• 003 •

3.3K 551 79
                                    

A day for Sunshine
Be prepare.

Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!

"Menari tunggal? Di pesta Menteri? Aku tidak bisa! Tolong cari orang lain saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menari tunggal? Di pesta Menteri? Aku tidak bisa! Tolong cari orang lain saja."

Miran menatap Haechan dengan tatapan bingungnya.

"Dongsoon, apa kau sakit? Kau tidak pernah menolak ketika diminta untuk menari tunggal. Kau adalah orang yang paling ambisius di antara kita semua. Kau selalu suka menjadi pusat perhatian. Kenapa sekarang menolak?"

"Karena aku bukan Dongsoon. Sudah berapa kali ku katakan kalau aku Haechan, bukan Dongsoon."

"Sudah ku katakan pada anda untuk memanggil dukun." Kata Jinrak setengah berbisik pada Miran.

"Aku mendengarmu, Jinrak-ssi." Kata Haechan sambil memutar bola matanya malas.

"Kalian semua tinggalkan kami."

Semua yang ada dalam ruangan tersebut pergi keluar termasuk Jinrak, meninggalkan Miran dengan Haechan berdua.

"Aku tidak peduli, mau kau Dongsoon atau Haechan. Tapi pesta nanti malam adalah pesta besar dan sangat berarti untuk tim kita. Gisaeng selalu berada di kelas sosial terendah bahkan di bawah budak. Maka dari itu kita selalu menunjukkan sisi terbaik kita selama pertunjukkan agar orang-orang tidak memandang kita dengan sebelah mata. Tidak ada gisaeng di tempat ini yang bisa menarikan tarian tersebut selain kau, Dongsoon. Jadi tolong mengertilah..."

Haechan duduk di teras luar sambil memandang ke arah langit. Terdampar ke era Joseon jelas adalah hal yang buruk. Dia tidak bisa pulang, tidak tau caranya. Yang bisa dia lakukan sekarang adalah hidup sebagai Dongsoon. Dia tidak punya pilihan lain.

"Ini... kau mungkin membutuhkannya."

Haechan menoleh mendapatkan Jinrak dengan sebuah buku di tangannya.

"Apa ini?"

"Kau selalu melukis semua tarian yang pernah kau lakukan ke dalam buku ini. Termasuk gerakan-gerakan baru yang ingin kau tambahkan ke dalam tarian. Masih ada waktu untuk berlatih."

Haechan mengambil buku tersebut dan membukanya. Haechan selalu mempunyai kemampuan itu. Menghafal hanya dalam sekali lihat. Tapi anehnya, kemampuan otaknya bertambah hari ini. Dia bukan hanya bisa menghafalkan gerakan-gerakan tari tersebut, tapi membayangkannya juga.

Dengan bantuan Jinrak, Haechan berlatih sepanjang sore itu.

"Kau hebat, Dongsoon!" Puji Jinrak sambil bertepuk tangan.

Haechan hanya tersenyum menanggapinya.

"Ada satu yang kurang dari tarianmu."

Miran tiba-tiba muncul di sesi latihan dadakan Haechan tersebut.

SUNSHINE ☀ -NoHyuck-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang