Queen-Nagisa Ran

1.4K 112 7
                                    

“Lavender green, lavender blue.”

Kau menoleh kearah Nagisa yang tiba-tiba mengatakan hal seperti itu tanpa alasan sambil memperhatikan batu mulia yang berada di tangannya. Nagisa tidak menyadari tatapanmu, dan melanjutkan kata-katanya.

“When I am a king, you shall be the queen.” Lanjutnya, kau masih tidak memahami kenapa dia mengatakan itu.

“....Ah, maaf. Aku hanya sedang berbicara sendiri.” Nagisa kembali terfokus padamu dan memberikan senyuman hangat.
“Sebuah puisi?” Tanyamu, meskipun Nagisa membacakannya dengan nada yang datar.
“....Sebuah lagu yang pernah kudengar dulu.” Jelas Nagisa, fokus kembali pada batumulia yang dipegangnya itu, berwarna putih dan berkilap dengan berbagai warna saat diarahkan pada cahaya. Nagisa tampaknya sangat menyukai batu yang belum lama ini dia dapatkan itu, sesekali tersenyum saat menatapnya.

“...Kau tau? Batu ini disebut opal. Aku membawa banyak batu tetapi inilah yang paling indah.” Nagisa mengarahkannya padamu. “....Artinya ada banyak. Ada yang mengatakan opal adalah simbol dari loyalitas dan cinta.”
Kau mengambil batu itu dari tangan Nagisa dan melihatnya, warnanya memang indah saat mengenai cahaya.
“Makna lainnya?” Kau bertanya lagi.

“Kematian.”

“... Kenapa tiba-tiba menjadi menyeramkan begitu.” Kau tertawa sesaat. “Batu ini terlalu indah untuk melambangkan itu.” Komentarmu, Nagisa tidak merespon, hanya menatapmu tanpa mengatakan apa-apa.
“Nagisa-kun?”
“... Batu itu juga adalah ratu dari batumulia.”

“Fufu, kau tau banyak ya. Untuk kali ini aku setuju, batu ini lebih indah daripada yang kau bawa sebelumnya.” Kau melihat opal itu sekali lagi kemudian memberikannya kembali pada Nagisa. Dia tidak menerimanya, membuatmu keheranan.

“Ah, kubuat kotor ya? Tapi aku tidak tau cara membersihkannya.”
“...Untukmu.” Nagisa membuatmu menggenggam batu itu.
“Loh, kau menyukai batu yang ini ‘kan? Daritadi kau tersenyum melihatnya. Lagipula ini pasti mahal.” Kau menatap Nagisa dengan ragu, sedangkan ekspresinya tidak berubah dari biasanya.

“...Aku tersenyum karena membayangkan kau yang memakainya. Sebenarnya aku ingin membuat cincin dengan itu tapi aku merasa batu itu jauh lebih indah seperti ini.” Jelas Nagisa kepadamu dengan santai, membuatmu sedikit malu.
“Kau yakin dengan ini?” Tanyamu untuk memastikan, dia hanya mengangguk pelan.

“Lavender green, lavender blue, when I’m the king, you shall be the queen. Who told you so? That was my own heart that told me so~” Nagisa menyanyikan lagu yang dia sebutkan di awal tadi, seperti yang kau ingat, suaranya memanglah indah.
“.... Sudah kukatakan, saat aku menjadi raja, kau yang akan menjadi ratuku.”

-the end-

From A to Z [Ensemble Stars! oneshots collection]Where stories live. Discover now