• 012 •

2.1K 440 73
                                    

A day for Sunshine
Be prepare.

Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!!

Jungjeon Mama datang bersama beberapa pengawal, dayang dan kasim dari istana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jungjeon Mama datang bersama beberapa pengawal, dayang dan kasim dari istana. Haechan harus menarik nafasnya dalam-dalam melihat Ratu menyapa rakyatnya lalu berjalan mendekati dia dan Jinrak.

"Tabib Jong, suatu kebetulan bertemu denganmu di sini."

"Mama..." Jinrak menyapa Ratu dengan membungkukkan badannya. Melihat Jinrak seperti itu, akhirnya Haechan ikut-ikutan juga memberi salam.

"Dongsoon?"

Haechan mengangkat wajahnya, menatap Ratu dengan matanya yang terbuka lebar. Ya dia tahu dia bukan Dongsoon tapi mendengar Ratu menyebutkan nama tersebut bukankah itu berarti Ratu mengenal Lee Dongsoon.

"Y-ya, Mama? Mama memanggil saya?"

Jinrak sendiri terkejut bagaimana Ratu bisa langsung mengenali Haechan padahal mereka belum pernah bertemu sebelumnya.

"Kalian sudah selesai di sini? Bisakah kalian menemani saya?"

Haechan dan Jinrak saling bertatapan sebelum mereka mengiyakan permintaan Ratu tersebut.

Untuk beberapa saat mereka tinggal bersama Ratu, memberi makan rakyatnya yang kelaparan serta mendengar keluh kesah mereka. Meski Haechan senang melihat Ratu, dia tidak bisa tenang karena dia tahu Ratu menahannya di sini untuk menginterogasinya.

"Nona Dongsoon, bisa kita bicara sebentar?"

Tepat seperti dugaan Haechan. Ratu mengajaknya berbicara secara privat di bawah pohon rindang, tak jauh dari pemukiman tersebut. Tidak ada dayang maupun pengawal yang ikut bersama mereka, hanya kasim Kim-kasim baru yang bertugas di kediaman Jungjeon Mama yang ada di sana.

"Anda tahu kenapa saya sering melakukan kunjungan ke tempat ini?"

Haechan menatap sebentar Ratu lalu menarik nafasnya dalam-dalam.

"Di negeri seindah dan berkelimpahan ini ternyata masih banyak orang yang hidup berkesusahan. Hanya orang-orang berhati besar yang bisa melihat keadaan itu dan tumpang tangan untuk membantu, Mama adalah salah satu dari orang-orang tersebut. Bukan untuk mencari muka atau untuk menunjukkan kekuasaan, tapi karena Mama peduli pada mereka. Karena Mama merasa mereka juga berhak mendapatkan hidup yang layak."

Ratu tersenyum puas mendengar jawaban Haechan. Dia kini tahu kenapa Putera Mahkota jatuh cinta pada wanita itu. Bukan hanya karena parasnya yang cantik tapi cara berpikirnya luas dan bijak, bicaranya tidak berbelit-belit dan lagi Haechan tidak menunjukkan kesan angkuh atau sombong. Gerak-gerik maupun perkataannya alami, tidak dibuat-buat.

"Seja bercerita tentangmu pada saya."

"Ah, soal itu... Mama tidak perlu khawatir karena saya sudah menolak Seja Jeoha, saya juga sudah berjanji untuk tidak menemui Seja lagi."

SUNSHINE ☀ -NoHyuck-Where stories live. Discover now