• 002 •

4.2K 607 87
                                    

A day for Sunshine
Be prepare.

Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!

Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pria itu bosan. Dari matahari baru memunculkan wajahnya hingga sekarang matahari tersebut sudah berada di atas kepala, dia masih berada di dalam ruang belajarnya, berkutat dengan buku-buku juga kertas-kertas yang berisikan puisi dan syair. Tidak menyenangkan sama sekali.

Pria itu menggunakan jubah hariannya yang berwarna biru gelap dengan lambang sajoeryongbo di bagian dadanya. Biasanya dia akan memakai ikseongwan tapi karena berada di dalam ruangan, dia melepasnya hingga memperlihatkan rambut yang dicepol tinggi di pucuk kepala.

"Jeoha, saya mohon bacalah puisi juga syairnya. Dengan begitu kita akan segera selesai."

"Jangan suruh saya baca puisi. Saya ini putera mahkota bukan penyair!"

"Tapi Jeoha..."

"Apa ini sudah siang?"

"Sepertinya begitu, Jeoha."

Si guru yang tengah mengajari Putera Mahkota itu langsung mengubah ekspresinya saat Pangeran menyeringai. Seperti sudah tau apa maksud seringai tersebut.

"Jeoha, saya mohon... jangan kabur lagi. Jeonha tidak akan senang kalau tau anda kabur. Dengarkan saya, Jeoha... saya mohon pengertian anda."

"Tidak akan ada yang tahu. Selama kalian tutup mulut kalian. Ssaem di sini saja sampai pelajaran berakhir."

Putera Mahkota berdiri dari tempatnya, memakai ikseongwan-nya lalu keluar dari ruang belajar tersebut. Pintunya terbuka tiba-tiba membuat para dayang juga kasim yang berada di luar ruangan terkejut dan langsung membungkukkan badan mereka.

"Di mana kasim Hwang?"

"Saya di sini, Jeohaaa~" Jawab kasim Hwang sambil berlari dari ujung lorong, mendekati Putera Mahkota.

"Oh bagus. Kau datang tepat waktu. Saya ingin berjalan-jalan di luar siang ini."

"Lagi?? Jeoha~ bisakah anda menolong saya dengan tidak membuat masalah seperti ini? Kalau sampai Jeonha tau anda keluar istana lagi dia akan memenggal kepala sayaaaa~"

Rengekan kasim Hwang dibuat seperti angin lalu saja oleh Putera Mahkota karena dia sibuk menyuruh para dayang dan kasim untuk menyiapkan hanbok yang akan dipakainya untuk pergi keluar.

Beberapa saat kemudian Putera Mahkota keluar dari kamarnya dengan hanbok berwarna biru muda juga gat yang menutupi kepalanya.

"Jeoha, saya tidak akan beranjak dari tempat ini." Kata kasim Hwang yang bersikeukeuh untuk tetap tinggal di depan kamar Putera Mahkota.

SUNSHINE ☀ -NoHyuck-Where stories live. Discover now