Jelly-Hokuto Hidaka

1.1K 116 1
                                    

“Hokuto-kun~!”

Hokuto mengabaikan suara mengerikan itu, meskipun tidak mungkin tidak bisa dia dengar karena namanya itu diteriakkan menggunakan loudspeaker sekolah padahal suara yang memanggilnya saja sudah seperti suara sirene ambulans alias berisik banget.

“HOKUTO-KUN!” Panggil Wataru sekali lagi dari atas langit menggunakan balon udaranya. Hokuto masih mengabaikannya, berharap dia akan pergi secepatnya sendiri.

“Hokuto-kun! Betapa teganya engkau mengabaikan panggilanku!” Bukannya menghilang, nyawa Hokuto yang nyaris menghilang karena serangan jantung berkat kemunculan ketua klubnya yang tiba-tiba melompat dari atas menuju tepat ke depannya.
“Haah, ada apa, Buchou? Hari ini tidak ada kegiatan klub.” Hokuto mengelus dadanya dan mengembalikan ketenangannya lagi.
“Iyap! Memang tidak ada, tetapi aku ingin memberikanmu hadiah valentine!” Ucap Wataru senang kemudian memaksakan Hokuto untuk mengambil kotak yang dibawanya.
“Apa ini, bukan hal yang aneh-aneh ‘kan.” Hokuto menatap Wataru dengan penuh ketidakpercayaan, 2 tahun memasuki klub theater membuatnya kehilangan kepercayaan dengan ketua klubnya itu.

“Tentu saja bukan! Itu dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang [Name]-san ‘loh!” Mendengar nama yang familiar, Hokuto semakin ragu dengan isinya.
“[Name]? Apa yang kau lakukan?”
“Tatapanmu menyeramkan sekali, tentu saja karena [Name] terlalu malu untuk menyerahkannya sendiri~ Ah, wajah malu-malunya saat meminta pertolonganku untuk menyerahkan ini kepadamu sangat amazing~”
“Hentikan, bikin jijik. Aku akan mencarinya sendiri.” Hokuto berjalan meninggalkan Wataru yang tidak mengatakan apa-apa lagi.

“Oh.” Sebelum benar-benar pergi, Hokuto melihat ke Wataru lagi. “Terima kasih.”
“Fufu, sama-sama! Akan kutunggu balasanmu di white day nanti, Hokuto-kun!” Wataru melambaikan tangannya dan tersenyum lebar.
Mungkin Hokuto akan menyesal menerima hadiah dari Wataru ini secepatnya. Tidak. Dia pasti menyesal.

“[Name]?” Hokuto mengecek kelasnya, tidak ada siapa-siapa di dalam, wajar saja mengingat ini sudah jam pulang dan ada dream festival besar yang akan segera diadakan hari ini. Mengingat tingkahmu, Hokuto menghela nafasnya, pasti akan susah mencarimu yang kemana-mana selalu mencari pekerjaa untuk dilakukan. Hokuto berjalan menuju ke belakang panggung tempat dia akan tampil nanti malam, tapi kau tidak ada di sana. Di saat inilah dia baru berpikir kenapa dia tidak mencoba meneleponmu saja. Menyadari kebodohannya, dia mencari kontakmu dan meneleponmu, syukurlah kau mengangkatnya.

“Halo, [Name]? Dimana kau sekarang, ada sesuatu yang perlu kubicarakan.” Hokuto dapat mendengar suara berisik di sekitarmu tetapi dia tidak dapat menebak dimana kau berada karena sekolah memang sangat ramai dengan pengunjung hari ini.
“Ah, aku sedang di dapur. Beberapa unit ada yang tidak memiliki cukup cokelat. Kenapa, Hokuto-kun?” Tanyamu kembali.
“Aku akan menghampirimu saja nanti, bukan sesuatu yang sangat penting kok. Kau akan di backstage saat kami tampil malam ini ‘kan?”
“Tentu saja.”
“Kalau begitu kita bicara di sana saja. Good luck, bye bye.”
“Bye bye.”

