia bersender di senderan kasur dan mulai menangis. Avaro masih tertidur di sampingnya, sehingga ia menangis pelan.

Seluruh badannya remuk, tubuh bagian bawahnya sakit. Setiap ia berbuat sex dengan avaro, pasti ia menangis. Ia menangis karena ia melakukan sex dengan orang yang belum bisa mencintainya, yaitu avaro.

Ia tahu avaro masih belum bisa mencintainya. Aretha sakit hati melihat tubuhnya yang kotor karena orang yang tidak mencintainya.

Perlahan ia meninggalkan avaro di kasur lalu bergegas mandi. Selesai mandi, ia pergi ke dapur untuk memasak.

Masakannya selalu sederhana, namun rasanya enak. Dari kecil aretha sudah biasa masak sendiri, karena tak ada yang memasakkan makanan untuk keluarganya. Sehingga aretha lah yang mengurus rumah tangga keluarganya, mulai dari menyapu sampai memasak.

Cita2 aretha dulu adalah menjadi seorang chef. Namun ibunya menyuruh dia belajar menjadi pemilik perusahaan, sehingga ia berbeda dengan kalangan anak seumurannya.

Di umurnya yg masih 17 sebelum ia menikahi avaro, ia memang anak yang termasuk pintar dan rajin. Tak sedikit juga anak laki2 yang menyatakan cintanya, namun ditolak olehnya.

Namun takdir berkata lain. Ia menjadi istri avaro sekarang, bukan menjadi pemilik perusahaan atau chef. Ia menerima kenyataannya dan sekarang ia ingin fokus menjadi istri sekaligus ibu yg baik bagi anak dan juga avaro.

Bersambung..
Vote ya!

Avaro & ArethaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora