BAB 18 | SURGA DAN CINTA

442 40 11
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now playing : Ada Band - Surga Cinta

***

BAB 18 | SURGA DAN CINTA

Surga dan cinta adalah hal yang diinginkan setiap manusia maka selama napas masih berhembus maka cinta itu akan datang serta surga akan datang saat mau sudah menjemput kita di akhirat

***

Mereka berdua sama sama di bawa rumah sakit yang sama. Mereka berdua siap bertarung dengan malaikat pencabut masing-masing, teman temannya yang mengantarkan nya merasa khawatir dengan kondisi mereka, tidak lupa doa mereka panjatkan kala mereka di berdua di tangani oleh dokter masing-masing.

Gunawan sedang di tolong oleh Irsya yang tahu bahwa memang kondisi Gunawan sungguh tidak baik karena kelelahan akibat latihan ekstra nya ini, walaupun mereka sukses membawakan lagu dan penampilan itu tapi resiko mereka adalah nyawa masing masing. Rara juga sama akibat terlalu lama kedinginan itu membuat metabolisme menurun drastis hingga ia kehilangan banyak darah karena terus di makan oleh darah putih dan itu membuat keadaan Rara menjadi drop.

Dokter Habib yang merupakan dokter menangani Rara, ia mendapatkan kabar ini setelah Ridwan menghubungi nya. Dokter Habib segera bertindak kepada Rara. Karena melihat dari keadaan Rara yang saat ini sungguh mengkhawatirkan seolah mereka berdua merasa menyerah dalam keadaan, tidak memiliki semangat hidup pembawa nya ingin mati dan bertemu dengan orang yang mereka cintai.

Gunawan ingin bertemu dengan kedua orang tuanya, sementara Rara ingin bertemu dengan Bunda nya dan juga Om dan Tante nya yang telah dahulu meninggalkan mereka berdua sekaligus orang tua dari Lesti dan Selfi.

Irsya terus menghela napasnya beberapa kali. Berharap dan berharap agar Gunawan akan bertahan sebentar lagi, selama beberapa hari ini Irsya terus mencari pendonor jantung buat Gunawan tapi sampai sekarang hasilnya nihil. Hingga Irsya harus membeli sebuah alat buat Gunawan tapi Irsya ragu karena Gunawan akan menolaknya.

"Bang, bagaimana keadaan Gunawan? tanya Meli yang tadi mengantar Gunawan ke rumah sakit ini. Bukan hanya Meli saja disana juga ada Hari dan Putri.

"Keadaan Gunawan sekarang ini masih kritis. Doakan saja yang terbaik buat Gun ya," jawab Irsya dengan nada sendu.

Irsya melihat Putri tampak mengantuk sekali tidur nya tampak nyenyak walaupun tidak nyaman, Irsya menghela napasnya "Har, lebih baik lo bawa Putri pulang, kasihan dia sudah ngantuk."

"Terus yang jaga Gun disini siapa?" tanya Hari bingung.

"Biar aku aja, boleh ya bang Irsya Meli yang jagain Gunawan," sahut Meli bersedia. "Kamu yakin Meli, apakah orang tua mu tidak akan marah kalau pulang telat," ucap Irsya khawatir.

"Gapapa bang. Hari lebih baik kamu duluan kasihan Putri tuh," ujar Meli lagi.

Akhirnya Hari dan Putri pun pamit dan tinggal menyisakan Irsya dan Meli. Karena penasaran dengan kondisi Gunawan, Meli masuk ke ruangan itu bersama dengan Irsya hingga akhirnya Irsya mengalir begitu saja menjelaskan keadaan Gunawan kepada Meli.

Meli hanya bisa tercengang kaget mendengar kondisi Gunawan, ia tidak habis pikir bahwa Gunawan sakit apalagi penyakit ini bisa sewaktu waktu merenggut nyawa nya. "Bang, Meli gak tahu. Kalau Gun sakit," ucap Meli.

(TERBIT) DLS [3] Goodbye And Go ✓  Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz