24. Misi Kieza (4)

190 41 30
                                    

"Selamat datang kembali, Sis Tru." Suara Bon terdengar lega dari ujung saluran. "Edzard ada sisi kirimu, di dalam sedan hitam dengan sepuluh anak buah mengelilinginya dan belasan di depan gerbang." Bon menunda semua pertanyaan yang melintas di otaknya dan kembali fokus pada misi kali ini.

Tanpa berpikir panjang, Tru berlari melewati lorong penuh rangkaian bunga ucapan selamat aneka warna dan aroma. Ia terus memacu tungkai untuk bergerak cepat, ia bahkan tidak berhenti saat matanya menangkap tiga orang musuh berdiri memunggunginya.

Suara letusan senjata kembali terdengar. Peluru dan darah memercik keluar beriringan ketika dua peluru Tru menembus kepala musuh selisih waktu beberapa detik, sedangkan peluru ketiga berhasil dihindari musuh. Cepatnya refleks pria ketiga, membuat perempuan lincah itu merunduk dan meluncur ke arah musuh yang dengan membabi buta mengeluarkan peluru dari selongsongnya.

Bertumpu pada tangan kiri, Tru menjulurkan kaki memanjang ke sela kaki lawan dan mengaitnya. Setelah keseimbangannya goyah, ia menendang paha lawan dan menjatuhkannya dengan keras di lantai. Dalam hitungan detik, ia mengangkat tubuh ke atas badan lawan dan dengan satu tembakan tepat di dahi, nyawa musuh tercabut seketika.

Tidak memberi waktu paru-parunya untuk mengisi oksigen, ia kembali berlari menuju halaman depan yang berbentuk lingkaran dengan kolam kecil di tengahnya. Kali ini ia berhenti dan bersembunyi di balik pilar besar menjulang tinggi yang bertugas menopang atap.

"Edzard ada di dalam sedan hitam dengan kaca anti peluru. Entah bagaimana caranya, kamu keluarkan dia dari dalam mobil dan tangkap! Sementara Zan akan memancing anak buahnya supaya tidak terkonsentrasi di satu tempat." Ao mengatur strategi untuk mereka berdua.

"Bagaimana dengan gold 50?" bisik Tru menekan microphone-nya.

"Dua orang terluka, satu orang mengarah ke halaman depan dari sisi berlawanan denganmu. Kalian berdua akan mengepung Edzard." Ao menjeda kalimatnya. "Dan Tru, Berhati-hatilah dengan pengawal kepercayaan Edzard!"

"Baik!" Tru tidak lagi menanyakan ciri pengawal kepercayaan, alias tangan kanan Edzard. Karena sebelum misi dimulai, Ao sudah menunjukkan foto tangan kanan Edzard yang harus diwaspadai.

Tru menyandarkan punggung, merasakan dinginnya pilar menembus pakaian. Ia menarik napas panjang, memberi kesempatan paru-paru untuk mengisi oksigen sebanyak mungkin untuk dibagikan ke setiap organ tubuh—terutama otot dan otaknya.

Suara tembakan kembali riuh terdengar dari dalam rumah memanggil sebagian pengawal yang berjaga di depan kendaraan Edzard untuk maju menyerang. Tru mengintip dan melihat musuh hanya tersisa enam orang, termasuk si pengawal kepercayaan yang berdiri tegap di sisi pintu penumpang.

Tidak menunggu lama, ia keluar dari persembunyian dan kembali menembakkan peluru demi peluru ke arah musuh. Membagi perhatian mereka dan berharap petarung dari gold 50 segera datang dan menawan Edzard terlebih dahulu.

Namun, rencana hanyalah rencana ketika beberapa anak buah Edzard yang berjaga di luar ikut masuk dan menyerang Tru seorang diri. Melawan lima orang sekaligus bukan masalah, tetapi tidak dengan sepuluh orang yang tiba-tiba ikut meramaikan acara.

Melihat musuh berdatangan, Tru merasakan adrenaline rush di dalam tubuhnya. Memaksa jantungnya untuk memompa darah lebih banyak ke otot, dan pernapasannya melambat. Tidak lagi irreguler dan cepat seperti sebelumnya. Semua rangkaian itu membuat lonjakan energi pada tubuhnya.

Berlari ke arah musuh dengan gerakan zig-zag, ia mengambil granat yang terkait kencang di pinggang, melepas pengaman, dan melemparnya ke arah musuh.

Boom!

Gelombang suara berenergi tinggi menggetarkan kaca dan gendang telinga. Suara jerit kesakitan dan pecahan kaca terdengar mendominasi. Serpihan batu dan gumpilan tembok menghujani tubuh Tru yang merunduk di area dekat pilar, satu meter dari tempat awal ia berdiri.

Silver - XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang