Part 25 - Rintik dan Dylan

1.5K 103 9
                                    

Vote+coment

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vote+coment

Dara berjalan disepanjang jalan gang yang menuju rumahnya. Bahkan kini rintik hujan tak membuat dirinya takut tubuhnya menjadi basah. Perasaannya kini berkecamuk tak karuan. Perkataan cowok tadi membuat Dara kembali merasakan sakit yang luar biasa didalam hatinya.

Gadis itu kemudian kembali tersenyum saat sudah sampai didepan rumahnya. Ia tidak mau memperlihatkan wajah sedihnya didepan mamanya nanti. Dengan anggukan kecil Dara berjalan dan mengetuk pintu rumahnya.

"Mama..."

Tok tok tok

Namun nihil, belum ada jawaban dari dalam rumah. Dara kemudian melihat kedalam jendela yang memperlihatkan rumahnya sepi. Tapi tak lama kemudian ia mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah pintu.

Krek

Terlihat Mira dengan mata tajamnya melipat kedua tangannya. Sambil memandang Dara dari bawah sampai atas, Mira langsung menarik rambut Dara.
Dara meringis, gadis itu masih tidak percaya jika mamanya kini menyeret tubuhnya kasar masuk kedalam rumah.

"Aduh ma...sakit" ringis Dara, memberontak berusaha melepaskan genggaman tangan mamanya yang kini menjambaknya kuat

"Ma...sakit ma" Dara menggigit bibirnya, sambil menahan rambutnya yang terasa panas ditarik oleh Mira

Mira membawa Dara masuk ke kamarnya lalu dengan emosinya ia mendorong tubuh gadis itu hingga terjatuh.

"KURANG AJAR KAMU JADI ANAK!" Bentak Mira dengah amarahnya yang sudah menyala

Dara tersentak, ia kemudian mendongak menatap wajah mamanya itu

"Dara ga salah ma" Ucapnya sendu menggelengkan kepalanya

"SEKALI LAGI KAMU BUAT SELY SEPERTI ITU! JANGAN HARAP KAMU JADI ANAK SAYA!" gertak Mira mengacungkan jari telunjuknya ke arah Dara. Lalu kemudian wanita itu keluar dari kamar dan menutup pintu dengan kerasnya

Buliran air matanya kini jatuh, gadis itu lalu membuang tasnya sembarangan. Dara menggelamkan wajahnya dilututnya, ia sangat lelah menerima kenyataan yang menyakitkan ini.

***

Malam yang begitu dingin, seorang gadis berjalan dibawah sinar rembulan.
Dara memeluk kedua bahunya sendiri. Ia tidak tahu sekarang dirinya harus pergi kemana.

Setelah pulang sekolah tadi, Mira mengusir dirinya. Wanita itu tega, mengancam dirinya untuk tidak kembali lagi kerumah sebelum meminta maaf kepada Sely.
Rasanya hari ini Dara sangat ingin tertawa keras. Ia tidak tahu jalan orang-orang yang menjadi penyemangat hidupnya.

Dara selalu berfikir semesta ini tidak pernah adil untuknya. Ia bahkan saat ini tidak memiliki apa-apa keculi untuk berjalan tanpa arah.

Dara itu kemudian melihat tempat Halte Bus yang sepi. Dengan cepat ia berjalan dan duduk dikursi itu. Dara melihat jalanan Raya yang berlalu lalang oleh beberapa kendaraan. Ia semakin terisak kembali ketika mengingat kejadian hari ini. Apalagi ketika mengingat perkataan Feno disekolah tadi. Membuat dirinya spontan memegang dadanya yang kini merasa sakit.

Dara Story [END]Where stories live. Discover now