Holiday-Ritsu Sakuma

1.8K 173 0
                                    

“Ritsu-kun, selamat siang.” Kau memanggil bangun Ritsu yang tidak sengaja kau lihat sedang tertidur di kursi taman dengan pakaian santainya, jarang-jarang kau dapat melihatnya di luar hari sekolah seperti ini. Lebih jarang lagi kau melihatnya tidak ditemani Mao maupun anak knights yang lain.
“Ummm, selamat pagi. Maa-kun~” Ritsu mencoba untuk memelukmu tetapi kau berhasil menghindar terlebih dahulu, kau tidak akan kuat mengangkatnya. Ritsu terjatuh ke tanah dan mengaduh kesakitan kemudian membuka matanya sedikit.

“Maa-kun! Eh.”
“Sekali lagi selamat siang, Ritsu-kun.” Ucapmu kepada Ritsu yang berada di bawah, siap tertidur beberapa saat lagi.
“[Name].” Oh syukurlah dia masih mengenal dirimu.

“Jangan tidur di sini Ritsu-kun. Tidak ada yang menjemputmu pulang ‘loh nanti, lagipula kenapa kau bisa berada di sini.”
“Uuu, ucapanmu terlalu panjang. Maa-kun mana?” Protes Ritsu sambil melihat sekeliling kalian, kau tidak melihat keberadaan Mao daritadi.
“Kalau aku tau, aku tidak akan menghampirimu.” Kau berkata jujur, lagipula lebih banyak hal yang harus dilakukan daripada berbicara disini dengan Ritsu.
“Wah dingin banget.” Ritsu memutuskan untuk duduk dan meregangkan badannya sedikit.

“Jadi, apa yang kau tanyakan tadi. Oh, aku disini karena di rumahku anija berisik banget, memaksaku untuk bermain bersamanya di segala. Jadinya aku memutuskan untuk pergi kesini... Mungkin sekitar jam 8 pagi?” Ritsu menjawab pertanyaanmu kemudian menguap lebar.

“Ini sudah jam 1 ‘loh Ritsu-kun. Kau tidak kepanasan disini?” Kau menyentuh dahinya, memastikan dia tidak demam.
“Uun, sebenarnya aku ingin minum darah kalau begini. Dan juga, aku ini idol loh, cowo lagi.”
“Kau risih dengan perlakuanku?” Kau melepaskan tanganmu dari dahinya tetapi dia menahannya.
“Tidak, biarkan saja. Tangan [Name] dingin... Enak.... zzz”
Kau menghela nafasmu, kemudian menyentil jidat Ritsu agar dia terbangun kembali.
“Ouch”

“Bangun, ah, atau kau mau menemaniku berbelanja? Supermarket dingin ‘loh jam segini, tidak terkena cahaya matahari langsung juga.” Kau menawarkannya, khawatir juga bisa-bisa dia diapa-apain kalau ditinggal begini. Ritsu berpikir-pikir sejenak, dan mungkin dia sudah merasakan kepanasan, jadinya dia memutuskan untuk ikut denganmu.
“Mau gendong.” Pinta Ritsu manja, sudah berpose siap digendong pula.
“Aku bukan Mao! Berjalanlaaah!” Kau menarik lengan Ritsu agar dia berdiri dan mulai berjalan.
Dengan penuh perjuangan, kalian akhirnya sampai di supermarket. Ritsu tampaknya sedikit mendingan setelah masuk ke dalam dan semangatnya sedikit kembali. Kau langsung menariknya lagi untuk membeli barang-barang yang kau butuhkan, meskipun sebenarnya Ritsu hanya ingin tidur di kursi untuk orang beristirahat tetapi kau mencegahnya, bisa-bisa kau dipanggil untuk mencarinya di tempat anak hilang.

Tidak butuh waktu lama, kau sudah mengambil barang-barang yang kau butuhkan, kebanyakan makanan dan minuman sih sehingga tidak perlu berjalan kesana kemari.
“Ugh...” Ritsu tiba-tiba terlihat sangat malas.
“Ada apa?” Tanyamu, dan dia menunjuk ke antrian kasir yang sangat panjang, penuh dengan emak-emak yang mengejar diskon.
“Haha, baiklah, duduk saja dulu di salah satu kursi di sana, jangan mengganggu orang lain ya tapi.”
“Aku lebih tua darimu loh, jangan perlakukan aku seperti anak kecil... Tapi baiklah, bye bye [Name], jangan lupakan aku ya.” Ritsu berjalan pergi menuju ke kursi untuk pelanggan duduk.

“Kau mengatakannya seolah-olah kita akan berpisah selamanya saja.” Katamu saat dia sudah agak jauh.
“Oh iya, akan lebih baik aku beliin ini...”

“Zzz... zzzz....”
“Sudah kuduga. Mau coba giniin ah.”
Kau menghampiri Ritsu yang tertidur sambil duduk, tampang polos banget benar-benar seperti anak hilang. Kau mengeluarkan sekaleng cola dingin yang kau beli tadi dan menaruhnya ke pipi Ritsu.

“Ugh, dingin...” Ritsu membuka matanya dan tampak kesal, sedangkan kau hanya tertawa melihat reaksinya.
“Nih untukmu.” Kau menyerahkan cola tersebut kepadanya, Ritsu mengelus-ngelus pipinya kemudian mengambil cola itu setelah mengatakan terima kasih.
“Sama-sama, anggap saja balasan karena menemaniku hari ini.” Kau duduk di sebelahnya, mengantri daritadi bukanlah hal yang tidak melelahkan.

“Nih.” Ritsu menyodorkan cola tersebut kepadamu. “Kau tampak lelah, aku merasa tidak enak meminum ini jika kau seperti itu.” Lanjutnya, kau tersenyum kemudian meminum beberapa teguk. Sekitar 5 menit kalian duduk di sana, kau memutuskan untuk pergi pulang.

“Ehh, gamau, aku maunya disini saja. Dingin.”
....Mau tidak mau, ingin tidak ingin, bisa tidak bisa, kau harus menarik Ritsu untuk pergi lagi.

-the end-

From A to Z [Ensemble Stars! oneshots collection]Where stories live. Discover now