Part 31 - Cinta dan Sakit

3.6K 142 5
                                    

Jam pelajaran akhir sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam pelajaran akhir sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Kini Dara sudah siap dengan ransel yang berada dipundaknya. Hari ini adalah hari terakhir Gita bersekolah di SMA Tunas Harapan.

Kini mereka sedang berdiri didalam kelas hendak pulang. Dara tersenyum sendu menatap Gita. Bagaimana pun ia memang senang karena sudah terlepas dari gangguan Tara dan Sely, namun rasanya entah mengapa ia merasa kehilangan saat tahu Gita akan pindah ke sekolah barunya.

Yang pastinya Dara tidak akan pergi ke kantin lagi bareng Gita, menghabiskan waktu saat jamkos diperpustakaan untuk sekedar membaca buku, dan selalu cerita tentang hari-hari yang begitu sulit untuk Dara lalui

"Dara" Panggil Gita yang sudah berkaca-kaca

Gita langsung memeluk tubuh Dara erat sampai gadis itu hampir terjatuh sempoyongan karena tidak bisa menyengimbangi tubuhnya. Gita menangis dipelukan Dara. Ia amat tidak ingin berpisah dengan Dara

"Gue bakal rindu sama lo Dara hiks, gue cuma bisa berharap lo jangan sedih lagi. Dan tetap ceria walaupun nantinya ga ada gue"

Dara membalas pelukan Gita sambil mengelus punggungnya dengan penuh kasih sayang. Dara mencoba tegar walaupun saat ini dadanya terasa sesak

"Gita kamu tahu dari dulu aku gapernah merasa mendapatkan kasih sayang yang tulus dari seorang teman. Tapi ketika aku kenal sama kamu, aku merasa berharganya jadi seorang sahabat..." Ucap Dara getir, ketika ia kembali mengingat kehadiran Gita yang mau menjadi teman satu-satunya dan membela dirinya disaat semua teman-temannya menghina dirinya

Gita mengangguk dengan bibir gemetar
"Gue pengen peluk lo lebih lama Dara hiks"

Dara tersenyum getir sambil terus mengelus punggung Gita. Gadis itu merasakan rasa sesak yang begitu berat di dadanya. Selama ini Gita selalu ada untuknya. Gita yang selalu melindunginya ketika ia dibully. Dan kini ketika tahu Gita akan pindah entah mengapa Dara tidak rela. Dia belum siap untuk berpisah dengan sahabatnya itu.

Dara melepaskan pelukannya dengan Gita. Gadis itu lalu menangkup pipi Gita dengan senyuman manisnya. Seolah-olah disana tersirat bahwa mereka akan tetap selalu bersama. Menjalin persahabatan sampai maut memisahkan.

"Gita janji sama aku disana kamu gabakal lupain aku. Dan juga aku akan berusaha keras untuk bisa lulus disekolah ini. Biar suatu saat kita bisa kuliah bareng diluar negeri" Ucap Dara memberi semangat.

Ia yakin persahabatannya dengan Gita tidak akan berakhir sampai disini. Walaupun ia tahu sisa hidupnya tidak akan lama lagi di dunia ini.

Dara berjalan keluar dari ruangan kelas dengan langkah pelan. Gita sudah pulang terlebih dahulu sebelum ia pamit dan mengucapkan kalimat perpisahan dengan Dara. Kini matanya menatap datar kepada cowok yang berdiri didepannya. Dan sedetik kemudian tatapan datar tersebut berubah dengan sekilas senyuman yang menghangatkan.

Dara Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang