Xerus-Midori Takamine

957 86 2
                                    

Belakangan ini Yumenosaki sedang demam satu peermainan yang sebenarnya aneh untuk di hype-kan pada zaman ini. Scrabble menjadi sesuatu yang sangat populer pada saat ini. Kebetulan, kau juga menyukai permainan ini.

“Anego!” Kau mendengar panggilan unik dari dalam kelas, kau sedang melewati koridor untuk murid kelas 1 dan satu-satunya orang yang memanggilmu seperti itu adalah Tetora. Kau melihat ke dalam kelas dengan papan yang bertuliskan 1-A lalu mengintip ke dalam. Tetora dan beberapa murid lain sedang berkumpul di salah satu meja.

“[Name]-san! Kau sedang sibuk?” Tanya salah satu dari si kembar 2wink, Hinata. Kau menggelengkan kepalamu, ini adalah salah satu dari sedikit hari dimana kau benar-benar kosong, sebenarnya tadinya kau juga ingin pulang.
“Mau bermain scrabble dengan kami? Tomoya-kun, Sora-kun dan Hajime-kun sedang tidak ada hari ini jadi kami sedikit kesepian bermain tanpa mereka.” Tetora menawarkan kepadamu sambil menunjuk papan scrabble di meja.

“Aku rasa Midori-kun juga akan senang jika kau ikut.” Hinata tersenyum iseng mengingat hubunganmu dengan Midori, kau hanya tertawa canggung membalasnya.
“Kenapa kau membawa-bawa namaku. Haah aku ingin pulang tapi kalian malah menahanku, mau mati saja.” Midori menghela nafasnya, daritadi kalian berkumpul dan berkeliling di sekitar meja Midori yang sudah tampak sangat risih dari awal.

“Kau tidak ingin bermain dengan [Name]-san?! [Name]-san bisa kurebut ‘loh kalau begitu heheh.” Ucap Hinata sambil bergerak mendekatimu. Midori tidak mengatakan apa-apa tetapi hanya menatapmu dan Hinata dengan tajam.

“Woah woah, canda! Tapi ayo main sajalah satu ronde!” Hinata menyadari betapa menyeramkannya tatapan itu lalu kembali menjauh darimu. Kau merasa tidak enak jika harus menolak mereka sekarang jadinya kau memutuskan untuk ikut dengan permainan mereka.
“Anego, silahkan duduk!” Entah sengaja atau tidak, Tetora menyuruhmu duduk menghadap Midori, sedangkan yang lain duduk mengelilingi meja Midori.
“Kenapa berkumpulnya di tempatku sih, sesak tau ga...” Midori menatap dengan kesal sedangkan yang lain hanya mengabaikan protesnya.

Kalian memulainya seperti biasa, mengambil 7 keping kotak huruf secara acak untuk diri kalian masing-masing.
Huruf yang kau dapatkan adalah M, I, A, L, F, F, E.
Tidak terlalu bagus.

“Yak Anzu-san, silahkan mulai duluan!” Hinata mengizinkanmu untuk memulai menyusun kata terlebih dahulu. Berpikir sejenak, kau menaruh tulisan “LIFE” di tengah papan.
Berikutnya adalah giliran Midori yang menulis “BOET” di atas.
“Boet apaan?” Tanyamu.
“Brother di bahasa Afrika, dan kata yang sah di kamus scrabble.” Jelas Midori tanpa antusias.
“Oh, aku akan menaruh T di bawah huruf BI, jadi BIT!” Ungkap Tetora bangga padahal hanya menaruh 1 huruf.
“Lalu akan kulanjut dengan menambah OFAY!” Hinata menyelesaikan gilirannya.

“Ofay apalagi...” Kau sedikit heran dengan bahasa-bahasa aneh di scrabble ini.
“Gatau, tapi Yuta-kun menggunakannya kemarin!” Balas Hinata sambil terkekeh.
Kau tidak berniat memprotes. Kalian melanjutkan permainan ini terus hingga kalian hanya memiliki beberapa sisa huruf.

“Aku sial.” Ucapmu saat melihat 3 kotak yang kau miliki. X, R, E.
“Fufu, aku bisa menyelesaikan ini!” Hinata tertawa senang sambil melihat kotak yang dia miliki, Tetora sudah menyerah sejak 2 giliran yang lalu dan Midori sangat berkonsentrasi hingga tidak berkomentar apapun.
Saat kau berusaha berpikir bagaimana cara menghilangkan huruf X ini, kau merasakan sesuatu menendang kakimu di bawah. Kau melihat ke sekitar dan menyadari Midori yang berbisik padamu.

“Apa hurufmu?” Tanyanya tanpa suara, Hinata tidak fokus karena melihat hurufnya sendiri sedangkan Tetora pergi membeli minuman sebagai hukuman. Kau mengucapkan huruf milikmu pelan. Tanpa kau memintapun, nampaknya Midori ingin membantumu.
Midori menggerakkan mulutnya perlahan dan kau dapat membacanya.

“X-E-R-U-S.”

Kau melihat kembali ke papan, kebetulan dia menaruh huruf U dan S di giliran sebelumnya. Mempercayai Midori dan tidak memiliki pilihan lain, kau menaruh ketiga hurufmu diatas huruf US itu.
“Xerus apaan?” Tanya Hinata bingung, kau juga bingung harus mengatakan apa. Tidak mungkin kan kau mengatakan kau bertindak curang.
“Xerus itu tupai afrika.” Jawab Midori untukmu.
“Kau sangat hafal dengan hal di Afrika ya.” Komentar Hinata. “Tapi kok [Name]-san bisa menulis itu?”

“Haha, kebetulan saja. Tapi dengan ini berarti akulah pemenangnya!” Kau tersenyum senang dan melirik sebentar kepada Midori.
“Terima kasih, Midori-kun.” Bisikmu padanya cepat saat Hinata berteriak kecewa tidak bisa menjadi pemenang pertama.
Midori tidak membalas apa-apa, tetapi dia terkekeh pelan melihatmu yang tersenyum senang hanya karena memenangkan permainan scrabble. Mungkin berpikir akhirnya dia dapat berguna juga.

Permainannya dilanjutkan, dan Midori berakhir di posisi ketiga, kalah tipis dengan Hinata. Kalian sedang beristirahat sejenak sambil meminum minuman yang dibawa oleh Tetora.

“Aku masih tidak puas dengan posisi juara kedua. Ayo lagi!” Protes Hinata saat kalian mulai berberes-beres.
“Haah, kau mau aku mati? Aku ingin pulang, besok Ryuseitai juga ada latihan.” Ucap Midori lemas, sudah ingin buru-buru pergi.
“Psst, ayo sekali lagi, kali ini aku yang akan membantumu!” Kau menarik Midori turun untuk membisikkan itu padanya, kemudian tersenyum iseng saat melihatnya kehilangan kata-kata dengan tindakanmu barusan.

“Ah! Anego! Kau merencanakan apa dengan Midori-kun?!” Teriak Tetora melihat kedekatan kalian.
“Rahasia! Ayo main sekali lagi.” Tidak kau duga, Midori yang membalasnya sambil menutup wajahnya yang memerah malu.

-the end-

From A to Z [Ensemble Stars! oneshots collection]Where stories live. Discover now