Restless-Tori Himemiya

1.1K 103 3
                                    

“Lalala~ lalala~ Senangnya hari ini~~” Tori berjalan sambil sesekali melompat senang saat keluar dari kamarnya. Membuat Yuzuru menganga dan menatap tidak percaya. Tuannya, tuan yang sangat pemalas di pagi hari dan tidak mau keluar dari kamarnya bangun awal dengan sendirinya hari ini, hari minggu pula.

“Apa bentar lagi aku dipecat ya.” Gumam Yuzuru saat Tori melewatinya.
“Hm? Babu, kenapa kau tersenyum begitu? Tapi aku tidak akan protes, aku sedang bahagia hari ini ehehe~”
“... Bocchama, permisi.” Yuzuru menaruh belakang tangannya ke dahi Tori.
“Apa sih!” Tori menepis tangan Yuzuru atas tindakan tiba-tibanya itu, senyuman riangnya jadi menghilang karena mood yang memburuk.
“Anda tidak demam.”

“Emang engga! Siapa yang bilang aku demam! Sudah, kerja sana! Hmph.” Tori berjalan meninggalkan Yuzuru dengan marah menuju ke ruang makan.
“Pasti ada sesuatu yang aneh.” Batin Yuzuru, mana mungkin Tori bangun awal tanpa alasan, bahagia banget lagi. Yuzuru hanya dapat mengangkat bahu dan pergi membereskan kamar Tori. Setelah selesai dengan sarapan dan mandi paginya, Tori kembali ke kamarnya yang sudah bersih tak berbekas debu sama sekali karena Yuzuru. Lelaki berambut biru itu juga entah sejak kapan telah selesai mandi dan berdiri dengan tenang sambil menuang teh ke gelas Tori.

“Bocchama, saya minta maaf atas tindakan saya pagi ini. Yuzuru ini hanya penasaran kenapa anda bisa bangun pagi hari ini.” Ucap Yuzuru sambil menunduk pada Tori.
“Sudahlah lupakan saja yang tadi. Suasana hatiku sangat baik hari ini. Memangnya kenapa kalau aku bangun awal?” Tanya Tori penasaran, dan Yuzuru langsung menjelaskan perjuangannya setiap pagi hingga ke sekolah hanya untuk mengurus dan membangunkan (r:mengancam) Tori untuk bangun.
“Itu hari-hari biasa. Hari ini spesial ehehe~” Tori berkata dengan angkuh dan penuh kebanggaan sambil meminum tehnya. Pasti lagi nunggu Yuzuru nanya. Baiklah, sebagai butler baik dan professional padahal tidak kepo banget, Yuzuru akan bertanya.

“Bocchama ada rencana apa hari ini?”
“Cieee kepo, gamau kasih tau ah!”

Senyuman di wajah Yuzuru mulai berubah mendengar jawaban seperti itu.

“Yu- Yuzuru, canda! Canda!” Tori langsung menenangkan Yuzuru sebelum dia mengeluarkan entah apalah senjata membunuh dari kantung bajunya. “Tapi kau harus janji tidak bertindak apa-apa ‘loh!”
“Memangnya saya pernah bertindak apa yang membuat anda kesusahan, bocchama?” Yuzuru mengatakan itu dengan polosnya, sabar, Tori sabar.
“Banyak. Hari ini aku pergi akan pergi jalan-jalan dengan [Name]! Eh-heh!” Pamer Tori, Yuzuru terdiam sesaat lalu membuka mulutnya untuk bertanya lagi.
“Dengan [Name]-sama? Berdua saja?”

Tori mengangguk, lalu mulai menjelaskan bahwa kalian akan pergi ke mall untuk membeli keperluan sekolah bersama, lebih tepatnya Tori yang memaksa ikut sih. Yuzuru hanya mendengar dengan seksama.
“Baiklah jika begitu, bukankah seharusnya kita memilih pakaian yang cocok untuk anda sekarang? Sebentar lagi sudah waktu kalian harus bertemu.” Tori melihat ke jam setelah Yuzuru mengatakan itu, dan dia mulai panik sendiri. Syukurnya Yuzuru dengan sigap memilihkan baju yang casual tetapi masih menunjukkan keunikan dan keimutan Tori dengan cepat.

“Saya akan segera memanggilkan supir untuk mengantar anda. Tunggulah sebentar.” Setelah mengatakan itu dia meninggalkan ruangan sekaligus memberikan waktu dan tempat bagi Tori untuk mengganti pakaiannya. Beberapa saat kemudian, Tori turun ke bawah dan melihat supir beserta mobilnya telah menunggu. Yang membuatnya bingung itu kenapa Yuzuru juga ikut menunggu, pakaiannya juga diganti menjadi yang lebih santai.

“Yuzuru, ngapain?” Tanya Tori.
“Ikut, tentu saja. Mana mungkin aku meninggalkanmu, bocchama.” Sebut Yuzuru santai dan mengisyaratkan Tori untuk segera masuk. Tentu saja Tori tidak terkesan.
“Tenang saja bocchama, aku tidak akan berada di sebelah kalian terus menerus, aku akan melihat kalian dari jauh saja memastikan tidak ada apa-apa yang terjadi.”
“Justru semakin mengerikan!! Yuzuru di rumah saja jangan ikuuut!!”
Setelah debat panjang lebar, akhirnya Yuzuru dengan sangat enggan mengalah dan menuruti permintaan Tori, mengizinkannya pergi sendiri bahkan melambai dengan sedih saat mobilnya mulai keluar dari gerbang.

“[Nameeeee]~~” Tori memeluk manja dirimu yang telah menunggu sekitar 10 menit untuk kedatangannya, orang-orang yang lewat merasa seperti melihat kakak adik. “Kau menunggu lama? Semua ini karena Yuzuru jadi salahkan dia saja ya.” Lanjut Tori, sedikit emosi mengingat debatnya tadi, Yuzuru juga mengalah karena diancam dengan tangisan Tori sebenarnya.
“Yuzuru?” Kau menjadi penasaran kenapa Yuzuru ikut diperbincangkan.

“Sudah jangan bahas dia, ayo kita pergi sekarang!” Tori menggandeng tanganmu dengan senang dan mulai menarikmu, meskipun dia tidak tau harus pergi kemana. Akhirnya kau yang menahannya dan memimpin perjalanan agar dia tidak berjalan kemana-mana dan berakhir di tempat entah berantah. Tori punya selera yang bagus kalau mengenai perlengkapan menulis yang lucu dan unik, mungkin karena keluarganya penjual mainan, mungkin karena itupula yang dia pilih selalu mahal-mahal.

“Eh, ini mahal? Tidak apa-apa, akan kubelikan untukmu kok!”

Elus-elus dada dirimu melihat pen yang akan dia belikan untukmu itu berlapis emas dan berhias berlian, baru kau pakai ke sekolah yang ada dicolong Subaru karena berkilauan sehingga kau harus menolak tawaran Tori tersebut. Kau akhirnya hanya mengambil 2 barang termurah yang dipilih oleh Tori dan memilih sisanya sendiri yang sesuai dengan isi dompetmu.

“Uuu, padahal aku bisa membelikanmu yang lebih bagus.” Ucap Tori dengan cemberut saat keluar dari toko tersebut.
“Tori-kun mau makan es krim tidak?” Kau menunjuk ke sebuah tempat es krim yang sedang diskon, tentu saja bukan yang umumnya dimakan oleh Tori, tetapi mendengarmu mengajaknya membuatnya langsung sangat semangat.
Saat kau tersenyum melihat tingkah Tori yang sangat menggemaskan itu. Kau dapat merasakan tatapan yang tiba-tiba diarahkan padamu. Sejujurnya kau sudah merasa ditatap sejak tadi, bukan tatapan hangat lagi rasanya, seperti kau akan diterkam tiba-tiba dari belakang. Ini membuatmu sangat risih tapi kau merasa tidak enak merusak suasanamu dengan Tori yang sedang senang ini.

“[Name]? ada apa?” Tanya Tori saat menyadari kau mulai melamun sambil mengelus kepalanya. Kau menggeleng lalu kalianpun pergi membeli es krim itu.
“Woaah! Lihat, lihat [Name]! Es krimku 3 tingkat! Lucu banget pasti Eichi-sama akan menyukai hal seperti ini, lain kali aku akan mengajaknya bersama kita hehe~” Tori mulai memakan es krimnya dengan semangat.
Kau tidak dapat fokus, tatapan itu semakin tajam setiap kali Tori tampak sangat senang.
“[Name]? Es krimmu mulai meleleh tuh.” Tori menunjuk ke jarimu yang sedikit terkena es krim kemudian menarik lenganmu dan menjilat es krim itu.

“BOCCHAMA!” Sebuah suara teriakan tiba-tiba muncul dari sebelah kalian. Yuzuru berjalan dengan panik menarik Tori menjauh.

“Yuzuru?! Apa yang kau lakukan! Ini bukan persetujuan kita!” Tori menatap Yuzuru marah.
“Yang menatapkku daritadi... Yuzuru?” Tanyamu ragu, Yuzuru menarik nafasnya dan mengembalikan ketenangannya.
“Tepat sekali.” Ucapnya.

“Apa? Kau menatap [Name] daritadi!?” Tori semakin marah.
“Maaf, [Name]-sama, tapi jika kau ingin melanjutkan date ini, aku harus ikut bersama kalian.” Ucap Yuzuru dengan tegas dan tidak mau mengalah.
Tori tidak mempedulikan itu, dia menarik lenganmu kemudian memaksamu berlari bersamanya.

“KALAU YUZURU IKUT AKU AKAN BERTERIAK KAU PENCULIK!” Pekik Tori yang sangat menarik perhatian, dengan licik dia menunjuk ke arah Yuzuru juga sehingga dia ditahan oleh beberapa petugas keamanan sebelum dapat mengejar kalian.

“T- Tori-kun, kau yakin tidak apa-apa, itu Yuzuru ‘loh!” Ucapmu dengan panik sambil tetap berlari.
“Aku akan dibunuhnya di rumah, mungkin.” Tori berkata dengan serius dan muka datar.
“Jadi lebih baik kau pu-“

“Itu adalah urusanku nanti, sekarang kau harus bertanggung jawab dengan membuatku bahagia sebelum pulang ke rumah dan bertemu dengannya nanti!”

-the end-

From A to Z [Ensemble Stars! oneshots collection]Where stories live. Discover now