• 005 •

3.1K 524 142
                                    

A day for Sunshine
Be prepare.

Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!

Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau melamun lagi, Jeno..."

Putera Mahkota kini tengah berada di tempat hiburan bersama Jaemin. Setelah percakapannya dengan Ratu, Putera Mahkota memutuskan untuk tetap pergi keluar sekaligus menjernihkan pikirannya.

"Kau, Jeonha dan kerajaan ini sedang berada dalam bahaya. Peperangan yang terjadi selama ini tidak seperti yang kita pikirkan. Kerajaan sudah mulai membusuk dari dalam. Kau harus segera mengatasinya, Seja..."

Kalimat ambigu yang diucapkan Ratu benar-benar membuat otaknya bekerja lebih dari biasanya. Dia bahkan tidak bisa menikmati minuman yang berada di tangannya saat ini.

"Aku akan cari angin di luar sebentar." Kata Putera Mahkota lalu bangkit dari tempat duduknya, meninggalkan Jaemin sendiri dikelilingi oleh gisaeng-gisaeng yang berada di sana.

Dia menjelajahi area taman di tempat hiburan tersebut, berjalan melewati jembatan hingga dia melihat gazebo di sana. Oh, ternyata ada orang di sana.

Putera Mahkota hendak berbalik tapi dia menghentikan langkahnya lagi.

Ketiga kali berjumpa dengan wanita itu, ini mungkin bukan suatu kebetulan. Tunggu dulu, bukankah ini sudah yang kelima kali? Coba dihitung lagi.

Otaknya berkata untuk segera pergi dari sana. Dia tidak tahu masalah apa lagi yang akan menghampirinya kalau bertemu dengan wanita itu. Bisa saja kali ini dia terjatuh ke dalam danau. Siapa yang tahu. Dan lagi, ciuman tak disengaja itu masih terekam baik di otaknya.

Hanya saja kakinya bergerak menuju gazebo tersebut lalu duduk di sebelah wanita itu.

"Apa yang seorang Putera Mahkota lakukan di tempat seperti ini? Bukankah anda akan mendapatkan masalah kalau orang-orang di kerajaan tahu?"

"Mereka tidak akan pernah tahu. Siapa juga yang berani melaporkan saya pada Ayah saya? Akan saya tebas kepala mereka sebelum mereka sempat bertemu Ayah saya."

"Main tebas kepala orang, dikira manusia pohon apa."

"Kau mengatakan sesuatu?"

"Tidak."

Hening menyelimuti kedua orang itu. Haechan sibuk menatapi langit yang penuh dengan bintang. Di jamannya langit malam tidak secerah ini, bintang pun tidak seindah ini. Mungkin efek dari polusi yang menutupi keindahan langit.

Sementara Putera Mahkota, sibuk mengamati Haechan dari samping.

"Kenapa kau di luar, Dongsoon-ssi? Beberapa kali saya mengunjungi tempat hiburan ini dan kau selalu terlihat menari di depan pejabat dan bangsawan atau menemani tamu-tamu kerajaan."

SUNSHINE ☀ -NoHyuck-Where stories live. Discover now