Part 22 - Tidak mengerti

1.4K 94 26
                                    

Dara berlari dengan kencang menuju toilet umum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dara berlari dengan kencang menuju toilet umum. Ia segera masuk kedalam toilet dan mengunci pintu. Isakan tangisnya sudah tidak bisa ia tahan lagi. Dengan segera air matanya mengalir begitu saja. Kenapa hidupnya terus menerus gelap dan menyakitkan.
Ia tidak pernah menyangka jika masa SMA nya akan terulang lagi seperti kejadian saat diSMP dahulu.

Perlahan, gadis itu menahan rasa sakitnya. Dadanya begitu sangat sesak, bahkan rasanya Dara sulit untuk bernafas. Kepalanya pun kini sudah tidak bisa terkontrol lagi, karena menahan rasa nyeri. Setetes darah kemudian jatuh perlahan dari hidungnya. Dara terkejut bukan main, ia segera membersihkannya dengan air kran yang ada didekatnya.

Setelah dirasa telah membereskan pakaiannya yang tadi berantakan. Gadis itu kemudian keluar dari toilet dengan langkah lemas. Dara segera masuk kedalam kelasnya, ia menatap Gita yang kini tengah bermain ponsel ditangannya. Sekilas Gita pun meliriknya, namun kembali lagi terfokus dengan ponsel digenggamnya.

Dara merasa hatinya teriris, apakah Gita marah kepadanya? Bahkan gadis itu sama sekali tidak bertanya tentang keadaannya saat ini yang sudah tak berdaya. Dara pun tanpa berharap lebih mengambil Ranselnya dan keluar dari kelasnya.

Gita yang melihat itupun hanya menatap sendu Dara, ia merasa sahabatnya itu mengalami masalah. Namun, Gita hanya menggeleng kepalanya cepat. Gadis itu juga sudah termakan omongan Sely yang telah menuduh Dara menumpahkan Jus diseragamnya.

Dara masuk kedalam Uks. Perlahan pintu Uks ia buka. Niatnya yang ingin membaringkan tubuhnya diranjang pun harus tertunda. Dara memandang buyar seorang cowok yang duduk disofa, sembari menemani cewek yang baru saja telah menyakitinya, siapa lagi kalau bukan Sely.

Dara menghembuskan nafasnya pelan, saat
Melihat Feno dan Sely yang tengah menatapnya tajam. Dan lagi-lagi Sely melakukan aktingnya.

"Aduh kak-" ucapnya seraya memegang kepalanya

"Elo kenapa sel?" Tanya Feno panik, lalu menghampiri Sely

"Aku mau istirahat kak, tapi rasanya aku ga bisa karena-" ucapnya menggantung, sengaja melihat sekilas Dara dengan tatapan tak suka

"Elo tenang aja, biar gue yang urus" ujar Feno menenangkan Sely

Dara yang melihat kedua manusia itupun hanya bisa diam, untuk saat ini dia tidak mau berurusan dengan mereka. Tubuhnya kini sudah benar-benar tak berdaya, bahkan rasanya ia ingin hampir pingsan. Dara pun menuju ranjang diseberang letak Sely. Tapi Langkah kakinya harus terhenti, ketika Dara merasakan pergelangan tangannya di tahan erat oleh seseorang.

Dara memejamkan matanya, perlahan ia juga menghela napasnya untuk bersabar.
Dara kemudian berbalik badan dan mendapati tatapan tajam Feno yang sudah tercetak jelas raut amarahnya.

"Lepas feno" ucap Dara lirih, sungguh ia sudah tidak kuat menahan beban tubuhnya kini yang sudah tak berdaya.

"Ikut gue!" Bentak Feno lalu menyeret tubuh Dara kasar keluar ruangan Uks

Dara Story [END]Where stories live. Discover now