Voice-Souma Kanzaki

1.2K 103 6
                                    

Kau mencintai Kanzaki Souma karena alasan yang sederhana, suaranya. Tentu saja kau tidak menduga kau akan jatuh cinta pada saat kau pertama kali mendengarkan suaranya di live yang kau datangi hanya karena temanmu memaksamu. Kebetulan kalian menonton live di yumenosaki pada saat Akatsuki sedang tampil dan tentu saja Souma berada diatas panggung dan bernyanyi dengan penuh semangat. Suaranya tidak melengking, tapi juga tidak sangat berat maupun rendah, kau menyukai suaranya itu.

Bahkan hingga saat ini.

“Ah, ada Anzu-senpai, Anzu-senpaaai!” Kau berlari menghampiri murid perempuan pertama di sekolah ini yang telah menjadi murid kelas 3 sekarang, membimbing kalian para murid di sektor produser yumenosaki tahun ajaran baru ini.
“[Name]-chan, selamat pagi.” Anzu menghadap ke belakang dan menyapamu dengan senyuman.

“Anzu-dono, selamat pagi. Ah, selamat pagi juga [Name]-dono.” Orang yang kau kenal datang dari belakang Anzu menyapa kalian berdua dengan santai, rambut ungu panjang yang diikat ponytail dan membawa katana itu tentu saja kau ingat dengan jelas.
“K-K-Kanzaki-senpai! Selamat pagi!” Kau menyapa Souma dengan suara yang bergetar karena gugup sedangkan Anzu menyapanya seperti biasa. Kau memutuskan untuk memasuki sekolah ini karena Souma dan kebetulan sekali sektor untuk produser baru dibuka tahun ini sehingga kau bisa ikut mendaftar masuk ke sana, kebetulan juga sektor ini tidak memiliki cukup murid jika ingin membuat klub sendiri sehingga kalian harus masuk ke klub di sektor yang lain. Tentu saja kau memilih klub marine life yang cukup sepi karena kehilangan kedua member kelas tiganya tahun ini tapi Souma masih menjaga ikan dan hewan lain di sana dengan sangat baik, karena klub itu pulalah Souma bisa mengingat namamu.

“Kau tidak apa-apa, [Name]-dono?” Tanya Souma dengan khawatir, kau menggeleng dengan panik untuk membuatnya yakin meskipun wajahmu semakin memerah saat dia mendekat dan menaruh punggung tangannya pada dahimu.
“A,a,a,a,-“ Kata-katamu menghilang saat Souma sangat dekat denganmu saat ini dan dengan polosnya mengukur suhu tubuhmu.
“Wajahmu sangat merah tapi ekspresimu normal. Apakah ini tidak apa-apa, Anzu-dono?!” Souma bertanya dengan panik sambil melihat Anzu di belakangnya, sedang tertawa karena dia mengetahui perasaanmu pada Souma yang sebenarnya tampak dengan sangat jelas. Tangan Souma masih berada di dahimu, jika dia terus seperti ini tidak lama lagi bisa-bisa kau pingsan benaran.

“Tidak apa-apa kok Souma-kun, lepaskan saja dulu tanganmu. Terus kalau bisa antarkan dia ke kelasnya ya. Tampaknya dia kesepian jika ditinggal sendiri.” Anzu menunjuk kepadamu yang mulai berasap. Souma langsung melepaskannya dan menanyakan apakah kau baik-baik saja sekali lagi, kali ini kau langsung menjawab dengan tegas bahwa kau tidak apa-apa.
“Jika masalahnya ada padaku sebutkan saja, [Name]-dono. Aku akan rela melakukan harakiri jika aku mengecewakan adik kelasku sendiri.” Souma mengatakannya dengan serius dan kau langsung menghentikannya sebelum dia mengeluarkan katananya.

“Baiklah jika kau tidak memerlukannya, aku jadi bisa menemanimu ke kulasu (r:kelas), mau berangkat sekarang?” Souma bertanya padamu, kau melihat sesaat pada Anzu yang mulai berjalan pergi namun memberikan kedipan dan ucapan semangat sebelum dia pergi.
Sungguh, jika ini bukan karena kau cukup sering mendengar suara Souma pada saat mengurus club pasti kau telah pingsan tepar di tanah saat ini, itu yang nyaris terjadi padamu saat pertemuan pertama klub marine life dan itu cukup membuat Souma trauma.
Namun itu tidak berarti kau kebal dengan suara Souma sekarang, suaranya masih sangat kau sukai, kau bahkan mengumpulkan album dan single Akatsuki dan selalu hadir dalam live mereka, Keito dan Kuro saja sudah mengenalmu.

Kalian berjalan bersama menuju ke kelas tanpa memulai perbincangan apapun. Kau tidak tau kenapa kau tidak pandai mencari topik pembicaraan saat bersamanya, mungkin khawatir kau tidak akan kuat mendengar suaranya.
“[Name]-dono, aku kadang suka terpikir.” Souma lah yang membuka pembicaraan diantara kalian, kau langsung menatapnya dengan penasaran. “Apakah kau tidak suka saat bersamaku?”
“TIDAK KOK!” Kau berteriak tanpa sadar untuk membantah kata-kata Souma barusan. “Aku sangat suka bersama Souma-senpai! Aku hanya canggung karena aku sangat suka mendengar suara Souma-senpai! Suaramu sangat indah! Aku sangat menyukainya, aku sangat sangat menyukainya!” Kau melanjutkan kata-katamu tanpa sadar, kau tidak ingin Souma menjauhimu. Kau bahkan tidak menyadari orang-orang mendengar pernyataanmu barusan karena kau mengatakannya di koridor.

“[N-Name]-dono, tenanglah.” Souma menarikmu ke tempat yang sedikit lebih sepi. Kau menyadari hal bodoh dan memalukan yang baru saja kau lakukan dan langsung berteriak dalam hati. Wajahmu merah, sangat panas, terlebih lagi kau tersadar Souma sedang menggenggam lenganmu sekarang untuk menarikmu pergi. Kau melihat wajah Souma sedikit tersipu merah.
“M-maaf, Souma-senpai!” Kau langsung mengucapkannya saat kalian sudah di tempat yang sedikit lebih sepi. “Tadi itu sungguh bodoh! Tapi jangan benci aku, maaf karena terdengar sangat menyeramkan tadi!” Kau menunduk dalam, tidak berani menatap Souma.
“[Name]-dono, berdirilah seperti biasa saja.” Sial, kau sangat heran dengan dirimu sendiri karena bisa-bisanya masih salah fokus ke suara Souma yang terdengar sangat tenang saat ini. Dengan takut dan ragu, kau kembali berdiri tegap dan melihat Souma, wajah sedikit kebingungan.

“Aku... sejujurnya aku sedikit tidak tau harus merespon seperti apa.” Ungkapnya kepadamu sambil menggaruk belakang lehernya.
“Aku tidak pernah dipuji seperti itu jadinya itu pengalaman pertama bagiku.” Lanjutnya sambil tersenyum canggung.
“Maaf, Souma-senpai.” Ucapmu sekali lagi.
“Jangan meminta maaf, [Name]-dono, aku senang dengan pujianmu itu.” Balas Souma yang masih sedikit tersipu karena senang dan malu. “Aku tidak menganggap itu aneh, hanya saja cukup unik. Jadi selama ini kau selalu datang ke raibu(r:live) Akatsuki untuk mendengar suaraku?”
Kau mengangguk canggung dan cukup malu.

“Jadi selama ini kau juga canggung denganku karena suaraku?”
Kau mengangguk sekali lagi.

“Haha, syukurlah. Itu bukan karena diriku yang menyeramkan ternyata.” Souma tertawa pelan melihatmu dan tampak lega.
“[Name]-dono.” Souma memanggilmu dengan lembut, mendengar namamu dipanggil dengan suaranya dapat membuatmu mati di tempat saat ini tapi kau menahannya.
“Terima kasih atas pujianmu. Aku harap kau akan terus mendukung aku dan Akatsuki. Akan kubuat suara yang kau sukai ini terdengar kepada seluruh dunia agar kau dapat mendengarnya kapanpun dan dimanapun.”

-the end-

From A to Z [Ensemble Stars! oneshots collection]Where stories live. Discover now