Selamat membaca
Lamongan, 8 September 2019 pukul 08.21 WIB
"Wulan apa kabar?"
Bunda menyapaku dengan senyum hangat. Beliau juga tanpa segan membawaku ke dalam pelukannya. Sementara Exan yang berdiri di belakangnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.
"Baik, Bun. Bunda sendiri apa kabar?"
"Alhamdulillah, Bunda juga baik kabarnya. Jadi, Wulan datang kesini ada yang mau dibagi? Udah siap?" tanya Bunda.
Sekali lagi aku menatap ke arah Exan. Dia menganggukkan kepalanya, meyakinkanku. Selama berhari-hari ini, Exan yang terus meyakinkanku jika aku harus percaya pada diriku sendiri dan mencoba untuk berdamai dengan masa laluku sendiri. Meskipun sulit, kata-kata Exan yang seperti mantra itu membuatku sedikit demi sedikit menghilangkan rasa takut dan khawatir yang selama ini aku miliki.
"Wulan mau cerita sama Bunda," jawabku.
Bunda mengembangkan senyumannya. "Kita cerita di kamar Bunda aja, ya. Mau?"
Aku mengangguk lalu berjalan beriringan dengan Bunda. Ketika aku semakin mendekat ke arah pintu kamar Bunda, aku menoleh ke belakang sejenak, melihat Exan yang berdiri menatapku. Dia mengembangkan senyum lebarnya sambil mengepalkan tangan kanannya di depan dada.
Aku mengangguk dan dia beralih membungkuk seraya menyilangkan tangan kanannya di depan perut. Layaknya seorang prajurit yang memberi hormat pada tuan putrinya.
Tbc
Besok ending nihh. Udah siap?
1 Desember 2020
Tertanda,Erina Putri
CZYTASZ
Akan Kuceritakan Semua Tentangku [COMPLETED]
Literatura KobiecaAku menulis ini karena aku sadar, setiap orang punya permasalahan sendiri. Tapi nggak semua orang bisa keluar dari permasalahan itu. Ada yang menghindar, bersembunyi dibalik kalimat baik-baik saja, bahkan ada yang menetap. Aku dilahirkan ke bumi seb...