Apple-Tsukasa Suou

2.5K 210 0
                                    

“Tsukasa-kun.” Kau menatap Tsukasa yang sedang duduk di garden terrace, berusaha menyembunyikan banyaknya manisan yang dia beli barusan dibalik badannya itu hingga dia berdiri.
“A-ah, Onee-sama! Good afternoon.” Tsukasa berpura-pura tidak mengetahui barang-barang di belakang badannya itu dan hanya tersenyum kepadamu, meskipun tampak jelas dipaksakan. Kau tersenyum kepadanya dan langsung menuju ke belakang Tsukasa, membuatnya panik dan berusaha menghentikanmu tetapi terlambat.
Ada 2 piring cake dan parfait yang dia taruh di kursinya, pantas dia berdiri saat kau datang. Menyadari kau telah melihat manisannya, Tsukasa langsung berusaha mencari alasan.
“Tsukasa-kun.” Senyummu membuat Tsukasa bergidik ngeri dan langsung melupakan semua alasan yang hendak dia ucapkan kepadamu tadi.
“Haah, baru kubilang untuk mengurangi makan snack padahal, nanti gendut ‘loh terus fans-fansmu kecewa, meskipun Tsukasa-kun pasti bakal tetap lucu sih.” Kau mencubit pipi Tsukasa, antara gemas dan marah kepadanya. Sebelum dapat meninggalkan bekas, kau melepaskannya, tertawa kecil melihat Tsukasa mengelus-ngelus pipinya.
“H-habis aku belum pernah melihat dessert ini sebelumnya.” Tsukasa terdengar menyesal, membuatmu semakin tidak bisa marah padanya. Padahal tujuan awalmu mencari-cari Tsukasa itu bukan untuk memarahinya.

“Onee-sama, itu apa?” Tanya Tsukasa saat melihat kotak yang kau tinggalkan di lantai sebelum menghampiri Tsukasa.
“Oh ini, apel. Dibawain Takamine-kun katanya hadiah soalnya panennya lagi bagus hehe, tadinya mau kubuatin permen apel buat Tsukasa-kun padahal, ternyata Tsukasa-kun sudah makan manisan terlebih dahulu. Ya sudahlah permen apelnya akan aku buat untuk yang lain saja. Bye bye Tsukasa-kun.” Kau berpura-pura berjalan pergi membawa kotak itu tetapi sesuai dugaanmu Tsukasa menarik lenganmu untuk mencegahmu pergi.
“Aku mau! Aku mau! Onee-sama, dessert ini akan kuberikan pada murid di classku nanti!” Pinta Tsukasa penuh harap, padahal kau ragu permen apelmu akan lebih enak dibandingkan manisannya. Kau tertawa dan menyuruhnya untuk membungkus salah satu cakenya saja jika dia ingin memakannya nanti, dan sisanya bisa dia serahkan pada teman-temannya. Tsukasa langsung bergegas memanggil teman-temannya datang dan tentu saja mereka sangat senang mengingat makanan di garden terrace mahal, mungkin menyesuaikan dengan dompet yang mulia Eichi Tenshouin.

Meskipun berusaha untuk tetap tenang, kau dapat melihat Tsukasa sangat berbunga-bunga sambil berjalan disebelahmu, tentu saja dia yang membawa sekotak apel itu. Kalian menuju ke dapur, pemilik kantin telah memberikanmu izin untuk memakai bahan-bahan di dapur asalkan kau memberikannya beberapa batang permen apelnya juga nanti.
“Tsukasa-kun tusuk batang lolipop ke apelnya ya, aku akan buat gulanya dulu.” Kau menaruh beberapa batang lolipop ke dekat Tsukasa yang baru menaruh kotak apelnya ke meja.

“Campurkan air, gula, dan sirup jagung untuk direbus hingga mencapai suhu 300F...” Kau mengambil termometer untuk mengeceknya setelah beberapa saat, sesekali melihat ke Tsukasa yang berjuang sepenuh tenaga menusuk apelnya karena tampaknya cukup keras.
“Ah, sudah 300.” Kau mengambil pewarna makanan merah dan memasukkan beberapa tetes ke dalamnya kemudian mengaduknya, warna merahnya mengingatkanmu pada rambut Tsukasa.
“Onee-sama! Done!” Ucap Tsukasa bangga membawakan apel-apel yang telah ditusuk itu. Kau mengelus rambut Tsukasa, membuatnya tersenyum senang. Kau mengambil salah satu apel tersebut kemudian memasukkannya ke dalam panci tempat kau merebus gulanya, memutar-mutarnya agar gulanya melekat sempurna di apelnya. Tsukasa tampak tertarik dengan hasil jadinya dan kau menawarkannya untuk mencoba membuat permen apelnya juga. Setelah selesai dengan semua itu, kalian membiarkan apel yang semakin merah itu dingin sesaat agar gulanya mengeras.

“Nih, Tsukasa-kun.” Kau membawakan bagian Tsukasa beserta sisa permen apelnya setelah selesai menyerahkan beberapa batang pada pemilik kantin. Tsukasa mengambil permen tersebut dengan hati-hati dan terkesan dengan hasil jadinya yang mengkilap.
“Jangan kebanyakan ‘loh.” Kau mengingatkan Tsukasa yang langsung cemberut seolah-olah mengatakan bahwa dia bukanlah anak kecil yang akan melupakan semuanya saat mendapat permen. Tsukasa mencoba satu gigit dan matanya langsung berbinar, tampaknya dia sangat menyukainya.
“Nee-sama, aaa~” Saat kau bengong menatapnya, Tsukasa mengarahkan permennya kepadamu, menawarkan kau mencoba permennya.
“Fufu, Knights macam apa aku jika membiarkan ladyku tidak mencoba ini.”

-the end-

From A to Z [Ensemble Stars! oneshots collection]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang