Hanya tinggal interview, tinggal selangkah lagi, Seo Haechan akan bekerja di perusahaan impiannya. Tapi malam itu seorang wanita tua yang ditolongnya membawanya ke tempat dengan aura mistis. Siapa sangka wanita yang dia tolong itu adalah seorang per...
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~ I'll be grateful for that!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hampir terbawa dengan ciuman yang diberikan oleh Putera Mahkota, akhirnya Haechan tersadar kembali. Matanya kembali membulat. Merasakan pelukan Putera Mahkota yang mulai melonggar, Haechan menggunakan kesempatan itu untuk melepaskan tautan mereka.
Putera Mahkota tampak kebingungan. Apalagi Haechan menatapnya dengan tatapan horornya. Belum sempat mengeluarkan satu kata, tangan Haechan dengan cepat bergerak memukul kepala Putera Mahkota hingga pria itu oleng ke samping. Sebesar itu tenaga Haechan.
Setelah itu dia berjalan cepat meninggalkan Putera Mahkota yang masih melongo di tempat. Tadi kepalanya ditoyor, sekarang digampar. Untung otaknya tidak ikut bergeser.
"Apa-apaan itu? Menikmati sekali dia. Sementara aku panik. Ya gila aja, Seja Jeohadan gisaeng? Not gonna happen! Dia sepertinya mau membunuhku pelan-pelan. Dasar gila."
Masih saja dia mengomel sendiri. Padahal tadi dia juga sudah mulai menikmati ciumannya bersama Putera Mahkota.
Begitu tiba di Songdo, Haechan langsung disambut oleh Miran dan dua gisaengsenior.
"Kabur lagi, Dongsoon?"
"Bukan begitu. Aku hanya berjalan-jalan sebentar."
"Sepertinya kau mulai lupa kalau kau adalah seorang gisaeng, Dongsoon. Kau adalah wanita penghibur. Kau tidak tau kan berapa banyak Menteri yang mengeluh karena kau selalu absen di tempat hiburan? Kalau kau seperti ini terus, tempat kita akan digusur. Kau mau kita jadi budak? Maka dari itu malam ini kau akan pergi ke tempat hiburan dan melaksanakan tugasmu. Seorang utusan dari Dinasti Qing datang untuk melakukan kunjungan ke Joseon. Menteri Han akan membawanya ke tempat hiburan dan kau yang akan bertugas untuk menemaninya."
"Tunggu dulu, aku hanya akan menari kan Miran?" Tanya Haechan dengan penuh kewaspadaan.
"Tergantung permintaan utusan Bao. Kalau dia meminta lebih maka kau harus mengabulkannya. Jangan membuat Raja malu karena kau tidak bisa menyenangkan tamu kerajaan."
"Ayolah Dongsoon, bukankah ini saat yang kau tunggu-tunggu? Kau yang selalu ingin menjadi gisaengseutuhnya. Maka lakukanlah pekerjaanmu ini dengan baik."
Tunggu dulu. Jelas sekali ini salah. Harus berapa kali Haechan mengatakan kalau dia itu bukan Lee Dongsoon. Dia hanyalah seorang freshgraduatebukan gisaeng. Pacaran saja belum pernah lalu sekarang diminta untuk memuaskan seorang utusan dari negeri lain yang sama sekali tidak dia kenal. Haechan tidak rela keperawanannya hilang begitu saja.
Dia bahkan tidak bisa kabur sekarang. Kedua gisaengsenior itu sudah menahan kedua tangannya dan membawanya ke kamar untuk berdandan. Memakai pakaian terbaik seorang gisaengdan riasan tebal agar utusan tersebut tergila-gila padanya.