• 010 •

2.6K 472 87
                                    

A day for Sunshine
Be prepare.

Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!

Putera Mahkota melepas tautan mereka menempelkan dahinya pada dahi Haechan, masih memejamkan matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Putera Mahkota melepas tautan mereka menempelkan dahinya pada dahi Haechan, masih memejamkan matanya.

"Apa kau tidak menyukaiku, Haechan?"

Untuk beberapa saat Haechan hanya diam. Dia tahu dia salah. Dia tahu dia tidak boleh membalas perasaan Putera Mahkota tapi hatinya berkata lain. Dia juga menginginkan pria itu.

Haechan meremat kuat-kuat hanbok yang digunakan oleh Putera Mahkota.

"Saya tidak bisa menjawab anda sekarang, Jeoha... semuanya terlalu tiba-tiba. Saya tidak bisa berpikir jernih."

"Pakailah semua waktu yang kau butuhkan, Haechan... aku akan menunggumu."

Walau jantungnya berdebar dengan kencang, perutnya juga menimbulkan efek menggelikan tapi otaknya terus-menerus berpikir.

Dia kembali ke Songdo setelah situasi kembali pulih. Miran juga tidak memarahi Haechan. Dia membiarkan wanita itu kembali ke kamarnya setelah hampir menjebaknya ke dalam situasi yang berbahaya. Meski dia ingin menolong Haechan tadi, dia tidak bisa melakukannya. Bagaimana pun juga gisaeng masih berada dalam naungan pemerintah setempat. Kalau mereka membangkang, posisi mereka tidak akan aman.

"Haechan-aa... kau baik-baik saja?"

"Tidak, Jinrak. Kau ingat apa yang kau katakan waktu itu mengenai hubungan Putera Mahkota dan gisaeng?"

"Tentu saja. Jatuh cinta pada Seja Jeoha adalah dosa yang besar. Tidak ada tempat yang pantas bagi seorang gisaeng saat bersanding dengan Seja selain menjadi selir tingkat bawah. Tapi kenapa kau menanyakan hal itu, Haechan? Apa Seja mengatakan sesuatu padamu?"

"Sesuatu yang tak terduga terjadi. Jinrak, Seja menyatakan perasaannya padaku. Aku harus bagaimana?"

"Dia gila, Dongsoon. Benar-benar gila! Kau harus menolaknya."

"Harusnya begitu, tapi..."

"Kau tidak bisa melakukannya karena kau juga punya perasaan yang sama pada Jeoha."

Haechan mengangguk pelan. Jinrak tidak bisa berkata apa-apa lagi. Pada akhirnya dia dan Haechan tenggelam dalam dilema yang luar biasa.

"Yang bisa kalian lakukan adalah menjalin hubungan secara diam-diam. Tidak boleh ada yang tahu." Kata Jinrak.

"Maksudmu backstreet? Aku dan Seja Jeoha?"

"H-hah? Bek apa? Bekstrit?"

Haechan memutar bola matanya malas. Salah sendiri menggunakan istilah asing di depan Jinrak. Sudah tahu ini era Joseon. Kalau pun ada bahasa asing yang mereka tau, itu hanya bahasa Cina. Itu pun hanya kelurga kerajaan dan bangsawan yang bisa mempelajarinya. Rakyat jelata dan gisaeng tidak mempelajarinya.

SUNSHINE ☀ -NoHyuck-Where stories live. Discover now