Couple-Kuro Kiryu

1.6K 132 7
                                    

“Kuro-san, kau ada di sini?” Kau masuk ke dalam dojo, memastikan telah melepas sepatumu dan membungkuk satu kali. Mengintip ke dalam dan melihat sekelilingmu, tidak ada siapapun di sana, padahal biasanya ada Tetora ataupun yang sedang kau cari saat ini yaitu sang ketua klub karate, Kuro Kiryu.

“Kemana dia... Aku memerlukan pendapatnya tentang baju yang perlu dipakai Trickstar nanti, ada bagian yang terasa janggal tetapi apa ya.” Kau berpikir sambil menatap baju setengah jadi yang kau bawa, masih kebingungan dengan apa yang kurang.
“Ah, bagian kerahnya akan lebih bagus jika kau pakai kain yang bermodel bintang. Seharusnya Itsuki masih punya di ruangan klub kerajinan tangan.” Mendengar suara yang tiba-tiba muncul itu membuatmu kaget dan refleks menghadap ke samping, wajah lelaki berambut merah yang kau kenal itu berjarak sangat dekat denganmu saat ini. Kau langsung menjauh karena semakin kaget dengan betapa dekatnya jarak itu.

“K-Kuro-san! Jangan tiba-tiba gitu dong.” Protesmu, mencoba menenangkan dirimu sendiri yang wajahnya telah memerah. Kuro sendiri biasa aja, dasar.
“Maaf, kebiasaan mungkin. Jadi, ada perlu apa kau ke dojo? Duduklah dulu, Tetsu sedang tidak ada hari ini. Aku juga kesini hanya untuk mengambil beberapa barang.”
Kau duduk berhadapan dengan Kuro, suasana dojo sangat sepi saat ini.

“Apakah aku mengganggu? Lain kali juga boleh kok, atau aku akan berkonsultasi pada Itsuki-san saja mungkin.”
“Akatsuki sedang kosong hari ini, kalau kau memerlukan bantuanku tentang menjahit aku bisa membantumu. Lagipula Itsuki sedang sibuk hari ini karena dreamfest yang sebentar lagi dia ikuti.” Jelas Kuro, dan kau menjadi lega karena tidak perlu berhadapan dengan Shu saat dia sedang sibuk-sibuknya.

Kau menjelaskan tentang baju yang ingin kau jahit pada Kuro, menunjukkan bagian-bagian yang kau masih rasa kurang dan sesuai dugaanmu pendapatnya sangatlah membantu. Dia menyuruhmu membawa kostum yang lain sedangkan dia akan mengambil beberapa kain dari klub handicraft terlebih dahulu.
Selang 15 menit, kalian telah kembali ke dojo.
“Nah, berikan kepadaku yang itu.” Kuro menunjuk ke salah satu kostum.
“Loh Kuro-san mau membantu menjahit juga? Kain-kain itu saja sudah membantu kok.”
“Tidak apa-apa, serahkan saja. Aku tidak memiliki sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan saat ini.”
“Terima kasih, Kuro-san!” Kau tersenyum senang, sejujurnya mengerjakan ini sendirian cukup membosankan. Kuro terdiam sesaat, kemudian terkekeh pelan.

“Kau sangat mudah dibuat senang ya.” Ucapnya sambil mengambil kostum itu.
“Apa maksudnya?” Tanyamu, Kuro tidak membalas apa-apa.
Meskipun kau mengatakan mengerjakan kostum ini sendirian itu membosankan, bekerja dengan Kuro juga tenang sih. Akan tetapi ada sesuatu yang membuatmu nyaman bersamanya saat bekerja bersama seperti ini. Yang paling menguntungkan adalah setidaknya kau dapat bertanya kepadanya langsung saat kau mengalami kesulitan.

“[Name].” Kuro tiba-tiba memanggilmu disaat kalian sedang bekerja, yang membuatmu penasaran adalah bagaimana cara dia memanggilmu, mengingat panggilannya padamu adalah’little miss’, dia tidak pernah memanggilmu dengan nama.
“Mau jadi pacarku tidak?” Tanya Kuro to the point, membuatmu kehilangan kata-kata untuk beberapa saat.
“APA?!” Kau nyaris tertusuk jarum yang sedang kau pegang itu, apa ini kenapa tiba-tiba apa demi apa kau tidak menduganya.
“Hati-hati dengan jarum itu, dan juga, yang kukatakan barusan serius.” Kuro menegaskan lagi, meskipun jarinya masih fokus menjahit.

“Jadi, bagaimana?” Tanya Kuro lagi, kau berpikir sejenak dalam-dalam, dan akhirnya mencapai keputusan. “Kau tidak harus menjawab seka-“
“Jika kau tidak masalah denganku, boleh.”
Kuro tidak sengaja menusuk jarinya dengan jarum, kehilangan fokusnya saat kau mengatakan itu.

“Kuro-san?!” Kau menghampirinya dan menyentuh jarinya untuk melihat lukanya, tidak besar sih hanya ketusuk jarum doang, sedikit berdarah.
“Jou-chan, kau serius? Kalau itu hanya karena kasihan padaku maka lupakanlah.” Kuro mengabaikan jarinya dan menatapmu penuh harap, kau merasakan tangannya sedikit bergetar.
“Kenapa kau kembali memanggilku dengan itu. Kau menyukaiku kan?” Kau bertanya kepadanya, dan dia mengangguk.
“Yasudah, aku juga menyukai Kuro-san.”

Kuro menggenggam tanganmu yang menyentuh jarinya itu, terdiam sesaat. Saat kau memanggilnya lagi, dia tertawa bahagia.
“Haha, terima kasih [Name]. Terima kasih karena telah memberikan kebahagiaan padaku.”

-the end-

From A to Z [Ensemble Stars! oneshots collection]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang