Mine-Yuzuru Fushimi

1.6K 138 9
                                    

Bagi Yuzuru, Bocchama ataupun Tori adalah miliknya, begitupula kekasihnya hanyalah milik dirinya seorang.

“[Name]!” Kau mendengar suara yang familiar datang dari belakangmu dan langsung memelukmu sebelum kau dapat membalasnya. Kau melihat anak rambut pink itu melekat kepadamu dan tidak mau lepas.
“Tori-kun? Ada apa?” Tanyamu kepadanya dan dia menghadap kearahmu dan tampak kesal.
“Yuzuru mengejar-ngejarku lagi! Hueee aku sudah 3 hari makan makanannya mulu! Bosan! Hueee hibur aku~” Protes Tori sambil menggesekkan kepalanya ke perutmu, sudah bisa dilaporkan atas seksual harassment kalau bukan karena dia tampak seperti anak kecil.
“Tapi dia membuatnya demimu ‘kan. Kau sudah coba berbicara kepadanya?” Kau mengelus pelan kepalanya untuk menghiburnya sedikit.
“Kau mengenal bagaimana sifat Yuzuru. Dia marah besar kalau aku tidak mau memakan bekalnya! Jadinya aku lari saat dia ingin menyerahkan bekal yang sengaja kutinggalkan di rumah tadi. Uuuu...” Tori masih tidak mau lepas darimu, kau juga tidak tega membiarkannya sekarang.
“Ya sudah, aku akan coba bicara pada Yuzuru nanti. Kau belum makan sama sekali ‘kan, ayo ke garden terrace.” Ajakmu kepada Tori, dia langsung menatapmu dengan senyuman bahagia.

“Hore! Sayang [Name]! Ehehe~” Tori memeluk lenganmu dan kalianpun berjalan bersama menuju kesana untuk membeli makan siang.

Sedikit yang kau ketahui bahwa Yuzuru sedang melihat kalian daritadi.

Jam pulang sekolah, tentu saja kau telah berpisah dengan Tori sejak tadi, angkatan saja beda. Kau berencana untuk pergi ke ruang kelas 2-B dan mencari Yuzuru maka dari itu kau langsung keluar saat bel berbunyi.

*GEDUAAR!*

“Eh astaghfirullah.” Kau mengelus dada, belum juga sampai kau sudah ketemu Yuzuru terlebih duluan di koridor dan mengurungmu di dinding dengan tangannya, kabedon.
“Ada apa?” Tanyamu tenang, padahal murid-murid langsung pergi saat melihat Yuzuru yang tenang dan alim tiba-tiba menghantam dinding seperti barusan.
“[Name].” Panggil Yuzuru, meskipun tersenyum, suaranya sangat dingin.

‘Astaga dia marah.’ Ucapmu dalam hati mengingat tingkah Yuzuru.

“Iya?” Balasmu, mencoba untuk bersikap biasa saja.
“Saya marah ‘loh.” Astaga Yuzuru meskipun kamu tidak mengatakan itu juga semua sudah tau moodmu sedang buruk.
“Kenapa?” Kau berusaha untuk menurunkan tangannya yang masih di dinding tetapi dia tidak mau melepaskannya, tidak berkutik sama sekali.
“Kira-kira?”
“Kita bahkan tidak ketemuan dari kemarin. Tidak mungkin kan kau marah tanpa alasan.” Jawabmu sambil menatap langsung ke matanya.
“Kebetulan tadi siang saya melihat anda dengan bocchama saat saya mengejarnya.”

Saat ini, kau baru menyadari kau telah menginjak ranjau karena telah mengizinkan Tori memelukmu.

“Dan kebetulan juga saya tidak suka jika kamu memberikan perhatian pada bocchama hingga membiarkannya memeluk anda dan mengelus kepalanya. Belum lagi berjalan bersamanya untuk kabur dari saya.” Jelas Yuzuru kepadamu dengan ‘tenang’.
“Jadi... Pada intinya, kau cemburu dengan Tori?” Tanyamu, berusaha untuk tetap tersenyum. Sial, lama kelamaan Yuzuru semakin menyeramkan saja.
“Tidak, saya hanya ingin mengingatkan anda milik siapa.” Yuzuru semakin mendekat kepadamu meskipun dari awal juga jarak kalian tidaklah jauh sama sekali. Anehnya tidak ada yang berani mendekati kalian sama sekali hingga lorong ini menjadi kosong.

“Fufu, pada intinya kau cemburu ya. Maaf ,Yuzuru.” Kau mendekatinya dan memberikan ciuman kecil padanya.
“Tenang saja. Aku masih milikmu kok.” Kau melihat ke Yuzuru, memang tidak tampak berbeda daritadi tetapi kau bisa merasakan perasaannya sudah sedikit membaik.
“Kau akan selalu menjadi milikku.” Bisik Yuzuru padamu sebelum membebaskanmu dan kembali pada sifat biasanya.

“BABUUUUUU! Dimana kau!?” Teriakkan Tori terdengar oleh kalian berdua, merusak suasana saja. Yuzuru hanya tersenyum dan bersiap untuk pergi kembali ke Yuzuru.
“Ah, Yuzuru. Tori-kun kalau dikekang olehmu terus bisa stress ‘loh. Baik hatilah sedikit padanya.” Ucapmu sebelum dia pergi. Yuzuru menghadap kearahmu dengan senyumannya yang tadi.
“Tampaknya anda memang sangat meminta hukuman ya.”

-the end-

From A to Z [Ensemble Stars! oneshots collection]Where stories live. Discover now