Pagi yang Cerah, matahari menyinari seluruh bangunan tinggi sekolah dengan cahayanya. Dara berjalan dengan langkahnya yang pelan. Tatapan matanya kosong dan lurus ke depan. Ia sama sekali tidak mempedulikan para siswa-siswi yang sedari tadi berbisik di sepanjang koridor menatapnya.
Brug
Seseorang menabraknya dari depan, membuat kepalanya kini berada didada bidang seseorang.
Dara tersentak, refleks ia memegang kepalanya yang terasa berdenyut nyeri."Aduh.." rintihnya pelan
Keningnya sedikit ia kerutkan ketika ia mendongakkan kepalanya dan melihat Dylan kini tengah tersenyum manis padanya
"Ka-kak?" Beonya masih linglung
Dara segera bergegas pergi menuju kelasnya. Untuk saat ini ia tidak mau bertemu dengan Dylan, entahlah rasanya ia merasa bersalah saat kemarin ia meminta Dylan untuk menjauhinya. Padahal ia tahu, kemarin moodnya turun karna melihat Feno dan Vea di Cafe, tapi dirinya malah menyalahkan Dylan.
Sebelum Dara meninggalkan cowok didepannya itu, Dylan dengan cepat menahan pergelangan tangan Dara. Membuatnya Sontak berbalik badan dan menatap wajah tampan Cowok itu.
"Lo mau kemana?" Tanya Dylan tanpa Ekspresi
"Le-lepas kak, aku mau ke-"
"Bolos yuk" Ajaknya dengan kedipan matanya sambil tersenyum singkat
Tanpa mendengar jawaban dari Dara, Dylan langsung menggandeng tangan Dara dan merangkul bahunya. Membuat Mata Cewek itu seketika melotot bulat. Bahkan rasanya pagi ini nyawanya belum terkumpul penuh, namun Dylan- Cowok itu selalu saja membuat Tubuh Dara menegang tidak karuan karna perilakunya.
Beberapa siswa-siswi yang berjalan diarea koridor menatap tidak percaya ketika melihat pemandangan Seorang Dylan Agairo- Cowok Famous sekaligus anak dari pemilik sekolah kini sedang merangkul hangat seorang cewek yang notabenenya seperti Dara, cewek yang sama sekali tidak pernah dianggap dan dipedulikan banyak orang.
Dylan membawa Dara Ke Rooftop sekolah yang masih terlihat sepi. Dylan menyuruh Dara duduk diKursi kosong yang sudah tersedia. Dara sedikit canggung bersama Dylan. Apalagi Dylan mengajaknya untuk membolos, membuat dirinya semakin merasakan khawatir takut kena sanksi.
"Dar" sapa Dylan duduk disampingnya sembari menatap indahnya pemandangan kota dari atas
"Ya kak"
Dylan menghembuskan nafasnya pelan, ia kembali tersenyum kepada Dara.
"Elo kenapa diam aja"
Dara tersentak , ia segera menghembuskan nafasnya panjang.
"Kak, Aku ga biasa bolos kaya gini, aku mau-" Belum sempat Dara menyelesaikan ucapannya, dengan cepat Dylan memotongnya
"Sebelum gue tanya beberapa hal sama lo? Boleh?" Katanya cepat lalu menoleh ke arahnya dengan senyum yang masih sama
"Ta-tanya?" Bata Dara sekali lagi
YOU ARE READING
Dara Story [END]
Teen Fiction( FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) [TAHAP REVISI] "Mencintaimu adalah sebuah anugerah , namun mencintaimu juga adalah sesuatu yang menyakitkan". - Dara Kelisya _______ Dara Kelisya gadis cantik dengan sifat pendiamnya. Dibully dan dibenci adalah hal yan...