11. Zehan Mau Mama.

2.9K 327 14
                                    

"Ma.."

"Mama dimana?"

"Kenapa Tuan Zehan?"

Tanya Lastri menghampiri majikan kecilnya itu yang sedang mengerang karena demam tinggi.

"Zehan mau Mama,"

"Bentar, Bibik panggilin dulu."

Tak lama kemudian Lastri malah membawa Adam Sang Ayah bukan Hena Sang Ibu.

"Kenapa Zehan?"

"Pa mana Mama?"

"Zehan mau Mama."

"Papa aja ya Nak,"

Adam mendekati anak sulungnya yang masih berumur 10 tahun itu lalu mengecup kening Ali dengan penuh kasih sayang.

"Mama ga sayang Zehan lagi ya Pa?"

"Apa karna Mama udah punya anak baru terus Zehan udah ga disayang lagi?"

"Bukan gitu sayang, Mama sayang kok sama Zehan. Mama lagi ngurusin dedek Zhefran lagi rewel."

"Papa bohong,"

"Zehan mau Mama, Pa.."

"Mama.."

"Ma.."

Lastri menatap majikan kecilnya sedih. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena semenjak Hena melahirkan Zhefran dia tidak menyentuh Ali lagi. Kasih sayangnya malah lebih terulur kepada Zhefran dibandingkan Ali. Adam mengusap kepala anaknya berulang kali sehingga Ali kecil tertidur.

"Maa.."

"Mama.."

"Zehan mau Mama, Pa."

"Zehan mau Mama.."

"Maa.."

"Li bangun, kamu kenapa?"

Ali pun mengerjapkan matanya lalu sontak memeluk Prilly yang berada di tepi kasurnya. Prilly mengelus punggung Ali pelan berusaha untuk menenangkan. Betul kata Lastri walaupun Ali terlihat sangar di depan tetapi dia hanyalah seorang anak yang masih menginginkan kasih sayang seorang ibu.

Dari kejauhan seorang wanita melihat mereka berpelukan dari sebalik pintu. Dapat ia rasakan mereka berdua saling membutuhkan satu sama lain. Mereka terlihat tulus satu sama lain.

Ali masih tetap memeluk Prilly tetapi dengan mata yang sayu lalu mulai tertutup. Ketika ia rasa nafas Ali mulai teratur sepertinya tertidur lagi. Lalu Prilly bantu Ali untuk tiduran lagi. Menaikkan selimut Ali tinggi hampir menutupi seluruh badan Ali. Entah apa yang Ali rasakan tetapi dapat Prilly rasakan Ali sangat kesepian sama hal seperti dirinya. Prilly pun terkaget karena baru mengingat jika dia memiliki tamu. Segera ia tinggali Ali di kamar kemudian beralih ke ruangan tamu.

"Maaf ya Buk, lama."

"Engga gapapa kok."

Prilly pun duduk di kursi tamu dengan wanita cantik dengan rambut yang di sanggul besar.

"Makasih ya Prilly, sekali lagi kamu udah nyelamatin kucing saya."

Ucap wanita itu seraya mengelus kucing persia putih yang ditemui Prilly tadi.

"Prilly juga bilang makasih sama Ibuk karena udah cepat datang soalnya Ali alergi bulu kucing."

"Ali?"

"Ah maksudnya Zehan, suami saya Buk."

"Kamu kayaknya sayang banget sama Pak Zehan ya."

"Hehe"

"Namanya juga Suami sendiri Buk," Dusta Prilly pada Istri Niko itu. Prilly tidak menyangka bahwasannya majikan dari kucing persia putih itu adalah Rina, iya Istrinya Niko investor yang membuat dirinya menikah dengan Ali.

Sepuluh BulanWhere stories live. Discover now