Selesai dengan itu, Hokuto mengecek kotak yang diberikan Wataru, karena sibuk mencarimu dia jadi belum membukanya. Tidak ada salahnya dia membukanya sekarang ‘kan? Tangan Hokuto sudah memegang tutup kotak itu dan bersiap untuk mengangkatnya, tetapi dia berhenti sebelum dia dapat melihatnya.
“Kalau ini diberikan Buchou berarti ada kemungkinan bakal ada suprisenya. Aku juga belum menyiapkan cokelat valentine untuk [Name].” Ucap Hokuto kepada dirinya sendiri sehingga dia memutuskan untuk menutup kotak itu lagi dan membukanya nanti saja. Fokusnya sekarang adalah memikirkan hadiah untukmu. Sebenarnya ada saja cokelat yang dia siapkan untuk fans tetapi itu membuatnya tidak spesial sama sekali, begitupula jika dia membelinya di minimarket.

“HOKKE! Kemana saja kau! Kita harus latihan ‘kan!! Sari dan Ukki sudah di ruang latihan menunggumu.” Subaru menarik lengan Hokuto yang sedang memikirkan cokelat valentinemu dan membawanya ke ruang latihan sebelum dia dapat memprotes, lagipula tidak mungkin dia meminta untuk menunda latihan hanya untuk membeli cokelat, ketua macam apa jika dia begitu.
Alhasil, Hokuto terjebak dalam latihannya hingga hampir waktunya bagi Trickstar untuk tampil. Dia berada di minimarket terdekat sekarang, cokelat yang dijual telah habis, dan cokelat yang dibuatnya untuk fans juga telah disebarkan hingga tidak bersisa.

“Oh jadi ini rasanya mengejar 2 kelinci lalu tidak mendapatkan satupun.” Hokuto melihat jamnya, dia tidak memiliki waktu banyak. Dia melihat ke makanan di sekitarnya dan memutuskan untuk membeli salah satu yang masih ada di kulkas minimarket itu kemudian berlari kembali menuju ke sekolah setelah membayarnya.
“Haah, haaah....” Hokuto menghela nafas lelah saat sampai di backstage.

“Hokuto? Kau tidak apa-apa?” Mao langsung menghampirinya dan mengecek apakah dia baik-baik saja. Sejujurnya Hokuto sangat kelelahan tapi dia melihat ke sekitar backstage untuk mencarimu.
“Hokuto-kun?!” Dia mendengar suaramu dan menatap kearahmu yang melihatnya dengan khawatir. Hokuto menarik nafas panjang kemudian memberikanmu kantong berisi hadiah valentinemu.

“Eh?” Tentu saja kau heran jika disodorkan kantong tiba-tiba begitu.
“Hadiah valentine. Untukmu.” Ucap Hokuto, kau mengambil kantong itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat 2 gelas jelly.
“Maaf kalau kau menduga itu cokelat. Aku tidak sempat membeli ataupun membuat yang baru.” Jelas Hokuto kepadamu, merasa bersalah dan takut kau tidak akan menyukainya.
“Pfft, haha, justru aku menunggu hal lain selain cokelat untuk diberikan padaku. Terima kasih, Hokuto-kun.” Kau sudah mendapat terlalu banyak cokelat hari ini, tentu saja yang diberikan Hokuto membuatmu sedikit kaget tapi kau menyukainya.

“Ah, ini. Aku belum memberikan punyamu. Maaf kalau misalnya kurang enak.” Kau memberikan sebuah kantong berhias pita yang berisi cokelat pada Hokuto.
“Bukannya kau menitipkannya pada Hibiki-senpai?” Tanya Hokuto, tetapi dia masih mengambil cokelatmu.
“Tidak? Mungkin Wataru mengetahui kau tidak akan menerimanya jika bukan dariku?”
“BUCHOOOOOUUU!”
“Ahaha, amazing~” Kalian dapat mendengar suara Wataru di dekat kalian, tetapi tidak ada lelaki berambut biru panjang itu dimanapun, mistis memang.
“Emm, maaf mengganggu kalian, tapi sebentar lagi kita perlu tampil.” Makoto memotong pembicaraan kalian dan tampak sedikit panik.
“Haah, baiklah. [Name], mungkin aku tidak dapat memberikanmu cokelat, tapi kubuat penampilanku, tidak, penampilan Trickstar akan selalu melekat di pikiranmu pada valentine ini.”

-the end-

From A to Z [Ensemble Stars! oneshots collection]Onde histórias criam vida. Descubra agora