BAB 4 | JANTUNG DAN DARAH

651 48 2
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Wali Band - Mengenangmu

***

BAB 4 | JANTUNG DAN DARAH

Darah dan jantung saling berkaitan maka dari itu kalau tidak ada mereka kita tidak bisa hidup

***

Irsya langsung mempercepat langkahnya untuk mengecek kondisi adiknya ia sangat khawatir karena pada saat pertama kali ia menemukan nya kondisinya sangat mengkhawatirkan dan harus segera mendapatkan pertolongan pertama. Dengan jas putih dan stetoskop yang di kalung kan  ia mulai mengecek keadaan adiknya itu.

"Bang," ucapnya pelan.

"Syukurlah Gun, kamu sudah sadar,"  ungkap Irsya. "Aku dimana bang?" tanya Gunawan lirih.

"Kamu di rumah sakit Gun, Abang langsung bawa Gun kala kamu pingsan, untung saja masih dapat tertolong." Irsya menjawab sambil mengecek alat pendeteksi jantung yang ada disampaikan.

"Gunawan sakit apa bang?" tanya lagi Gunawan. "Sudahlah, lebih baik kamu istirahat dan jangan terlalu banyak pikiran yang penting Gunawan sehat dulu. Dan mulai sekarang Gun, tinggal sama abang ya," jawab Irsya lebih pelan.

"Iya bang." Gunawan akhirnya memejamkan matanya untuk segera tidur dan istirahat.

Sementara itu Irsya memilih keluar dan membiarkan Gunawan istirahat. Hingga akhirnya ia melihat dokter Fildan tengah bersama salah satu pasien dan disana juga terdapat Irwan. Namun Irsya mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan Irwan.

Irsya akhirnya memilih untuk masuk ke ruangannya untuk menunggu perkembangan kondisi Gunawan.

Akhirnya belum satu hari Gunawan akhirnya keluar dari ruangan ICCU dan di pindahkan ke ruang perawatan biasa berkelas VVIP. Gunawan akhirnya sedikit bernapas lega karena beberapa peralatan di tubuh nya tercabut kecuali infusan dan oksigen.

Irsya sedikit bernapas lega karena kegiatan hari ini selesai dan Irsya tidak punya jam kerja lembur akhirnya Irsya lebih memilih menemani Gunawan di rumah sakit. "Selamat malam Gun, gimana kondisi kamu," sapa Irsya dengan raut wajah capek.

"Baik Bang, abang gak pulang?" tanya Gunawan. "Bagaimana abang bisa pulang kalau adik abang ada di rumah sakit," jawab Irsya.

"Tapikan aku bukan adik abang," ucap Gunawan sendu. "Syuuut! Jangan ngomong seperti itu, bagaimana pun keluarga Gunawan telah sudi mengangkat Abang jadi keluarga Gun, maka dari itu kalau Gunawan terjadi apa-apa maka itu sudah jadi tugas abang," ungkap Irsya.

"Baiklah, makasih ya bang." Gunawan hanya bisa pasrah dan menenggelamkan wajahnya di kedua lututnya.

"Gun, kamu kenapa?" tanya Irsya khawatir. "Bang, Gun sakit apa?" tanya balik Gunawan.

"Gunawan kamu yang tenang ya, abang janji akan berusaha untuk menyelamatkan kamu, penyakit kamu bisa di bilang jarang banget hanya beberapa yang orang yang terdeteksi," ucap Irsya pelan pelan. "Bang katakan sama Gun, Gunawan sakit apa!?" teriak Gunawan.

"Nama penyakitnya adalah Henti Jantung atau Gagal Jantung," ucap Irsya perlahan-lahan. "Henti Jantung? Maksudnya?"

"Henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest adalah kondisi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba. Kondisi ini dapat ditandai dengan hilangnya kesadaran dan napas yang berhenti.Kondisi ini terjadi karena gangguan listrik di jantung, yang mengakibatkan pompa jantung terhenti. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh juga terhenti. Henti jantung mendadak dapat mengakibatkan kerusakan otak permanen hingga kematian," jelas Irsya.

(TERBIT) DLS [3] Goodbye And Go ✓  Where stories live. Discover now